|Terbukalah Jika Aku Sahabatmu|

117 18 0
                                    

⚠️Typo bertebaran⚠️
-Enjoy guysss-

•••

Sekarang Sean, Juan, dan Ricky sudah mulai masuk sekolah hari ke tiga. Yang itu berarti mereka sudah tinggal di satu atap yang sama selama 1 minggu 3 hari. Tapi, jika di perhatikan, akhir² ini, Juan terlihat sering melamun dan Sean tak hanya sekali memergoki Juan bergadang, sibuk membaca buku dikamarnya. Dan Sean sendiri akhir² ini terlihat pucat dan lebih sering tidur, bahkan makannya jarang.

"Pagi Ric" Sapa Juan

"Pagi bang" jawab Ricky setelah itu kembali melamun di meja makan

Sebenarnya Juan ingin sekali bertanya kenapa dengan Ricky ada dengannya. Kenapa Ricky akhir² ini sering bangun dengan mata bengkak dan pipi sembab? Juan yakin pasti Ricky habis nangis tapi karna apa? Banyak sekali yang ingin Juan tanyakan, namun entah kenapa dia selalu mengurungkan niatnya.

"Oh ya, Bang Sean mana?" Tanya juan

"Ngga tau, kayanya belum bangun" ucap Ricky

Juan yang sedikit khawatir dengan Sean pun berjalan menuju kamar Sean.

'CEKLEK'

Iya, udah biasa gitu Juan, suka masuk tanpa ijin dulu, atau ngetok.

"Bang Sean..." Panggilnya melihat Sean yang tertidur dengan selimut menutupi tubuhnya hingga leher

"Bang Se-" ucapan Juan terhenti ketika telapak tangannya menyentuh tengkuk leher Sean "B-bang Sean? Bang? Bang, bangun, Bang Sean!!" Juan berusaha membangunkan Sean

Juan merasakan suhu tubuh Sean naik, bibir Sean terlihat pucat, tubuh Sean menggigil.

"B-bang... RICKY! CEPAT SINI! BANG SEAN SAKIT!!"

•••

Saat ini, Ricky dan Juan sedang menunggu Sean sadar. Rasa khawatir sangat terlihat dari raut wajah mereka. Begitu pun dengan Rey, yang juga tampak khawatir.

Setelah Juan merasa Sean demam tinggi, dia berteriak memanggil Ricky. Yaa Ricky yang mengetahui itu langsung menelpon Rey dan memintanya untuk membawa Sean ke RS.

"Ya Allah, pliss, Bang Sean bangunn" Ucap Juan hampir menangis sambil memegangi tangan Sean yang diinfus

Sementara Rey sedang berusaha menenangkan adiknya yang menangis sesenggukan di sofa.

"Udah Iky, percayalah, Sean akan baik² saja" ucap Rey menggosok punggung adiknya itu

"T-tapi kak... Hikss dokter bilang Bang Sean.. hikss, bang Sean kritiss hikss huwaaa" Ricky berucap sambil sesegukan yang kembali dengan tangisannya pecah

"Udah Iky, Iky berdoa yang terbaik buat Sean okeyy?" Ucap Rey kemudian menarik adiknya kedalam dekapannya

"Bang Sean plisss, bangunn" ucap Juan

"Oh ya, Hari ini Iky ada latihan dance kan? Bukannya tinggal 3 hari lagi? Kan buat perpisahan kelas 12" ucap Rey mengingatkan

"T-tapi kak, aku pengen nunggu bang Sean bangun, aku pengen jagain-"

"Ric, udah, lu pergi latihan aja, lagian ini waktunya udah tinggal hitungan hari" ucap Juan "Bang Sean biar aku yang jaga, nanti kalau Bang Sean udah sadar aku kabarin" ucap Juan meyakinkan

OUR STORY | SeJuKyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang