Pasta sedang merajuk karena lagi-lagi sang ayah tidak memberi izin untuk berkuliah secara normal seperti dirinya, seharian gadis itu menolak untuk makan, bahkan untuk keluar kamar pun tidak.
Berbagai bujukan pun Pasta terima, tapi Pasta masih kekeh akan makan jika ia diberi izin untuk berkuliah. Sang ayah pada saat itu tentu tidak akan mengizinkan Pasta untuk kuliah di kampus seperti teman sebayanya.
Dari dulu sampai sekarang pun laki-laki itu tidak pernah mengizinkan Pasta untuk bersekolah dengan bebas, Pasta hanya boleh belajar di rumah. Loey tentu tahu alasannya apa, dan Loey pun setuju dengan kehendak ayah Pasta meski tak jarang Loey merasa kasihan pada Pasta yang tak pernah menikmati masa-masa sekolahnya yang seru.
Hingga satu bujukan berhasil membuat Pasta luluh. Loey membujuk Pasta dengan menawarkan ajakan jalan-jalan disore hari sambil berburu jajanan dipinggir jalan. Pasta yang memang suka dengan suasana sore hari itu langsung menganggukan kepalanya tanda ia luluh dengan bujukan Loey.
Dan demi gadis kesayangannya ini Loey rela bepergian di tengah aktifitasnya yang padat di kampus.
Garis bawahi, demi gadis kesayangannya.
Apa yang tak bisa Loey berikan pada Pasta? Bahkan Loey rela memberikan sisa hidupnya untuk gadis itu- sangat rela dan sangat ingin. Melihat keceriaan Pasta disepanjang jalan membuat hati Loey menghangat. Gadisnya tak lagi murung, dia kembali ceria.
Mengoceh sepanjang jalan, menanyakan ini dan itu hingga Loey lelah menjawabnya. Tapi tak urung, Loey sangat bahagia. Bahkan saat panasnya cuaca di sore hari itu menerpanya, Loey tidak merasa keberatan karena dibelakangnya ada Pasta yang setia memeluknya sembari bercerita hal random.
***
Loey spam tweet
KAMU SEDANG MEMBACA
Pasta Effect
Teen Fiction[Chanrosè | AU | Lokal, romance] Pasta itu bikin mabok, efek sosok Pasta Roselle mampu menjungkir balikan dunia Loey si cowok narsis dengan kepercayaan dirinya yang sungguh tinggi.