Bagian 27 : Dia Yang Hilang

162 49 11
                                    

Selamat Membaca༶•┈┈⛧┈♛♛┈⛧┈┈•༶

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat Membaca
༶•┈┈⛧┈♛♛┈⛧┈┈•༶

Kinandara kembali ke kafe setelah hampir 1 satu jam berbicara dengan Alvaro. Awalnya ia sudah menyuruh Dirga untuk menunda pertemuannya menjadi esok hari, namun laki-laki itu tak membaca pesannya. Ia takut jika ternyata Dirga hingga sekarang masih berada di kafe menunggu kehadiran dirinya.

Tepat saat ia turun dari motor ojek online yang dipesannya, Kinandara melihat Dirga tengah berjalan menuju parkiran motor yang berada di depan kafe. Sahabatnya itu sedang memakai helm dan berniat meninggalkan tempat yang menjadi tujuan mereka untuk bertemu.

"Dirga!" panggil Kinandara namun laki-laki itu hanya menatapnya tanpa menjawab. Lalu kembali melanjutkan kegiatannya yakni meninggalkan kafe.

Namun belum sampai ia menyalakan mesin motor, Kinandara menahan tangannya.

"Ga, ayo bicara! Maafin gue karena telat nemuin lo." Bibirnya menekuk, dengan tangan yang di satukan memohon permintaan maaf pada sang sahabat.

"Lo darimana? Gue udah nunggu lo sejam di sini tanpa kabar, tau-tau lo malah nyuruh gue pulang gitu aja." Entah kenapa Dirga meninggikan suaranya, membuat Kinandara melepaskan pegangannya pada lengan lelaki itu.

"Gue telat, karena h-harus urus Ayah dulu." Dengan beralasan seperti ini, mungkin Dirga akan memaafkan dirinya. Tapi yang perlu Kinandara ketahui adalah laki-laki itu tau apa alasan yang sebenarnya terjadi. Sehingga ia melihat raut senyum dengan sorot mata menajam.

"Gue kira lo bakal jujur, Ra. Ternyata lo juga pandai berbohong ya, apa selama ini lo cuma jadiin gue pelampiasan aja karena masih belum move on sama dia? Apa cuma gue yang kaya orang bodoh karena berharap sama lo?" amarahnya semakin memuncak kala Kinandara tak berani menatap matanya.

"A-apa maksud lo, Ga?" Ia mundur selangkah.

"Gue tahu alasan lo hilang tadi. Lo abis ketemuan 'kan sama si cowok brengsek itu, ah ralat mantan lo! Gimana rasanya dipeluk Alvaro? Seneng? Bahagia? Terus lo langsung luluh gitu aja setelah semua yang dia lakuin ke lo, semua rasa sakit yang selama ini terus bikin lo sengsara! Iya?!" Dirga benar-benar marah saat ini. Dan hal itu membuat Kinandara merasa takut.

"G-gue bisa jelasin, Ga! Tolong jangan salah paham dulu!" Matanya mulai berkaca-kaca, sebab ia tak pernah melihat Dirga semarah ini.

"Jelasin apa lagi, Ra? Gue lihat dengan mata kepala gue sendiri, kalo lo lagi pelukan sama dia! Lo sadar enggak sih, kalau di sini lo yang egois. Lo selalu ingin dimengerti perasaannya, lo selalu bilang butuh gue untuk lindungin lo, tapi nyatanya lo enggak pernah dengerin gue, Ra! Gue tuh selalu bilang sama lo, kalau Alvaro itu terlalu bahaya buat lo hadapin sendiri. Apa sesusah itu ikutin perkataan gue?"

Kinandara menggeleng pelan, menahan tangis sebab Dirga semakin membuat ia merasa bersalah.

"Ga, gue ketemu dia cuma untuk menyelesaikan masalah yang terjadi selama ini. Gue cuma enggak mau dia tambah dendam sama gue. Lagipula lo lihat ke gue sekarang, apa ada diri gue yang terluka setelah bertemu dengan dia? Enggak 'kan, Ga?"

Kinandara | Kim Dahyun ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang