🌻三十一 | confused

135 19 10
                                    

"Ah sial, Kak Minho gak angkat telponnya padahal nomornya aktif!" Kata Hyunjin yang kemudian mukul tembok.

"Mungkin lagi tidur Hyunjin."

"Ngga mungkin, Pa. Aku udah chat Felix nanyain Kak Minho ada dirumah apa engga dan kata Felix Kak Minho gak ada dirumah. Udah pasti dia diluar dan pasti megang handphone!"

"Stt, tenang dulu. Sini duduk dulu."

Chansung kemudian narik Hyunjin biar Hyunjin duduk. Daritadi Hyunjin ga duduk sama sekali.

"Mana bisa tenang aku kalo kaya gini, Pa. Didalem Kak Hayeon lagi kritis dan tunangannya malah gak ada kabar. Keserempet cewek lain apa gimana?" Kata Hyunjin

"Hush, gak boleh ngomong yang engga engga. Ditunggu aja dulu. Pasti nanti Minho kesini kok."

"Sampe kapan sih Papa bakal belain dia? Apa pernah Kak Minho datang waktu Kak Hayeon masuk rumah sakit? Ngga, Pa. Kak Minho ngga pernah dateng meski Kak Hayeon kritis!"

"Dia trauma sama rumah sakit. Setiap datang kesini dia bakal ingat kejadian Mamanya yang meninggal di rumah sakit ini juga. Tolong pahami dia, Hyunjin."

Hyunjin akhirnya lebih memilih buat diem aja. Karena sebanyak apapun Hyunjin menyangkal, Chansung bakal selalu belain Minho. Nanti Hyunjin malah buang tenaga.

Sekarang Hayeon ada di ruang ICU. Ini bukan pertama kalinya Hayeon masuk ruang ICU. Meski begitu, Hyunjin sama Chansung tetep aja panik dan khawatir kalau Hayeon sampe kritis begini.

Pintu ruang ICU terbuka. Menampilkan sosok Inyeop disana. Hyunjin sama Chansung langsung berdiri.

"Gimana kondisinya, Yeop?" Tanya Chansung.

"Tenang Kak, Hayeon baik-baik aja. Tidak ada yang perlu kamu khawatirkan. Hayeon hanya kelelahan karena habis dari luar kota. Akibatnya kondisinya turun begini. Mungkin dalam beberapa jam Hayeon bakal sadar. Aku bakal terus pantau kondisinya, Kak."

Chansung langsung menghela nafasnya lega meski sebenarnya masih ada rasa khawatir didalam hatinya. Untungnya rumah sakit tempat Inyeop kerja dekat dari rumah dan Inyeop juga pas ada shift kerja. Jadi tadi Chansung sama Hyunjin bergegas bawa Hayeon kesini. Entah kebetulan atau memang takdirnya begini.

Inyeop kemudian ninggalin Hyunjin sama Chansung yang masih berdiri didepan pintu.

"Tuh denger kata Om kamu. Kakak kamu cuma kecapekan Hyunjin. Ngga perlu khawatir atau sampai menyalahkan orang lain. Ayo masuk." Ajak Chansung

"Papa masuk aja dulu."

Chansung nganggukin kepalanya kemudian masuk ke dalam ruang ICU. Hyunjin sekali lagi telpon Minho tapi hasilnya sama. Telpon gak diangkat meski nomornya Minho aktif. Akhirnya Hyunjin chat aja. Semoga aja nanti dibaca.

Setelah selesai kirim chat ke Minho, Hyunjin kemudian masuk ke dalem ruangan.

•••

Minho sekarang ada di dalem kamar Naeun. Lagi meluk Naeun sambil ngusap pelan rambutnya. Naeun udah mulai membaik meski belum sepenuhnya.

Sebenernya tadi Minho tau kalo Hyunjin telpon. Tapi Minho gak peduli dan malah nyalain mode silent di handphonenya. Soalnya biasanya kan Hyunjin cuma iseng jadi Minho males angkat telponnya. Minho juga sibuk ngerawat Naeun yang jadi berkali kali lipat manjanya pas lagi sakit gini.

Minho nengokin kepalanya ke samping dan ngelihat Naeun lagi fokus nonton drama di TV. Minho narik tangan kanannya pelan yang awalnya jadi bantal buat Naeun. Untungnya Naeun juga ga protes.

Minho kemudian ngebuka handphonenya yang daritadi ngga dia pegang. Ada lima belas kali panggilan tidak terjawab dari Hyunjin, tiga kali panggilan tak terjawab dari Felix, dan banyak spam chat dari keduanya.

Awalnya Minho ngga pengen baca chatnya, takutnya unfaedah. Tapi kok ini banyak banget. Kayanya ngga mungkin kalo Hyunjin sama Felix ngirim chat sama telpon sebanyak ini kalo cuma iseng. Minho akhirnya memutuskan buka Chat dari Hyunjin dulu.

Hyunjin
|Kak, Kak Hayeon masuk rumah sakit, tadi pingsan
|Kak Hayeon ada di Rumah sakit biasanya dan masuk ruang ICU, dia kritis
|KOK TELPON GUA GA DIANGKAT SIH??
|Woy anjir angkat telpon gue! Kakak masuk rumah sakit!!
|Lo tuh lagi ngapain sih anjir, angkat telponnya!
|Oke terserah deh, kecewa gue sama lo
|Kenapa sih ga pernah mau dateng dan ga pernah mau peduli waktu kakak gue masuk rumah sakit?
|Oke, gue tahu lo ada trauma sama rumah sakit ini. Gue bisa paham itu, Kak.
|Tapi apa sesusah itu nunjukin kepedulian lo waktu kakak gue sakit gini? Minimal telpon lah tanyain keadaannya sekarang
|Lo sebenernya serius ga sih ngejalanin hubungan sama kakak gue?
|Atau lo sebenernya udah ada cewe lain tapi gak mau ngaku? 

Minho langsung melotot. Tuh kan bener, pasti ada yang gak beres. Tadi pagi Hayeon udah nunjukin kalo kondisinya lagi gak baik baik aja. Disitu Hayeon kelihatan hamget kaya nahan sakit tapi ditutupi dengan bilang kalo dia baik baik aja. Tapi tololnya Minho malah percaya gitu aja.

Minho yang panik sontak berdiri dan bikin Naeun kaget.

"Kenapa Kak?" Tanya Naeun

"Hayeon masuk rumah sakit, Na. Aku harus kesana sekarang."

Minho berniat ngambil jaketnya dan segera pergi kerumah sakit, tapi tangannya ditahan sama Naeun.

"Kak, jangan kemana mana. Disini aja." Pinta Naeun

"Tapi Hayeon masuk rumah sakit, Na."

"Aku juga sakit disini."

"Tapi—"

"Kak, kamu tadi janji bakal prioritaskan aku."

Minho langsung diem. Astaga, Minho gak sadar kalo tadi dia udah janji kaya gitu sama Naeun. Andai aja Minho tau Hayeon masuk rumah sakit, Minho gak akan janji kaya gitu. Soalnya kalau dilihat dari kondisinya, Hayeon jauh lebih parah daripada Naeun yang cuma demam biasa.

"Kak Hayeon pasti udah ditemenin sama keluarganya disana, aku yakin. Kalo kamu ninggalin aku, yang mau nemenin aku disini siapa, Kak? Kak Saerom ada kuliah. Please tetap disini sama aku. Aku butuh kamu." Kata Naeun sambil mempererat pegangan tangannya ke tangan Minho.

Minho menghela nafasnya. Minho gak bisa ninggalin Naeun dalam keadaan kaya gini. Lagipula di rumah sakit kan Hayeon udah ditemenin sama Papa dan Adeknya. Selain itu selama ini juga Minho gak pernah nemenin Hayeon kalo Hayeon masuk rumah sakit dan Chansung gak keberatan sama itu.

"Oke. Gue bakal tetap disini."

Minho memutuskan buat nemenin Naeun. Padahal di rumah sakit Hayeon juga membutuhkan kehadiran Minho.

Tbc

Eternal Love || Lee Know Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang