|Surat Warisan Dari Bunda|

100 17 4
                                    

⚠️Typo bertebaran⚠️
Enjoy guysss◉‿◉

•••

Hari ini adalah giliran Ricky yang menjaga Sean. Sebenernya Juan bisa aja, tapi dia harus kerumah Ayahnya dulu menjemput beberapa barangnya yang tertinggal. Dan, tentunya dia tidak sendiri, dia ditemani oleh Satria.

"Ini kan rumah lu?" Ucap Satria memberhentikan mobilnya didepan sebuah rumah

"Bukan" ucap Juan

"Lah? Setau gw waktu itu ini deh, Catnya putih, garasi mobil ada taman mini di depan, nah kan!" Ucap Satria

"Iyaa, sekarang bukan, ini rumah orang tua itu" ucap Juan keluar dari mobilnya di ikuti Satria

Juan masuk tanpa permisi, tak peduli dengan wanita paruh baya yang sudah menatapnya dengan tatapan tajam.

"Ngapain kamu kesini?" Tanya wania itu alias Nadia

"Mau kayang" Jawab Juan "Ya terserah gw lah mau ngapain" ucap Juan berjalan menuju kamarnya

Saat sampai dikamar, Juan langsung masuk lalu mengambil barang² yang ia perlukan.

"Eh, Juan, lu masih belum buka ni laci?" Tanya Satria menunjuk salah satu laci meja belajar Juan

"Oh, belum" ucap Juan yang sedang mengambil baju sekolah di lemari "Sebenernya kamar ini dulu kamar Almarhumah Bunda gw, makanya gw ngga berani asal buka, atau otak atik barang² di kamar ini"

"Lu ngga penasaran apa?" Tanya Satria

"Iya sih, tapi kan-"

"Haduh, Juan, kan sekarang lu ngga tinggal bareng ayah lu lagi" ucap Satria

"Iya juga ya, bentar" Juan merogoh sakunya lalu mengeluarkan sebuah kunci, kemudian dia membuka laci itu

"Apa isinya?" tanya Satria penasaran

"Ada map" Juan mengambil map itu lalu membukanya "Surat apa ini?"

"Ini surat warisan Juan"

Setelah membaca surat warisan itu dengan teliti, ternyata itu surat warisan dari bundanya. Dan disitu Juan baru sadar kalau semua harta, rumah, tanah dan mobil yang di pakai ayahnya saat ini adalah milik bundanya. Dan tertulis di surat warisan itu :

"Anakku yang akan mendapat sebagian besar dari warisanku adalah dia yang pertama menandatangani surat warisan ini"

"Sat tolong ambilkan pena di atas meja" ucap Juan

"Nih"

Juan segera menandatangani surat warisan dari bundanya itu. Meski sebenarnya dia tau yang lebih tua berhak menerima sebagian besar dari harta bundanya, tapi seharusnya pembagian sesuai yang tertulis di surat itu.

Setelah membereskan barang² yang ia perlukan, Juan segera pergi meninggalkan rumah itu.

"Ayo"

Mereka segera menuju keluar, namun...

"Eh?" Suara seseorang memberhentikan langkah Juan dan Satria "Wah wahhh, ngapain? Kok balik lagi?" Ucap Juna

"Mau jemput barang² gw lah" ucap Juan datar

"Btw kok lu ngga masuk tadi? Udah jadi gelandangan yah? Makanya ngga punya biaya buat sekolah wkwk" Ejek Juna

OUR STORY | SeJuKyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang