🌻二十八 | his first love

116 21 3
                                    

Hayeon lagi jalan jalan pagi sama Minho. Udara disini masih bener bener sejuk gitu. Mungkin karena ada di daerah pegunungan dan ada banyak pohon.

"Bisa ga sih Min abis kuliah gue mau tinggal disini aja?" Tanya Hayeon

"Hm? Kenapa mau tinggak disini? Katanya mau jadi dokter?"

"Ya emang, gue mau jadi dokter dan kerja disini. Gue lihat rumah sakit tuh jauh banget darisini. Gue gak bisa bayangin kalo misal ada yang sakit dan perjalanan ke rumah sakit lama banget. Abis jadi dokter, gue mau mengabdi disini aja."

Minho cuma bisa senyum sekilas denger cita-cita mulia Hayeon. Dari kecil Hayeon emang selalu mikirin orang lain. Bahkan Hayeon sering ngelupain tentang dirinya sendiri.

Pas Hayeon lagi menikmati pemandangan di sekitarnya, tiba-tiba tangannya digenggam sama Minho. Hayeon jelas aja langsung kaget dong ya. Ini tiba-tiba banget loh.

"Mau ke taman bunga?" Tanya Minho

"Emang disinu ada taman bunga? Kok gue gak tahu?"

"Tempatnya agak masuk hutan. Gue dikasih tau sama ibu-ibu villa sebelah tadi. Mau kesana?"

"Boleh deh. Sebelum kita pulang."

Minho akhirnya ngegandeng tangan Hayeon menuju taman bunga yang tadi dikasih tau sama ibu-ibu gitu. Minho yang tanya sih, ada tempat bagus ga disekitar villa. Terus ibu ibu itu ngasih tahu kalo ada taman bunga di dalem hutan. Tanpa mikir panjang Minho ngajakin Hayeon kesana.

Minho juga gak tahu kenapa dia tiba-tiba pengen ngajakin Hayeon kesana. Minho cuma ngelakuin apa yang hatinya mau aja.

Taman bunganya agak masuk ke dalem hutan gitu. Agak jauh juga ternyata. Dari tadi Minho menawarkan diri buat gandeng Hayeon, tapi Hayeon nya gamau. Soalnya kalo digendong, Hayeon gak bisa genggam tangan Minho kaya gini. Momen yang kaya gini langka soalnya.

Setelah berjalan cukup jauh akhirnya keduanya sampe di sebuah hamparan luas yang isinya penuh dengan bunga.

Hayeon cuma bisa natap pemandangan didepannya dengan tatapan kaget. Demi apapun, taman bunga ini cantik banget.

 Demi apapun, taman bunga ini cantik banget

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bagus banget." Kata Hayeon

Hayeon kemudian ngelepas tangan Minho. Tangan Hayeon megang kelopak bunga bunga itu dengan lembut, takut bunganya rusak.

"Bunganya cantik?" Tanya Minho

"Ini bahkan lebih dari cantik."

Minho kemudian senyum sekilas dan megang tangan Hayeon.

"These flowers are beautiful. But you're much prettier than these flowers." Kata Minho

Oke.

Hayeon ga bisa napas.

Demi apapun ini pertama kalinya Minho bilang Hayeon cantik kaya gini. Sebelumnya ga pernah. Minho selalu gengsi buat ngelakuin itu.

Hayeon kemudian natap kearah lain karena malu. Ya meski Minho pasti udah lihat wajah memerah milik Hayeon.

Minho kemudian ngebiarin Hayeon menikmati taman bunga ini. Hayeon kelihatan begitu bahagia saat ini. Hati Minho menghangat karenanya.

Hayeon sendiri sebenernya pengen bilang makasih ke Minho karena dua hari terakhir ini udah bikin Hayeon ngerasa jadi cewek yang paling bahagia didunia ini. Selama dua hari jni Minho menjelma jadi sosok yang penuh cinta dan perhatian. Hayeon hafal Minho yang kaya gini ga bakal bertahan selamanya.

Diam-diam Hayeon ngelirik kearah Minho yang lagi sibuk natap lurus ke depan. Hayeon nelan ludahnya kasar.

Harus gue lakuin ga ya? Tapi abis itu pasti jadi canggung banget —hy

Hayeon meyakinkan dirinya sendiri sebelum ngasih Minho sebuah ciuman. Asli ini Hayeon deg-deg an parah. Takut kalo Minho marah. Tapi yaudah lah ya, buat Hayeon ngelakuin ini tuh karena Hayeon pengen berterimakasih ke Minho.

Hayeon kemudian deketin dirinya ke Minho dan sedikit jinjit soalnya Minho ini agak tinggi. Sebelum bibir Hayeon mendarat di pipi Minho, Minho malah nengokin kepalanya duluan.

Chu.

Tanpa sengaja bibir keduanya bertemu. Hanya menempel, tapi udah bikin keduanya kaget kaya disambar petir.

Sontak Hayeon ngejauhin badannya duluan. Asli ini Hayeon gak bermaksud cium bibirnya Minho.

"Hay?" Panggil Minho sambik ngusap bibirnya sendiri, masih kaget dengan apa yang terjadi

"G-gue ga bermaksud cium lo tadi. Cuma mau bisikin kata terimakasih. Lo nya pake nengok. Jadi ya ngga sengaja."

Minho cuma bisa nunjukin senyum jahilnya. Asli, bagi Minho Hayeon keliatan gemesin banget kalo lagi salting terus malu malu gini.

"Kalo mau bilang aja, Hay. Gak usah berdalih mau bisikin gue segala." Kata Minho yang makin majuin langkahnya.

"Dih apa sih, engga ya! G-gue ga bohong tau. Tapi emang ga sengaja."

Karena Minho makin majuin langkahnya, Hayeon otomatis makin mundur dong.  Sampe akhirnya Hayeon kesandung batu dan hampir aja jatuh kalau aja Minho ga nahan pinggang Hayeon.

"it was my first kiss and you already stole it." Kata Minho sambil makin ngeratin pelukannya di pinggang Hayeon biar Hayeon ga kemana mana.

"Gue kira udah diambil Naeun."

"Ngga. Gue emang ngejaga ciuman pertama gue cuma buat satu orang aja. Dan itu lo, Hay." 

"Hah? Kenapa gue—"

Ucapan Hayeon berhenti ketika Minho kembali mempertemukan bibir keduanya. Kali ini Minho ga cuma nempelin bibirnya, tapi Minho berani ngelumat pelan bibir Hayeon. Sedangkan Hayeon yang masih kaget cuma bisa nutup matanya aja.

Ciuman Minho begitu lembut sampe ga sadar Hayeon ikut hanyut dalam ciuman Minho.

Setelah merasa kehabisan nafas, Hayeon ngelepasin ciumannya duluan. Minho nempelin dahinya ke dahi Hayeon kemudian ngelus pelan pipi kanan Hayeon pake tangannya.

"I thought only drugs could be addictive. But to me, your lips are way more addicting than that." Kata Minho

"M-min..."

"Lo mau tahu kenapa gue jaga ciuman ini cuma buat lo?"

"Kenapa?"

"Karena sebenernya first love gue lo, Hay."

Hayeon kaget dong. Ini gimna ceritanya coba? Kan selama ini Minho secara terang terangan bilang kalo dia ga ada rasa sama Hayeon. Kenapa tiba tiba bilang kalo Hayeon ini cinta pertamanya.

"Bukannya selama ini lo ga suka sama gue ya, Min?" Tanya Hayeon

"Seperti lo, gue yang waktu itu berumur enam tahun juga ngerasain yang namanya cinta pertama, Hayeon. Lo cinta pertama gue. Hanya saja setelah Mama meninggal, rasanya hati gue hancur dan mati sampe gabisa lagi ngerasain apa apa..."

Minho menjeda kalimatnya kemudian ngambil kedua tangan Hayeon.

"Gue tersadar lagi bahwa perasaan cinta gue ke lo ga hilang, Hayeon. Gue mencintai lo, Hay."

Dibawah langit biru dan diatas bunga yang membisu, sosok Lee Minho akhirnya menyadari bahwa sebenarnya ada sebuah perasaan dalam dirinya untuk gadis didepannya ini.

tbc

Eternal Love || Lee Know Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang