Till I Get You [END]

#3 - Sorry

(JANGAN LUPA FOLLOW & VOTE CERITA INI YAA...)

***

Buat yang bingung, Yayan itu pindah ke Gerigi Besi bareng sahabatnya. Namanya, Raymond Mahardika. Keduanya dari sekolah yang sama, SMA Tanduk Kembar di Bandung. Waktu itu mereka barengan masuk, sama-sama dengerin kepala sekolah, si pak Rudy menyampaikan kata sambutan buat mereka berdua. Gelagat pak Rudy agak lucu dimata Yayan dan Raymond, selain matanya yang sipit. Juga ngomongnya kayak orang ngantuk. Di saat Yayan sibuk memperthatikan pak Rudy ngomong, eh si Raymond malah berusaha nahan tawa saat pak Rudy ngomong.

"Setelah ini, kalian akan bertemu dengan wali kelas masing-masing. Mereka sedang di luar ruangan ini menunggu kalian. Perihal kelas, ..." Pak Rudi pun membungkuk ke sebuah dokumen, sambil mengenakan kacamata setengah lingkarannya. "Untuk Raymond, kamu di kelas X-A dan, untuk Adrian di X-D".

"Baik, terima kasih pak" Kata Yayan.

"Baiklah, sekarang kalian bisa langsung ke kelas masing-masing. Dan akhir kata, selamat datang di SMA Gerigi Besi!" Tutup pak Rudi sambil tertawa kecil.

Pas diluar dan menutup pintu, barulah tawa Yayan dan Raymond meledak. Raymond yang dari tadi udah nggak tahan pun ngomong, "Mirip Xi Jinping ya mukanya".

"Hush! Kalo ngomong suka bener!," kata Yayan sambil menepuk lengan Raymond.

Selepas itu, mereka berdua berpisah setelah bertemu wali kelas mereka masing-masing. Hingga akhirnya Yayan tiba di depan kelas X-D dan disuruh menunggu di luar kelas sebentar, oleh wali kelasnya.

"Selamat pagi anak-anak," ucap sang wali kelas X-D.

"Pagi bu." Sambut sebagian anak.

"Pagi bu Dian," ucap sebagian lainnya.

Setelah menaruh perlengkapan belajar serta buku yang ia bawa, bu Dian pun segera berjalan ke depan kelas. Dan memberitahu kalau hari ini, mereka akan kedatangan teman baru. Semua anak tampak senang dan beberapa tampak tidak sabar untuk melihat murid baru itu.