Sebuah kisah yang menceritakan tiga orang sahabat yang bertemu di saat mereka dalam keadaan yang sama. Ya, sama-sama memiliki masalah dalam keluarga mereka. Hingga akhirnya mereka pergi dari rumah mereka, dan bertemu.
Entahlah, mereka merasa, pertemuan mereka ini, membuat masing-masing dari mereka beruntung.
“Aku akan sembuh, aku pastikan itu!” -Sean-
“Gw bakal buktiin ke ayah, kalau gw ngga bodoh!” -Juan-
“Aku juga ingin merasakan bagaimana rasanya memiliki orang tua yang akur, dan memberi kasih sayang serta perhatian untuk anaknya” -Ricky-
•••
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dia adalah Sean, Sean Louis Eldridge. Dia berumur 17 tahun sekarang. Saat ini dia mengidap kanker lambung stadium 3. Dari kecil, dia sudah sakit²an. Hingga waktu dia di diagnosis kanker lambung stadium awal, orang tuanya berusaha mencari uang untuk pengobatannya, karna keluarganya itu tidak kaya, namun juga tidak miskin, sederhana? Seperti itu kira². Namun pengobatannya itu gagal. Sejak itulah orang tuanya mulai membenci dirinya.
Ada, satu orang yang masih menganggap kehadirannya itu berharga, yaitu bibinya. Namun hal itu hanya bertahan sampai dia berumur 15 tahun, karna bibinya itu meninggal.
Berkali-kali orang tuanya menyakitinya dengan kata-kata bahkan perlakuan mereka, yang namanya Sean, dia tidak akan marah, dia sabar.
Dia memiliki sikap yang pendiam, manis, lucu, terlalu baik dan penyabar. Selama ini, dia jarang marah, jika seseorang melukai hatinya, itu tidak akan menjadi suatu permasalahan besar baginya. Karna dirinya pun sudah terbiasa dengan hal semacam itu.
Hingga waktu dimana dia tertekan oleh keluarganya waktu itu, dia sudah tak tahan lagi, dan akhirnya dia memutuskan untuk kabur dari rumahnya. Tidak ada yang mengetahui dirinya kabur dari rumah. Itu lebih baik. Namun, dia berpikir, setelah ini dimana dia tinggal? Apakah dia akan menjadi gelandangan?
Hahah, namun siapa sangka? Di hari itu, di malah bertemu dengan dua orang yang keadaan mereka juga sama dengannya. Dan, bahkan dia juga tinggal bersama dengan mereka, lalu menjadi sahabat mereka berdua.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dia adalah Juan, Juandra Dirgantara. Dia berumur 16 tahun sekarang. Dia lahir di keluarga yang keras. Ibunya sudah meninggal sejak ia lahir. Dia juga memiliki saudara kembar bernama Junandra Argantara. Ayahnya bernama Johan Argantara. Dari namanya saja, sudah dapat di lihat bahwa ayahnya membencinya.
Ayahnya selalu menuntut dirinya agar mendapatkan nilai yang sempurna seperti saudara kembarnya. Bahkan, tak segan-segan ayahnya itu memukuli dirinya jika dia tidak mendapat nilai sempurna. Dia pernah mencapai nilai sesuai keinginan ayahnya itu, namun... Bukannya pujian, malahan dia semakin di jatuhkan oleh ayahnya.
Salah satu hal yang membuat ayahnya benci pada dirinya adalah kematian ibunya. Dia dan Juna berbeda sekitaran 3-5 menit. Dan dia adalah adik, karna dia anak bungsu, ayahnya mengira bahwa kelahirannya membuat ibunya meninggal. Ngertikan? Padahal, takdir sudah ada yang atur bukan? Kita tidak tau apa yang terjadi kedepannya, tapi... Kenapa ayahnya malah menyalahkan dirinya atas kematian ibunya?
Hidup Juan semakin hancur dan berantakan di saat kehadiran ibu tiri dalam hidupnya.
Juan memiliki sifat yang cukup keras kepala, tapi dia baik, dia juga cukup penurut orangnya, dia juga sedikit tegas dan dingin, mungkin karna pembawaan dari ayahnya?
Hingga sore hari tepat hari di mana dia berumur 16 tahun dan 16 tahun ibunya pergi. Dia pergi dari rumahnya karna di usir ayahnya, sebab kata ayahnya dia berani membentak. Di memutuskan untuk mengakhiri hidupnya di sebuah jembatan dalam hujan deras waktu itu. Namun, hal itu tidak jadi, karna seseorang menolongnya.
Yaaa siapa lagi? Orang yang bertemu dengannya dalam keadaan yang sama-sama memiliki masalah.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dia adalah Ricky, Ricky Ardiansyah. Dia berumur 15 tahun saat ini. Dia itu... Anak yang tidak pernah merasakan kasih sayang dari orang tuanya sejak dia berumur 4 tahun. Ayah dan ibunya selalu bertengkar bahkan hampir setiap hari.
Ibunya bahkan selalu melampiaskan amarah padanya. Selalu membentak dan memukulinya. Ayahnya? Ayah tau, namun tidak membelanya. Bahkan Ricky sering menangis di saat mendengar atau menyaksikan orang tuanya bertengkar. Salah satu hal membuat dia merasa takut dan trauma. Dia takut ketika melihat ada orang yang bertengkar di hadapannya.
Selama kurang lebih 11 tahun ini, dia diurus oleh kakak laki-lakinya. Rey, Reyhan Alfiansyah. Rey sangat menyayangi adik kecilnya, yaaa meski Ricky sudah berumur 15 tahun sekarang, tapi apakah kalian tau? 'Iky' adalah panggilan kecil dari Rey untuk Ricky. Rey ingin selalu menjaga dan bersama adiknya, namun dia memiliki satu perusahaan yang harus di urusnya. Umur Rey itu 21 tahun.
Ricky pergi dari rumahnya itu, karna paksaan dari sang kakak. Awalnya dia menolak, namun, akhirnya ia menuruti keinginan kakaknya, karna dia tidak mau juga melihat wajah khawatir dari kakaknya itu. Akhirnya dia pergi dari rumahnya dalam hujan yang deras dan angin yang berhembus kencang.
Hingga, dia bertemu dengan dua orang yang juga memiliki sebuah masalah dalam keluarga mereka. Dia merasa, bahwa dia sangat-sangat beruntung bertemu dengan dua orang itu.
•••
Bertemu di sebuah jembatan, yang di beri nama “Jembatan Bunga Iris”. Lalu, merasakan sebuah kedekatan satu sama lain. Hingga akhirnya menjadi tiga orang sahabat yang sangat dekat.
OUR STORY Start : 17 Juni 2022 Finish : -
----
Kira² bakal happy end atau sad end? Jangan lupa tinggalkan jejak setelah membaca ygylopyuuu😘😘
