|Jantung|

144 10 0
                                    

⚠️Typo Bertebaran⚠️
Enjoyyy guyss

•••

'JLEBB'

"ARRGGHHHH!!"

"BANG SEANNNNN!!"

'Deg'

"K-kak SEAN!!"

'Blesss'

Setelah besi beton itu berhasil menikam Sean, Liona mencabutnya kembali dengan senyum liciknya.

"Udah gw peringatin sebelumnya" ucap Liona.

"La-lanjutin—langkahnya—Alin.... A-aku—gapapahk" ucap Sean dengan rintihannya, darah mengalir keluar dengan deras dari mulut dan hidungnya, bajunya yang cream sudah kotor dengan darah itu, dadanya pun sama, mengeluarkan banyak darah akibat tusukan besi beton dari Liona.

"Hhhh! Kalo lo maju lagi... Juan ini yang bakal mat-"

"BUNUH!! KALO LO BISA!" Teriak Juan.

"Wahhh kerja bagus anak²" ucap Riana tiba² datang.

"Iya dong Mam, siapa dulu yang nyusun rencana" ucap Rea bangga.

"Nah sekarang kamu bisa apa? Aerlin Apriandini? Kamu hanya sendiri disini, makanya ga usah sok!" Ucap Riana.

Hening, Aerlin hanya diam di tempat dengan kepala tertunduk tanpa bersuara sedikit pun. Riana dan Rea menatap heran ke arah gadis itu, sementara Liona asik bermain ponsel, ketiga suruhan Rea (Yang membawa SeJuKy) juga diam menatap Aerlin.

“Mereka lengah”

"Saya bisa mematahkan tangan anak pungut anda itu"

"Hah?" Ucap Riana sedikit kaget saat melihat Aerlin tiba² berbicara sambil menatap tajam ke arahnya.

"You guys let your guard down"

"Hah? Ngomong apa sih??"

"Sok²an bahasa Inggris biar kita takut"

"Hahahh!!"

'BUGH'

"AHK!"

'BRUKK'

Tepat setelah sebuah balok menghantam kuat kepala Liona, Liona ambruk ke lantai.

"MASUK JEBAKAN!! HAHAH!! PEKA JUGA LO LIN!" Ucap Rio setelah berhasil membuat wanita itu jatuh pingsan.

"Rea kritis, Liona pingsan dan amnesia, Sean ga akan MATI!! Anda sendiri akan koma! Juan selamat, kita semua selamat! DAN YANG PASTI RICKY GA AKAN JADI MILIK ANAK PUNGUT ITU!!" Ucap Aerlin menekan setiap kata²nya.

"JUAN CEPAT BAWA SEAN KE RUMAH SAKIT MILIK GW!!" Teriak Hesa.

Juan mengangguk lalu segera menggendong Sean yang masih setengah sadar pergi dari ruangan tua itu, namun seketika langkahnya terhenti....

"Jangan berani² bawa Sean pergi atau Ricky yang saya bunuh" ucap Riana mengancam sambil mengarahkan pistolnya ke kepala Ricky.

Ricky menggeleng pelan saat Juan menatapnya kasihan, "Gw bakal baik² aja" Ricky berucap dengan mulut bergerak tanpa suara, disusul dengan senyumnya yang entah kenapa senyum itu berhasil membuat air mata Juan jatuh.

OUR STORY | SeJuKyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang