“angkut itu kesana gih, biar langsung di set ke aula…”
“ruangan kita itu dimana ya bestie? Jauh banget ga sih sama aula?”
“disini, kata pak Andy jangan terlalu jauh sama aula, pasti capek kan kalian ntar…”
“ok, abis drop barang ke aula, kita ngumpul dulu ya di tengah aula. Paham?”
“ok, siap pak ketu!”
Aula SMA Cahaya Harapan mulai riuh dengan suara panitia penyelenggara HIMAPBI Visit yang sedang sibuk-sibuknya memindahkan barang yang mereka bawa untuk kelengkapan acara di hari esok. Banyak juga mobil yang parkir di depan aula yang kini terlihat sedikit berantakan karena beberapa orang mulai memeriksa apa saja yang kurang dari barang-barang yang dibawa oleh divisinya masing-masing. Jarak kampus ke sekolah ini juga terbilang dekat, namun tetap jika harus pulang pergi berulang kali, uang transport akan bertambah bukan…
“ok, karena semuanya udah kumpul, gue mau kasih tau dulu. Area yang bisa kita bikin rame sama barang-barang itu cuman aula dan ruangan khusus kita. ruangan khusus kita buat tidur belum bisa dipake karena kelasnya masih dipake. Dan usahain buat ga bikin keributan yang terlalu berarti. Ok, mulai dari logistik, charge HT dari sekarang, biar nanti kita bisa pake buat koordinasi. Untuk saat ini mungkin komunikasi pake ponsel aja. Mohon data jangan dimatiin biar gampang di hubungi ya. Jangan lupa buat logistik tentuin tempat penempatan barang sama tim Dekor, sekalian tolong siap-siap buat dekor ya. Tim editing dan dokumentasi boleh mulai ambil footage buat after movie atau dokumentasi buat sekeliling sekolah atau acara persiapan, publikasi dan sponsorship kalo ada yang belum selesai, boleh ya dikerjain di ruangan khusus panitia. Sama buat acara, tolong matengin lagi aja itu MC sama berbagai macemnya. Jangan lupa jam 3 sore kita ada gladi bersih sama mahasiswa seni dan anak-anak SMA yang juga tampil. Apa lagi ya…”
Arifin memaparkan jobdesk dengan jelas sampai dia agak terengah saat menjelaskan semuanya. Raysa dan semuanya sampai melihat Arifin dengan tatapan gemas. Semuanya tahu bahwa Arifin sedang serius dan tegang karena acara yang sekarang sedang menjadi tanggung jawabnya itu akan terlaksana juga dengan harapan berjalan sesuai dengan rencana yang telah disiapkan jauh-jauh hari. Ah, jelas apa yang dikhawatirkan oleh Arifin.
“santai pak, jangan terlalu menggebu. Ga lucu kan kalo lo ntar sesek nafas karena jabarin jobdesk…” kata Sagi yang kini berdiri di sebelah Arifin sambil mengelus punggung lebar laki-laki itu. Arifin menatap Sagi dengan tatapan yang hangat namun penuh dengan kekhawatiran di matanya.
“yaudah, segitu aja, diserahkan ke koor masing-masing ya… yok jargon dulu…” kata Arifin yang kini sudah tidak tahu lagi harus mengatakan apa. Namun penjelasannya tadi juga sudah sangat jelas, jadi mungkin dia sudahi itu saja perkataannya.
“HIMAPBI Visit?”
“let’s get started your dream right now!”
Semuanya membubarkan diri setelah heboh meneriakkan jargon yang mereka buat pada saat rapat kegiatan ketiga. Rasanya baru kemarin mereka merencanakan kegiatan yang sangat besar ini, namun sekarang sudah akan terlaksana saja. Waktu memang sesingkat itu.
“tim publikasi dan sponsorship udah selesai, jadi model buat after movie sama video H-1 yu…”
Raysa yang merasa terpanggil karena nama divisinya disebut, langsung menoleh dan mengikuti langkah yang memanggil dirinya. Angga memimpin langkahnya bersama Raysa. Sesuai arahan Azka, Angga harus berada bersama Raysa kapanpun Angga bisa bersama dengan Raysa. Katanya Azka punya firasat buruk tentang sesuatu. Walaupun Angga, bahkan Azka sekalipun tidak tahu apa yang akan terjadi bahkan tidak ingin itu terjadi, namun sebelum betulan terjadi mereka harus berjaga-jaga.
KAMU SEDANG MEMBACA
|2| With[out] You • Wonyoung Jang
Novela Juvenil• Start : 1 September 2022 🗣This is the Sequel of 'My Precious Brother', check that story first before you read this book😉 Kehidupan terus berlanjut, baik itu bersama Rasya atau tidak. Semuanya akan terus berlanjut dan tidak terhenti bukan? Bagaim...