18. Delapan belas

116K 19.3K 20.1K
                                    

Happy reading 💖

Hari ini ngapain aja?

Absen pake emot kesukaan yu🔥

Siapa nama panggilanmu?

Dah itu aja intronya wkwkw.

Enjoy!

****

"Atau ... pipi lo yang gantiin vape itu."

Lagi dan lagi, Andrew mengeluarkan gombalan brengsek. Bohong kalau Raquel tidak baper, lama-lama hatinya juga akan luluh karena diterpa gombalan berulang kali. Apalagi gombalan Andrew anti-mainstream, walaupun agak mengerikan tapi mampu membuat hatinya berdetak tidak karuan.

"Nantang hm?" imbuh Andrew dengan satu alis terangkat. Ia maju beberapa langkah membuat Raquel langsung melemparkan vape itu karena takut.

Andrew dengan gesit menangkapnya dengan satu tangan. Bibirnya menyeringai tipis sebelum menghisap vape itu lagi. Asapnya kembali mengepul menyebar ke udara.

"Good girl," puji Andrew.

"Berdua mulu lo," ceplos Drystan yang kebetulan lewat koridor. Ia membawa setumpuk buku-buku pelajaran. Kacamata juga bertengger di hidung mancungnya menambah kesan berwibawa pada diri cowok itu.

"Iri?" sinis Andrew. Sedangkan Raquel diam saja. Lebih baik ia menutup mulut jika berhadapan dengan Drystan, cowok ini sangat berbahaya.

Drystan berdecih sinis. "Gue takut kalo ganas lo kumat, Dragon," ujarnya penuh penekanan.

"Nggak bakal," tegas Andrew. Matanya lalu melirik Raquel.

"Mata lo mau gue colok?" sinis Andrew ketika Raquel melihat Drystan intens.

"Hah?" kaget Raquel bingung.

Kenan yang dari awal sudah menguping langsung muncul dari tempat persembunyiannya. Ia cengengesan melihat Andrew noob sekali mendekati perempuan.

"Lo jangan ngang-ngong ngang-ngong. Bahasa Andrew aja nggak tau," ceramah Kenan sambil menyenderkan tangannya di bahu Raquel.

Andrew yang melihat itu langsung menepis tangan Kenan. "Tangan lo dijaga."

"ADUH BUSET AMPUN BWANGG!" heboh Kenan.

Drystan mendengkus kesal melihat drama ini. Ia sempat melirik Raquel tajam sekilas sebelum beranjak pergi.

"Gini loh, Neng. Kalo Andrew bilang, 'gue colok mata lo?' itu artinya dia lagi cemburu karena lo ngeliat cowok lain," oceh Kenan panjang lebar. Ia kan mantan playboy jadi paham betul.

Mata Andrew menatap Kenan tajam, seolah memperingatinya untuk diam.

"Masa iya gitu?" sahut Raquel dengan kerutan di dahi.

Kenan mengangguk tegas. "IYE GITU."

"Salah." Andrew menyela dengan nada geraman.

"Kalo gue mau colok mata orang berarti gue emang pengen bola matanya," kilah Andrew terdengar sadis.

Raquel bergidik ngeri membayangkannya. "Ampun si paling psikopat!" canda Raquel lalu berjalan pergi.

Kenan tertawa ngakak melihat balasan Raquel yang tidak ada takut-takutnya. "Emang prik."

"Emang anjing," maki Andrew sambil mengacak rambutnya frustasi.

Kenan melongo dimaki tiba-tiba seperti itu. "Hah anjing kenapa, si?"

DRAGONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang