“hello everyone! Hayuk dah liat bagan, udah jadi lohhh…”
“oooo, jadi ini susuruperisnya? Pas banget ye sama pelantikan akbar…”
“ni ga bilang-bilang, tiba-tiba bagan… apaan…”
“yaudah yuk ngumpul dulu yukkk…”
Suara Arifin memenuhi ruangan himpunan yang memang sudah diisi banyak orang yang sangat menunggu dirinya dan stafnya yang mengajak ke ruang sekretariat setelah diadakannya pelantikan akbar organisasi mahasiswa. Keisya dibantu dengan divisi pengembang organisasi; Arjuna, Vina, dan Novariel menyulap ruang himpunan mirip dengan tempat nonton bersama. Disana sudah siap karpet yang lebar dan juga proyektor yang menyorot white screen yang siap menampilkan bagan yang dijanjikan oleh divisi Relasi dan Komunikasi.
“lama banget ini pa ketu sama wakilnya dateng, keburu jadi nenek-nenek gue…” kata Gita yang sedari tadi memang sudah emosi melihat yang belum datang itu hanya Hilal dan Genta.
“jangan lupain Freza, si paling dokumentasi yang juga belum dateng…” kata Dito yang kini memeriksa ponselnya beberapa kali untuk memastikan jam berapa sekarang.
“salam-salaman dulu mereka, kan baru juga beres banget ni acaranya…” kata Desy yang duduk di sebelah Gita sambil mengusapi tangan Gita.
“baru beres banget gimana? 1 jam loh, 1 jam… ga cukup kah buat foto-foto plus sasalaman?” kata Angga yang terlihat tidak betah untuk terus-terusan menunggu.
“sumpah, lama-lama gue jadi nenek-nenek ah…” kata Gita yang diulang 2 kali.
“lo aja yang jadi nenek-nenek, gue gamau ye…” kata Shafa yang kini ikut berbincang.
“eh, suka gasadar diri kakaknya, kakak kan emang udah tua…” kata Gita yang tersenyum sambil menunduk.
“oooo, liat aja besok gue minta Genta delegasiin lo ke semua acara kampus ye, liat aja nanti…” kata Shafa yang tersenyum lebar melihat ke arah Gita yang sekarang melebarkan matanya.
“kak, bercanda kak… gue juga kan udah tua kak… plis, jangan buat gue kecapean…” kata Gita yang terlihat memelas sekarang. Semuanya terlihat tertawa kecil dan menggelengkan kepala mereka masing-masing.
“jangan lupain si Sagi sama si Risma yang jadi delegasi ke kesenian kampus… mereka kapan baliknya ya…” kata Aji yang kini terus berdiri dan menegok terus ke arah luar lewat kaca jendela.
“hello, nungguin ya…”
Di depan pintu kini menyembul 2 kepala orang yang mereka tunggu-tunggu. Ya, itu adalah Hilal dan Genta. Sungguh antrian silaturahminya panjang sekali untuk dibereskan dalam waktu singkat. Ya, jadilah dalam waktu 1 jam baru selesai.
Yang datang bukan hanya Hilal dan Genta, namun juga Freza dengan kamera di tangannya, dan juga Sagi dan Risma yang menggunakan dress code khusus karena mereka bergabung dengan grup projek pelantikan akbar organisasi mahasiswa.
“ok, dah lengkap semuanya kan? Oke, mari kita tampilkan…” kata Arifin yang begitu semangat dengan hari ini. mungkin karena disamping telah diadakannya pelantikan akbar, hari ini juga adalah harinya memamerkan hasil kerjanya.
“teman-teman harap tenang, yang berkomentar hanya yang sedang di tampilkan saja ya…” kata Arifin lagi.
“gabisa gitu dong…” semua ribut.
“okey~ bebas dah bebas. Mulai ye… Yang pertama, jelas banget dong siapa dulu? Bapak ketua dan wakil ketua kita tercinta!!”
KAMU SEDANG MEMBACA
|2| With[out] You • Wonyoung Jang
Ficção Adolescente• Start : 1 September 2022 🗣This is the Sequel of 'My Precious Brother', check that story first before you read this book😉 Kehidupan terus berlanjut, baik itu bersama Rasya atau tidak. Semuanya akan terus berlanjut dan tidak terhenti bukan? Bagaim...