Hayeon sekarang lagi di UKS. Asli kepalanya pening banget gara gara kena bola tadi. Mana Hayeon lemes banget juga. Pengen pulang tapi nanti ada ulhar fisika. Gak enak kalo ulhar susulan, ntar gak bisa nyontek.
Sejak mapel olahraga selesai, Hayeon gak ngobrol sama Minho. Hayeon pengen ngehindarin Minho. Hayeon pengen sendirian dulu buat sedikit ngilangin rasa kecewanya.
"Permisi neng Hayeon, nih saya bawain mie ayam Mpok Siti nih. Eksklusif buat neng geulis."
Tiba-tiba temen temennya Hayeon dateng bawain Mie ayam. Ini padahal Hayeon gak minta loh.
"Eh, yaampun gausah dibawain kesini. Gue bisa ke kantin aja loh." Kata Hayeon
"Nggak, lo kan katanya lagi lemes. Gak boleh kemana mana."
"Kalian kok bisa bawain makanan kesini? Bukannya udah bel masuk ya tadi?"
"Emang udah. Tapi kan Pak Sehun ga masuk karena sakit. Jadi ya jamkos kelasnya."
Hayeon senyum manis. Huft, seenggaknya temen temennya Hayeon ini pekaan orangnya, ga kaya Minho.
"Dimakan ya, tadi gue udah teriak teriak biar diduluin. Ampe sakit nih tenggorokan gue." Kata Sakura.
Hayeon senyum manis kemudian makan mie ayamnya. Hayeon ga selera banget rasanya. Padahal biasanya Hayeon suka banget sama mie ayamnya ibu kantin.
"Kenapa sih Hay? Kayanya hari ini lo ga semangat banget." Kata Jisun
Denger kalimat itu langsung bikin sakura mukul kenceng pahanya Jisun sampe itu anak kesakitan.
"Ya lo mikir dong Sun, Minho selingkuh anjir. Ya jelas Hayeon ga baik-baik aja." Kata Soyeon
"Kadang gue kasihan sama lo, Hay. Lo tuh cantik, pinter, baik, ah paket lengkap deh pokoknya. Tapi kenapa Minho gabisa suka sama lo? Padahal lo yang udah nemenin dia sejak kecil tapi kenapa malah Naeun yang dapetin Minho?" Tanya Sakura
"I don't know either. You can ask the person directly."
"Asli gue pengen jites Naeun. Sinting banget gila. Pamer mulu di kantin tadi. Bayangin, satu meja panjang tuh gaboleh ditempatin sama orang lain kecuali dia sama Minho. Kan yang mau duduk banyak tapi ga di bolehin karena katanya takut Minho ditempelin cewek-cewek. Dia ga sadar diri apa anjir, dia cuma selingkuhan." Kata Soyeon kemudian minum es teh di meja. Padahal itu es teh buat Hayeon aslinya.
"Bener banget. Gue sama Sakura mau duduk aja tetep ga boleh. Mana Minho nya letoy banget kaya jelly. Di iyain aja. Duh, pengen gue geplak aja mereka berdua."
Hayeon gak kasih komentar apapun karena sibuk makan. Tapi yang jelas disini Hayeon yang paling kesel. Naeun ngerebut Minho gitu aja. Hayeon yang usaha buat dapetin hati Minho, Naeun yang dapet.
"Putusin aja lah, Hay. Guenya kasian sama lo kalo kaya gini. Minho ga ngehargain lo sama sekali." Kata Soyeon
"Gue gak bisa, Soyeon. Hubungan gue sama Minho udah bukan sesutu yang bisa diputus gitu aja. Dua keluarga juga terlibat didalamnya. Kalo gue mutusin hubungan pertunangannya, hubungan kelarga gue sama keluarga Minho yang udah terjalin dengan baik bakal putus juga. Gue gak mau."
"Terus sampe kapan mau nahan diri kaya gini, Hayeon?"
"Gue gak tahu. Selama gue masih bisa, gue bakal bertahan. Tenang aja, kalau semesta menakdirkan gue sama Minho, Minho pasti bakal jadi milik gue meski Naeun berusaha buat ngambil Minho dari gue."
Disaat Hayeon lagi asik makan sambil ngobrol sama temen temennya, pintu ruang UKS terbuka. Minho berdiri disana sambil bawa kresek alfamei yang isinya jajan.
"Eh, pawangnya udah dateng. Kita pergi dulu ya Hay." Kata Jisun sambil ngambil mangkok mie ayam Hayeon yang udah habis
"Eh mau pada kemana?" Tanya Hayeon waktu liat temen temennya pada mau pergi
"Mau ke kelas aja deh. Ya kali kita jadi nyamuk, Hay. Dah lo sama Minho aja. Bye, Hwang." Kata Jisun yang kemudian nyelonong keluar UKS diikuti sama Sakura dan Soyeon
Duh gimana sih kok pada pergi. Hayeon kan lagi gak pengen ngobrol sama Minho. Hayeon pengen ngehindarin Minho dulu.
Ngelihat Hayeon yang beralih natap keluar jendela UKS dan mengabaikan kehadiran Minho, bikin Minho ngehela nafasnya pelan. Minho kemudian jalan mendekati Hayeon. Setelahnya Minho ngasih kresek alfamei ke paha Hayeon.
"Gue susah susah minta izin ke Pak Satpam buat ke alfamei depan. Jangan sampe kebuang makanannya." Kata Minho
"Gue ga minta."
"Gue udah terlanjur beliin."
"Kasih ke Naeun."
"Hay."
Hayeon ngehela nafasnya pelan. Hayeon udah menduga pasti bakal terjadi perdebatan disini. Makanya Hayeon pengen ngehindarin Minho dulu soalnya Hayeon bener bener lagi kesel sama cowok itu. Hayeon takut salah berucap dan berakhir bikin Minho marah marah.
"Gue tau gue salah. Jangan diemin gue kaya gini, Hay. Gue ga suka." Kata Minho
"Udah tau salah masih aja dilanjutin."
"Gue minta maaf, gue gabisa bohongin perasaan gue. Gue cinta Naeun."
"Gue ga tanya."
Minho muter bola matanya males setelah denger respon Hayeon. Mana Hayeon daritadi ga natap dia. Hayeon sibuk natap keluar jendela. Entah apa yang dilihat, Minho ga tau.
"Sesuatu yang ada diluar jendela lebih menarik daripada gue ya?" Tanya Minho
"Oh tentu. Felix lagi bas—"
Sebelum Hayeon berhasil nyelesaiin kalimatnya, Minho dengan cepat muter tubuh Hayeon sampe Hayeon natap dirinya sekarang. Hayeon yang kaget cuma bisa buletin matanya sambil nahan nafas. Mana ini jarak wajahnya sama wajah Minho deket banget. Ditambah lagi Minho natap dirinya intens bikin Hayeon makin ga bisa berkutik.
"Coba ulangi. Apa yang menarik diluar jendela?"
"H-hah? E-engga."
"Repeat one more time. What's more interesting than me?" Tanya Minho sambil narik pinggang Hayeon. Sekarang badan mereka berdua bener bener mepet.
"Your brother, Lee. He—"
"Oh, really?" Tanya Minho sambil ngangkat dagu Hayeon.
"M-minho."
Jujur demi apapun Hayeon deg-deg an banget. Ini pertama kalinya Minho mau ngelakuin skinship kaya gini. Biasanya juga karena terpaksa.
Minho kemudian deketin wajahnya ke Hayeon dan berbisik, "Jangan berani natap cowok lain selain gue, Hwang."
Oh shit, Hayeon mau mati aja rasanya.
— t b c —
KAMU SEDANG MEMBACA
Eternal Love || Lee Know
Fanfic[ON GOING] Tentang cewe bernama Hwang Hayeon yang harus sabar menghadapi sikap tunangannya, Lee Minho. Juga tentang sosok Hayeon yang mencoba bertahan hidup agar bisa terus menemani Minho hingga maut memisahkan.