Eternal Love || Lee Know

🌻十九 | dinner

"Hayeon pulang." Sapa Hayeon ketika kakinya melangkah masuk ke dalam rumah

"Eh? Papa udah pulang? Cepet banget. Biasanya nginep." Kata Hayeon kemudian duduk di samping Papanya

"Meeting nya sebentar kok. Lagipula malam ini kan kita ada acara."

"Hm? Acara apa?"

"Yaampun, masa kamu lupa sih, Hay? Malam ini kita mau makan malam sama kelurganya Minho. Sekalian bahas kelanjutan hubungan kamu sama Minho."

Hayeon langsung nengok ke Papanya dengan wajah terkejut.

"Kok kamu kaget gitu sih? Papa gak lagi kasih surprise loh ini." Kata Chansung

"Kelanjutan hubungan yang kaya gimana yang Papa maksud? Papa gak berniat segera nikahin aku sama Minho kan?"

"Ya pastinya ada. Cuma ya gak sekarang. Lagipula kamu sama Minho sama-sama masih sekolah. Mungkin waktu kalian lulus sekolah nanti nikahnya."

"Yah, Pa. Aku gamau nikah muda. Minimal tunggu aku sampe jadi dokter dulu."

"Kelamaan. Keburu tua kamu sama Minho nanti. Udah deh, kamu ngikut aja. Lagian emang ga cape dua belas tahun sama Minho terus tapi status kalian masih tunangan? Dulu waktu kecil kamu bilang ke Papa kalo kamu pengen jadi istrinya Minho loh."

"Kan masih kecil, waktu itu aku mana paham apa itu nikah."

"Udah deh, Hay. Kamu ikut aja. semua keputusan yang Papa sama Junho ambil ya buat kebaikan kamu sama Minho. Kamu ganti baju dulu sana terus istirahat sebentar. Makan malamnya nanti jam tujuh."

Hayeon ngehela nafasnya pelan kemudian bergegas menuju kamarnya. Sebenernya Hayeon lagi gak pengen ketemu Minho. Tapi kayanya hari ini ada aja hal-hal yang bikin mereka berdua ketemu.

°°°

"Kak, udah belum sih? Lo dandan lama bener." Tanya Hyunjin sambil nyembulin kepalanya di pintu kamar Hayeon

Hayeon gak jawab karena sibuk ngolesin liptint di bibirnya. Setelah makeup nya selesai, Hayeon semprotin setting spray ke wajahnya. Kali ini makeup nya sederhana aja soalnya kan cuma acara makan malam biasa, bukan acara formal. Hayeon juga cuma urai rambutnya tanpa dicatok.

"Dandan begitu doang lama bener lo." Kata Hyunjin

"Diem aja lo memble. Gausah banyak bacot, lagi ga pengen dengerin bacotan lo soalnya."

Hyunjin cuma bisa natap sinis kakaknya. Entah kenapa menurut Hyunjin tuh akhir akhir ini Hayeon jadi sensian banget padahal ngga lagi datang bulan. Ya sebenernya biasanya jua galak sih, cuma kali ini beda. Disenggol dikit aja marah marah. Sampe bingung Hyunjin jadinya.

Setelah pake parfum dan ambil sling bag nya, Hayeon bergegas keluar kamar karena Chansung udah nungguin di mobil.

"Lagi ada masalah sama Kak Minho?" Tanya Hyunjin

"No Hyunjin. We're really fine. Stop asking about it."

"Ya tau sih gue gaada hal buat ikut campur. Tapi kan gue harus tau juga semisal lo sama Kak Minho ada masalah. Jadi—"

"Diem, Jin."

Hyunjin ngehela nafasnya pelan. Mau nanya lebih lanjut sebenernya tapi males juga soalnya endingnya Hayeon pasti bakalan ngambek.

Setelah masuk ke dalam mobil, Hayeon bener bener diem aja. Sampe Chansung sama Hyunjin yang duduk di kursi depan saling natap karena bingung Hayeon ini kenapa. Tapi akhirnya Chansung sama Hyunjin ikutan diem karena gak ada yang berani tanya. Mungkin Hayeon lagi badmood.

Mobil Chansung kemudian masuk ke dalam area parkir sebuah restaurant bintang lima. Setelah mobil terparkir, Chansung beserta kedua anaknya masuk ke dalam restaurant. Lebih tepatnya kedalam ruangan VIP yang ada di restaurant itu. Ternyata Minho dan keluarganya udah sampe duluan.

Setelah nyapa semua anggota kelurga Lee, Chansung sama kedua anaknya duduk.

"Lama bamget ya kita gak kumpul gini." Kata Junho

"Iya, Jun. Aku sibuk soalnya. Lagi banyak proyek dan meeting juga jadi jarang dirumah. Tapi untungnya Minho sama Hayeon masih sering ketemu."

Hayeon cuma ngelirik Papanya. Ya gimana ga sering ketemu kalo Hayeon sama Minho aja satu sekolah, satu kelas malah. Tapi ya  meski sekelas, Minho tetep aja ga peduliin Hayeon. Minho lebih sering pacaran sama Naeun soalnya. Hayeon  juga diwajibkan buat selalu bareng Minho meski sekarang Minho lebih sering nganterin Naeun.

Junho sama Chansung kemudian ngobrol. Awalnya basa-basi gitu. Bahas tentang perusahaan. Tapi lama lama yang di bahas tentang hubungan Minho sama Hayeon. Disini Minho sama Hayeon cuma nanggapin sesekali aja.

"Sambil nunggu makanan nya dateng, gimana kalo kita bicarakan tentang tujuan utama kita ketemu malam ini?" Tanya Junho

"Oh, silahkan. Biar waktu makan nanti bisa santai."

Hayeon dengan wajah minta penjelasan ngelirik Minho. Minho sendiri cuma diem sambil natap Hayeon datar. Setelahnya Minho gelengin kepala, kasih tanda bahwa dia juga ga tau apa-apa tentang masalah yang kali ini bakal di bahas.

"Setelah diskusi panjang sama Chansung, kami berdua sepakat bahwa kalian berdua harus tinggal bersama dalam satu apartemen."

"HAH?? APA?!"

Denger Hayeon teriak, Hyunjin yang ada di sampingnya langsung melotot kemudian nyenggol lengan Hayeon. Asli, malu maluin banget teriak kek gitu didepan camer.

Hayeon yang masih kaget cuma bisa ngebuka mulutnya lebar sambil melotot. Disini kelihatan banget kalo yang kaget tuh cuma Hayeon. Minhonya biasa aja. Minho natap Hayeon dengan wajah datar tanpa ekspresi.

"Ayah, kenapa harus serumah? Kan Hayeon sama Minho belum nikah." Kata Hayeon

"Biar kalian berdua ga capek. Kan bolak-balik terus kamu sama Minho biar bisa ketemu. Akhirnya Ayah sama Papa kamu sepakat buat beliin kalian berdua apartemen dan tinggal disana. Biar Minho sekalian belajar jagain kamu juga." Kata Junho

Hayeon natap Minho dengan mata melotot kemudian gelengin kepalanya. Seakan akan kasih tanda ke Minho biar Minho ga setuju.

"Minho setuju."

Hayeon makin buletin matanya dong denger Minho ngomong kaya gitu. Kenapa malah disetujuin anjrit.

"Nah karena Minho udah setuju, kamu harus setuju juga ya, Hayeon. Gak ada alasan, papa ga terima alasan apapun. Minggu depan kamu mulai tinggal di apartemen sama Minho." Kata Chansung

Duh, gimana ya. Ini sebenernya Hayeon udah punya rencana buat bilang ke keluarganya ataupun kelurga Minho bahwa Hayeon ga pengen lanjutin hubungannya sama Minho sampe ke jenjang pernikahan. Karena bagi Hayeon percuma, hatinya Minho but orang lain.

Tapi kalau udah kaya gini, Hayeon gak mungkin ngomongin hal itu. Bisa bisa malah berantem nanti. Jadi ya, mau gak mau Hayeon setujuin aja.

— t b c —