|Amnesia?|

131 15 0
                                    

⚠️Typo Bertebaran⚠️
Enjoyyy guyss

•••

"Capek ya sama hidup?
Ya udah mati aja"
-Ricky-

Ricky bejanda doang

•••

Sekarang sudah memasuki Minggu ke 3 Sean, Juan dan Ricky koma. Rey yang saat ini masih betah duduk disamping brankar Ricky terus memandangi wajah adiknya yang masih setia dengan hal yang dia alami saat ini. Rey terus menggenggam erat tangan sang adik, berharap adiknya itu bangun.

Sementara Satya di ruang Sean juga melakukan hal yang sama. Duduk di samping brankar Sean menunggu Sean akan bangun, dan dia kembali dengan senyum manisnya yang selalu di perlihatkan pada Satya dulu. Azka, dia kadang Sampe bosen ngajak Satya buat jajan, atau pun makan.

"Sat, ayo lahhh, kalo bersedih gini di samping brankarnya si Sean, lu cuma nyakitin diri lo dan Sean tau ngga, Kalo Sean liat kan nanti dia juga sedih" ucap Azka yang mulai bosan

"Lu ngatain Sean Mati?" Tanya Satya dingin

"E-eh, ngga gitu anjir, ah udahlah" ucap Azka pasrah

Sementara Juan? Juan kadang di jenguk sama Hesa, atau Rey. Karna Juan pun ngga punya siapa² lagi selain mereka, kan dia diusir.

Hesa saat ini juga setia mengamati Juan, mata Juan yang senantiasa tertutup seperti seseorang yang hanya ingin tidur, tapi bukan mati, bibir Juan yang terkadang melengkung ke atas, terkadang air matanya juga jatuh, setiap aksi yang terjadi pada Juan Hesa perhatiin. Kayanya, Juan mengalami perubahan yang cukup jauh.

Hesa memerhatikan tangan Juan yang di pasangkan infus, tiba² saja ada sedikit pergerakan. Awalnya Hesa merasa itu hanya sebuah perasaannya saja, kemudian dia berjalan ke arah brankar. Dia menyentuh kelopak mata Juan yang tertutup, ada sedikit pergerakan di dalam sana, seolah-olah bola mata Juan aktif. Jantung Hesa berdebar, ngga tau kenapa, kemudian dia kembali memandangi tangan Juan yang di pasangkan infus, sekali lagi, tangan Juan bergerak, kali ini sungguh jelas.

Mata Juan yang senantiasa tertutup itu perlahan² seperti inginberusaha terbuka.

"Juan...

JUAN SADAR!!!"

•••

Juan bersenandung kecil sambil membantu bundanya memetik buah tomat di kebun belakang rumah. Hatinya saat ini terasa senang dan bahagia, tak seperti hari² sebelumnya yang emosinya naik turun, hari ini dia benar² senang. Meski panasnya cahaya matahari di langit yang bersih tanpa awan seperti membakar, Juan tetap merasa sejuk.

Selesai memetik buah tomat yang merah² itu, Juan kembali kedalam rumah sambil tersenyum dan membawa keranjang berisi tomat² itu. Dia melihat bundanya sedang sibuk mengiris² bawang didapur.

"Ini Bun, aku selesai memetik buah tomatnya" ucap Juan meletakkan buah tomat itu di meja makan

"Terimakasih sayang" ucap Bundanya tersenyum "Oh ya, bagaimana perasaanmu hari ini?" Tanya Bundanya menghentikan aktivitasnya lalu duduk di kursi meja makan

"Aku sangat senang Bun, ngga tau kenapa" ucap Juan dengan senyum manisnya

"Kita akan berpisah, tidak apakan?" Tanya Bundanya seketika membuat senyum Juan luntur

OUR STORY | SeJuKyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang