|Kak Leo|

108 14 0
                                    

⚠️Typo bertebaran⚠️
Enjoyyy guysss😍

•••

"Ric?" Juan menatap Ricky, tak menyangka sahabatnya itu amnesia.

Tanpa mengucapkan apapun Juan menuju pintu untuk kembali keluar.

"Pfttt bwahahahah!!" Tiba² saja Ricky tertawa keras membuat Juan yang tadinya mau keluar kembali menatap ke arahnya, heran.

"Napa lo?" Tanya Juan

"Hahah- eh aduh²" tiba² Ricky kesakitan karna tertawa terlalu keras.

Setelah sedikit tenang, Ricky kemudian menatap Juan jahil, persis dengan watados nya seperti biasa. 

Watados = WAjah TAnpa DOSa

"Wkwk, aduh bang Juannn, lu juga percaya gw amnesia? Kaya Kak Rey dan yang lainnya?" Ucap Ricky tiba²

"Lo-" Juan menghela nafas panjang lalu menumpu kursi rodanya dan berhenti tepat di sebelah brankar Ricky.

"Ehhh adududuhhh Bang Juan Sakitttt" rintih Ricky saat Juan menjewer telinganya.

"Sakit?" Ucap Juan melepaskan jewerannya.

"Aduhh iya lah bang, orang di jewer kuat kek gitu" ucap Ricky mengusap telinganya yang memerah.

"Makanyaaa lu jangan sok boongin gw pas gw lagi panik ya, dasar emang" ucap Juan kesal

"Hehee sorry bangg" ucap Ricky nyengir.

'CEKLEK'

Rey masuk ke ruang Ricky dengan wajah panik karna mendengar teriakan Ricky tadi.

"Loh? Iky ingat Juan?" Tanya Rey bingung

"Ck! Dia ga amnesia Kak, dia cuma pura², makanya tadi aku jewer dia" ucap Juan

"Ohh, jadi kamu boongin kakakk hmm" Ucap Rey berjalan ke brankar Ricky

"Ehh, sorry kak, Iky cuma bercanda heheee" ucap Ricky nyengir ke arah Rey, "Ehhh Aduhhhh sakit Kakk, adududuhhh, jangan di jewer dong"

Rey melepaskan jewerannya. Sekarang kedua telinga Ricky memerah karna di jewer.

"Orang lagi panik malah di boongin, dasar! Siapa yang ajarin kamu?!" Ucap Rey menatap adiknya tajam.

"Ga ada" ucap Ricky singkat kemudian menatap ke arah pintu.

Sean berdiri di pintu dengan infusnya yang di pegangin sama Satya. Bulir² bening kemudian perlahan² jatuh satu persatu membasahi pipi Sean.

Tanpa aba² kemudian Sean berlari memeluk Ricky erat dan menangis di sana. Satya yang memegang infus Sean pun sedikit susah membawa infusnya karna Sean tiba² berlari.

"Hikss Ricky jangan gitu lagi lain kaliii!" Tangis Sean di pelukan itu.

"Noh Ric! Gegara lu bang Sean nangis kan!" Ucap Juan

"Lu juga" ucap Ricky

"Dih! Mana ada" ucap Juan membantah, tapi matanya ga bisa boong. Air matanya jatuh dan mulai membasahi pipinya.

OUR STORY | SeJuKyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang