🌻 十七 | feeling upset

107 20 7
                                    

"Hay, jangan murung terus dong. Gue beliin jajan mau?" Tanya Sakura sambil ngerangkul pundak Hayeon

"Hah? Engga kok."

"Dih, lo kira gue gatau? Gue tau Hayeon. Bahkan mungkin satu sekolah juga udah tahu kalo sekarang Minho sama Naeun pacaran. Bener bener deh ya anak itu gak punya malu banget. Kesel gue."

"Biarin aja, Ra. Males ngurusin juga gue."

Sakura natap iba kearah Hayeon. Sakura tahu seberapa besar usaha yang udah Hayeon lakuin buat ngeluluhin hati Minho. Tapi justru Minho jatuhin hatinya buat cewek lain.

"Habis ini olahraga ya?" Tanya Hayeon

"Iya. Lo sakit? Gak usah ikut dulu deh."

"Lo ngeledek gue apa gimana, Ra? Gue udah sakit sejak lahir kali."

"Eh, yaampun maaf gue ga bermaksud gitu."

Hayeon cuma ngehela nafasnya kemudian buang pandangan kearah lain. Hayeon bener bener ga bersemangat hari ini. Hayeon pengen pulang aja rasanya.

Bel pergantian jam pelajaran bunyi. Setelah Bu Taeyeon keluar, Hayeon sama temen-temennya bergegas menuju kamar mandi buat ganti baju.

"Hay—"

"Sakura, tunggu!" Tanpa meduliin panggilan Minho, Hayeon bergegas nyusul Sakura.

"Kenapa bos?" Tanya Jungwoo

"Sejak tadi pagi Hayeon cuek banget. Gue panggil namanya gamau nengok. Dia kenapa sih?"

"Ya lo pikir sendiri goblok. Hayeon tuh kecewa, Min. Dia sakit hati. Coba dibalik, gimana kalo lo yang ada di posisinya Hayeon? Berapa tahun dia ada sama lo? Sejak kecil dia selalu ada sama lo, Min. Tapi apa yang lo lakuin ke dia?" Tanya Chanwoo

"Lo nyalahin gue Chan?"

"Dilihat dari sisi manapun lo salah, Minho. Gak perlu menampik dengan alasan perasaan gak bisa dibohongin. Kalo emang niat lo mau pacaran sama cewe lain, putusin dulu hubungan lo sama Hayeon. Bukan kaya gini. Maruk amat jadi cowok."  Kata Chanwoo kemudian natap sinis Minho.

"Gimana ya Min, gue tahu posisi lo kaya gimana. Lo butuh Hayeon, tapi lo cinta Naeun. Lo pasti bimbang banget. Harusnya lo ga ambil keputusan waktu lo gak bisa menentukan perasaan lo sendiri. Kalo kaya gini lo sama aja nyakitin dua orang, Min. Dan Hayeon jadi yang paling lo sakiti disini." Kata Jungwoo

"Gue harus gimana, Woo?"

"Ya lo mantab-in dulu hati lo, lo mau sama siapa. Kalo lo mau sama Hayeon ya tinggalin Naeun, belajar buat mencintai Hayeon. Kalo lo mau sama Naeun, tinggalin Hayeon. Belajar buat ga bergantung sama Hayeon, Min."

Minho terdiam. Sulit banget rasanya ada di posisi kaya gini. Dimana Minho harus milih antara nurutin keinginan ayahnya atau nurutin kemauan hatinya. Minho bener bener bimbang sekarang.

•••

Materi olahraga kali ini cuma senam. Buat ujian praktek juga soalnya. Kalo senam masih okelah, ga berat berat amat. Senam jadi satu satunya olahraga yang bisa gue lakuin karena ga begitu menguras tenaga.

Sekarang Pak Jongin nyuruh buat bentuk kelompok berjumlah delapan orang. Kalian pasti bisa tebak gue sama siapa. Iya, gue sama Minho tentunya. Pak Jongin selalu jadiin gue sama Minho satu kelompok soalnya kata beliau biar kalo ada apa apa sama gue Minho bisa bertindak.

"Gue udah nemu gerakan nya nih tinggal prakteknya. Pada mau lihat gak?" Tanya Sakura

"Kirim link nya di grup WhatsApp Ra."

Sakura kemudian ngirim link nya ke grup WhatsApp. Gue mah iya-iya aja. Lagi badmood banget soalnya. Bawaannya marah terus klo disenggol, ujung ujungnya nangis kalo udah badmood banget.

"Hayeon diem mulu kenapa sih? Biasanya juga semangat banget kalo senam." Kata Jisun

Gue cuma maksain diri but senyum aja. Asli, gue gak mood buat ngapa-ngapain hari ini. Gue masih kesel dan kecewa banget sama Minho. Tapi justru sekarang kami berdua sekelompok.

"Neng geulis, ngomong atuh. Dari tadi diem aja. Sariawan kah?" Tanya Jungwoo

"Gausah basa-basi, Woo." Kata Minho.

"Duh, gue nanyanya ke Hayeon. Kenapa lo yang jawab?"

"Kan mereka sepaket, Woo." Kata Juyeon

"Sepaket apanya. Minhonya selingkuh gitu."

Minho kemudian natap tajam Chanwoo. Gue cuma bisa diem aja. Kali ini gak mau belain Minho soalnya dia salah.

"Silahkan kalian latihan senam dulu selama dua puluh menit nanti setiap kelompok mempraktekkan didepan. Sedapatnya saja." Kata Pak Jongin

Kelompok gue kemudian memulai latihan senam. Dengan Jungwoo dan Sakura sebagai pemimpinnya. Gue dibelakang dan cuma gerakin tangan doang.

"Kalo sakit gausah maksain diri." Celetuk Minho tiba tuba.

"Ngga."

Gue lihat Naeun daditadi ngelihatin Minho. Dia duduk di depan kelasnya sambil sesekali ngelambaiin tangan ke Minho. Caper banget heran gue.

Duk.

"Aduh!"

Sialan kepala gue kena bola basket. Mana kenceng banget. Asli langsung gelap pandangan gue, mana pusing banget.

"Hayeon!"

Badan gue oleng, Minho dengan cepat nahan badan gue biar gak ambruk. Gue kemudian mundur, ngehindarin Minho. Gue masih kesel sama dia. Dan rasa kesal gue bertambah ketika dia ada didekat gue.

"Kak, maaf Kak gue tadi lempar bolanya kejauhan. Sekali lagi maaf banget, Kak. Gue nggak sengaja."  Kata seorang cowok yang ga gue kenal.

"Punya mata dipake buat lihat, bego! Ada orang disini, lempar bolanya pake aturan. Bukan seenaknya gitu. Biar dibilang apa sih? Apa—"

"Min, udah biarin aja. Gue gapapa." Potong gue.

Kalo ga gue potong ntar Minho marah marah ke adek kelas itu. Padahal dia ga sengaja dan udah minta maaf juga.

"Tapi lo nya jadi pusing kepalanya." Kata Minho yang ga gue jawab karena emang pusing banget ini kepala gue. Bener bener sepusing itu karena tadi kenceng banget.

"Min, bawa ke UKS deh mending. Itu kayanya Hayeon pusing banget deh." Kata Soyeon.

Minho ngelirik gue kemudian beralih natap Naeun yang duduk didepan kelasnya dengan tatapan gak mengenakan.

"Gue... Gue mau latihan senam." Kata Minho

Temen sekelompok gue langsung pada kaget, termasuk gue. Minho gak pernah kaya gini. Dia selalu mau nganterin gue ke UKS tanpa ada alasan. Ya meski akhirnya nanti di UKS dia ngomel-ngomel ke gue.

"Min, Hayeon kesakitan itu." Kata Chanwoo

"Gue—"

"Gue gak perlu ke UKS, gue baik baik aja. Lo cukup disini aja sambil ngawasin cewe lo biar dia ga ngambek. Ga perlu peduliin gue, Min."

Minho natap gue datar sedangkan gue cuma bisa nunjukin ekspresi kesel ke dia.

— t b c —

Eternal Love || Lee Know Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang