"Hayeon pulang." Kata Hayeon sambil buka pintu dan ngelangkahin kakinya ke dalem rumah. Diikuti sama Minho di belakang.
"Waduh yang abis stay cation sumringah banget mukanya." Kata Chansung yang lagi duduk di sofa ruang tengah sambil check beberapa berkas.
Hayeon kemudian duduk di samping Chansung.
"Tiba tiba banget kalian perginya. Untung Papa dikasih tau sama Junho kalau kalian lagi diluar kota. Kamu tahu, Hyunjin panik nyariin kamu. Dikiranya kamu hilang." Kata Chansung
"Maaf ya hehe. Tadinya gak ada rencana mau ke villa yang dikasih Oma. Cuma kaya tiba tiba pengen kesana aja. Aku pengen healing, capek sama tugas sekolah. Oh iya, Hyunjin mana?"
"Di kam—nah itu dia anaknya." Tunjuk Chansung ke Hyunjin yang lagi jalan kearahnya.
"Abis darimana anjir? Ga ngabarin apa apa taunya lagi stay cation. Kalo mau stay cation jangan mendadak kek! Mana ini gak ngasih tau gue juga. Gue panik nyariin lo tau gak. Gue kira lo diculik orang. Awas aja ya sampe begini lagi gak gue bukain pintu lo." Kaya Hyunjin lengkap sama pandangan julidnya.
Disini Hayeon cuma bisa meringis aja. Ini Hayeon baru dateng loh udah diomelin aja sama si bungsu keluarga Hwang. Mau kesel tapi ini Hyunjin yang kalo nyerocos gak akan bisa berhenti.
"Mana gak bilang kalo stay cation nya di villa Oma. Kan gue mau ikut juga! Gue juga butuh hiburan anjir." Kata Hyunjin lagi.
"Maaf deh, Jin. Tiba tiba banget soalnya. Lagian lo yakin mau ikut?"
"Ngga jadi. Gue ogah jadi nyamuk."
Mereka berempat kemudian ngobrol ringan gitu. Lebih ke nanya nanya aja Hayeon sama Minho ngapain aja pas stay cation kemarin.
Disini Hayeon ngerasa badannya bener bener lemes banget. Tapi Hayeon gak ngerasain dadanya nyeri. Jantungnya berdetak normal. Ah, mungkin Hayeon kecapekan karena perjalanan pulang cukup lama. Hayeon berusaha keras untuk keliatan baik baik aja.
Nggak lama kemudin Minho pulang pamit. Katanya sih mau packing baju soalnya kan mulai besok tinggal di apartemen. Padahal sebenernya engga. Minho bohong. Dia pengen cepet cepet pulang karena tadi pas makan di kaefsi Naeun chat kalo dia lagi sakit. Minho khawatir sama Naeun.
Setelah mobil Minho udah menjauh dari rumah Hayeon, badan Hayeon oleng. Hayeon bakal jatuh kalau aja dia gak pegangan sama pintu. Ngelihat itu Hyunjin sama Chansung yang tadinya duduk santai langsung lari menghampiri Hayeon. Mereka berdua kemudian megagin badan Hayeon yang hampir ambruk.
"Kak?! Lo kenapa?!" Tanya Hyunjin yang lagi panik luar biasa.
"Sakit kamu kambuh?" Tanya Chansung
"E-enggak. Cuma kecapekan aja setelah perjalanan jauh. Lihat, jam aku gak bunyi kan." Kata Hayeon kemudian ngelepas pegangan Hyunjin sama Chansung dari tubuhnya.
Hayeon jalan menjauh, berniat menuju kamar. Tapi Hayeon kemudian berhenti.
"U-ugh...s-sakitt..."
Hayeon meremas bajunya karena jangungnya bener bener kerasa sakit. Selain itu nafas Hayeon juga jadi sesak banget. Jam digital Hayeon bunyi. Kasih pertanda bahwa jantung Hayeon saat ini berdetak abnormal.
Bruk!
Badan Hayeon ambruk ke lantai. Hayeon pingsan.
•••
Minho kembali mencet bel rumah Naeun. Udah berkali kali tapi tetep aja gak ada balasan dari dalam. Apa Naeun tidur ya?
Cklek.
"Eh, Minho. Maaf ya lama, gue abis dari toilet."
Minho mengedipkan matanya sejenak ngelihat cewek didepannya ini. Dia cantik, cantik banget.
Lee Saerom, kakaknya Naeun sekaligus sepupunya Minho.
"Long time no see, how are you?" Tanya Saerom kemudian mempersilahkan Minho masuk.
"I'm fine, thank you. Naeun mana? Dia abis chat gue karena sakit."
"Iya, sejak kemarin Naeun sakit. Dia gak mau makan, katanya badmood karena lo stay cation sama tunangan lo. Dia juga abis berantem sama Mama, jadi begini."
Minho menghela nafasnya. Kondisi keluarga Naeun gak jauh berbeda sama dirinya. Orangtua Naeun cerai dan udah punya keluarga masing masing. Naeun sama Saerom lebih memilih buat tinggal sendiri aja daripada harus milih mau ikut Papa atau Mamanya.
"Na, gue masuk ya?" Tanya Saerom sambil ngetuk pintu kamar Naeun yang tertutup rapat.
"Pergi aja Kak. Gue lagi gak mau diganggu." Kaya Naeun dengan suara lirih khas orang sakit.
"Ada Minho. Gue masuk ya."
Saerom kemudian muter pintu dan ngedorong pintunya. Didalem sana Naeun lagi tidur di kasurnya lengkap sama selimut dan plester penurun demam yang tertempel di dahinya.
"Gue tinggal dulu ya." Kata Saerom yang kemudian pergi ninggalin Minho sama Naeun
"Ngapain kesini? Katanya lagi sama Kak Hayeon?"
Minho kemudian duduk disebelah Naeun. Minho ngerasa bersalah sama Naeun soalnya kemarin pergi gak bilang bilang. Andai Minho tahu kalau Naeun abis berantem sama Mamanya, pasti Minho gak akan berangkat.
"Gue minta maaf." Kata Minho yang kemudian ngusap pelan rambut Naeun.
"Kenapa gak makan? Lo kan gampang sakit, Na." Kata Minho lagi tapi gak dijawab sama Naeun.
"Aku lagi gak pengen."
"Naeun—"
"Do you still love me?"
"Hm?"
Naeun mengubah posisinya jadi duduk kemudian natap lurus mata Minho.
"I repeat my question. Do you still love me? Or is your love already divided?"
Minho diem karena bingung mau jawab apa. Minho masih cinta Nauen, bahkan masih cinta banget. Tapi sekarang perasaan Minho ke Hayeon yang lama tertutupi akhirnya muncul lagi.
"Kenapa tanya gitu?" Tanya Minho
"Udah ga cinta aku lagi ya, Kak?"
Minho lagi lagi diem.
"Ah... Bahkan dalam hal kaya gini aku juga gagal. Keluarga gue hancur dan orang yang gue cintai sekarang udah sama yang lain. Apa aku emang gak pantas dapat cinta dari orang orang? Aku iri sama Kak Hayeon, Kak." Kata Naeun yang kemudian mulai nangis.
Minho yang lihat itu langsung meluk Naeun. Minho mgelus pelan punggung Naeun, sekedar bikin Naeun lebih tenang.
"I still love you, Na. You're the only person I love." Kata Minho
"Really?"
"Buat apa juga gue bohong?"
"Kalau sekarang gue sama Kak Hayeon sama sama sakit, siapa yang bakal kamu temenin?"
Minho terdiam sebentar buat mikir.
"Gue bakal temenin lo sampe sembuh."
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Eternal Love || Lee Know
Fanfic[ON GOING] Tentang cewe bernama Hwang Hayeon yang harus sabar menghadapi sikap tunangannya, Lee Minho. Juga tentang sosok Hayeon yang mencoba bertahan hidup agar bisa terus menemani Minho hingga maut memisahkan.