|Ricky's Story|

186 38 0
                                    

Dari dia berumur 4 tahun hingga kini hanya mendapat perhatian dari kakak laki²nya, sudah tidak pernah mendapatkan perhatian dari orang tuanya, dianggap anak pembawa sial, selalu mendengar dan menyaksikan orang tuanya yang hampir setiap hari bertengkar.

Ricky, Ricky Ardiansyah atau Iky, adalah panggilan kecil dari kakak laki²nya. Anak berumur 15 tahun yang tumbuh tanpa merasakan atau hanya sekedar melihat orang tuanya akur.

Terkadang, dia juga merasa bersalah. Selalu bertanya, mengapa dia harus lahir jika hanya membuat orang tuanya tidak akur. Dia selalu menangis ketakutan di saat orang tuanya mulai bertengkar.

Disaat hari ulang tahunnya yang ke 4 tahun. Hari dimana masalah² itu mulai muncul hingga saat ini. Apakah orang tuanya bertengkar karna dia lahir? Apakah semua itu terjadi karnanya?

Tapi, kakak laki²nya selalu meyakinkan bahwa semua itu terjadi bukan karna dia. Kakak laki² yang selama ini selalu menjaga dan memberikan kasih sayang untuknya. Kakak laki² yang membesarkan dirinya dari dia berumur 4 tahun. Kakak laki²nya lah yang selalu memberi suport untuknya, yang selalu menghiburnya, yang selalu membuatnya tenang disaat dia di landa rasa takut. Dan kakak laki² yang menjadi segalanya untuk dia.

Reyhan Alfiansyah, atau biasa di panggil Rey. Anak berumur 21 tahun. Yang selama kurang lebih 11 tahun ini membesarkan adiknya. Rey sangat menyayangi Ricky. Meskipun Ricky sudah besar, baginya panggilan 'Iky' tetap berlaku untuk Ricky.

Balkon kamar Ricky adalah tempat dimana mereka sering berbagi cerita. Entah itu dari Rey, atau Ricky. Tapi, yang lebih sering bercerita itu Ricky. Apa pun masalahnya, dia akan bercerita pada Rey. Terkadang Rey merasa ingin selalu ada untuk Ricky, ingin selalu berada di sisi Ricky untuk menjaganya. Tapi Rey juga harus mengurus perusahaan yang diberikan ayahnya.

"Kak..." Panggil Ricky yang berumur 14 tahun waktu itu

"Hmm? Kenapa?" Ucap Rey

"Aku jadi beban yah? Aku ini pembawa sial ya kak?" Ucap Ricky kini perhatiannya tertuju pada

Rey balik menatap adiknya itu "Bukan, ini semua bukan karna Ricky" ucap Rey sambil mengusap bahu adiknya "Kita tidak tau rencana tuhan, kita hanya perlu berdoa kepada yang maha kuasa, dan meminta agar kita bisa merasakan semuanya kembali seperti di saat umur Iky 3 tahun" ucap Rey tersenyum

"Hmm" Ricky kembali memandangi langit malam itu, langit yang cerah ditambah dengan bintang² yang menghiasinya "Aku ingin terlihat seperti 4 bintang itu" Ricky menunjuk bintang yang di maksudnya

"Iya, cepat atau lambat, insyaallah pasti terwujud" ucap Rey

"Apa kakak merasa terbebani karna mengurusku?" Tanya Ricky

"Tidak, malahan kakak merasa menjadi seorang super hero yang selalu berhasil menjaga adiknya" ucap Rey

Ricky terkekeh mendengar ucapan Rey itu "Makasih kak" ucapnya

Malam itu, Ricky memang tidak bisa tidur. Jadi Rey menemaninya sambil bercerita di balkon. Sambil memandangi langit malam yang dihiasi banyak bintang. Di tambah lagi angin sepoy² membuat malam itu sejuk.

•••

Ricky itu anaknya cukup pendiam, dia tidak terlalu akrab dengan teman²nya di sekolah. Bahkan sampai saat ini dia hanya akrab dengan dua orang di sekolahnya, Tio dan Alex. Tio pun adalah sepupunya Ricky, dia sudah bersama dengan Tio sejak dia TK, sementara dia bertemu Alex itu saat mereka duduk di bangku SMP.

OUR STORY | SeJuKyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang