17: Bucin dadakan

261 43 10
                                    

"Aku bisa jelasin, itu semua-"

"Kamu mau bilang kalau itu semua gak bener, gitu?" Pasta memotong dengan cepat, ia menatap Loey dengan tatapan dingin.

"Oke, coba jelasin. Gimana ceritanya kamu bisa seasik itu sama Winy sementara aku di sini nungguin kabar dari kamu. Oh ya, jelasin juga tentang foto romantis ini, aku mau denger." Titah Pasta sambil memperlihatkan kembali foto yang jelas ada Loey dan Winy di dalamnya.

" Titah Pasta sambil memperlihatkan kembali foto yang jelas ada Loey dan Winy di dalamnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Manis banget ya, pantes aja orang-orang pada kekeh mau kamu sama Winy jadian."

Skak mat!

Sekali lagi, Loey hanya bisa diam menatap pacarnya. Loey tak tahu harus mengatakan apa sekarang dan Loey tak bisa mengelak semua ini. Semuanya memang benar, dan tak ada yang harus Loey jelaskan. Tidak ada kesalahpahaman disini. Dan Loey tidak punya hak untuk melawan.

Loey hanya bisa menggumamkan kata 'maaf' berkali-kali, tanpa bisa melakukan sesuatu yang sekiranya bisa meredam emosi sang pacar.

Pasta menghela napasnya, tatapannya berubah menjadi sendu. Membuat Loey semakin merasa bersalah melihatnya.

"Ini memang bukan kesalahan yang fatal, dan masih bisa dimaklumi. Tapi Loey, sebegitu serunya ya acara kamu sama Winy sampai kamu lupa sama aku. Waktu itu aku kecewa, kecewa karena kamu gak ngasih tahu soal duet kamu sama Winy. Aku pikir, kalau aku pergi kamu bakal ngejar aku dan kamu ngejelasin kenapa kamu bohong sama aku. Tapi yang aku dapat, kamu malah makan siang bareng Winy tanpa ngasih tahu aku." Ujar Pasta berbicara dengan lembut.

Biasanya, setiap kali Pasta berbicara dengan lembut seperti itu Loey akan senang. Namun, sekarang justru sebaliknya. Loey merasa sedih.

"Aku nungguin kamu, takut kamu kenapa-napa. Lain kali, jangan gitu lagi ya. Sesibuk apapun kamu, tolong kasih tahu aku. Biar aku gak khawatir. Aku gak lagi ngelarang kamu pergi sama siapa aja, sekarang terserah kamu. Mau kamu ngapain, itu hak kamu. Aku gak bakal lagi ngelarang kamu." Jelas Pasta beranjak dari tempat duduknya.

Loey ikut bangkit dan dengan gerakan cepat memeluk Pasta dari belakang. Loey menelusupkan kepalanya pada leher jenjang pacarnya. Dia bergumam penuh penyesalan.

"Sayang, maaf. Aku bener-bener minta maaf. Aku tahu aku salah, kamu boleh pukul aku, kamu boleh marahin aku, tapi jangan gini...
Aku gak suka kalau kamu gini, aku lebih suka kamu marah-marah, pukulin aku, aku lebih suka itu. Aku janji aku gak akan bohongin kamu lagi, aku janji akan terus jujur sama kamu, aku janji..." ujar Loey, matanya berkaca-kaca.

Katakanlah Loey cengeng, pada dasarnya Loey akan menjadi lemah bila itu menyangkut sang pujaan hati. Rasanya begitu sesak, rasa bersalahnya semakin besar ketika Pasta mencoba untuk melepaskan diri.

"Lepasin! Sekarang kamu lanjut aja tuh berduaan sama Winy, aku ngantuk, mau tidur." Kata Pasta, wajah cantiknya super datar.

Loey memposisikan tubuhnya berhadapan dengan Pasta, lalu kembali memeluk Pasta erat. Tidak memperdulikan Pasta yang memberontak minta dilepaskan.

"Loey, aku bilang lepas!" Perintah Pasta penuh tekanan.

Loey menggeleng, "aku gak akan lepasin sebelum kamu maafin aku." Katanya dengan suara bergetar.

Pasta menghela napasnya, rasa kesal, kecewa, dan marah menyatu.

"Aku minta maaf... alasan aku gak ngasih tahu kamu soal kolaborasi itu karena aku takut kamu gak ngizinin, selain itu aku juga takut kamu gak seneng. Makanya aku nyuruh kamu datang agak lambat supaya kamu gak nonton kolaborasi itu. Tapi justru semua itu gak sesuai sama yang aku kira, kamu datang lebih awal dan semua yang aku takutin terjadi." Jelasnya dengan suara lirih.

Baik, Pasta memutar bola matanya malas. Sungguh, Pasta tidak suka diperlakukan seperti ini. Tapi Pasta hanya diam, tidak memprotes, membiarkan Loey menjelaskan semuanya hingga tuntas.

"Dan alasan aku gak ngejar kamu, maaf... aku terlalu pengecut buat jelasin semua sama kamu. Yang aku pikirin saat itu, aku bisa jelasin setelah acara selesai. Maaf juga karena aku malah pergi makan bareng sama Winy disaat kita lagi gak baik-baik aja, aku cuman gak enak nolak tawarannya. Aku tahu apa yang aku lakuin itu salah, jelas salah. Kamu berhak marah, tapi aku gak sanggup kalau kamu diemin aku." Lanjut Loey.

Bagai mimpi buruk, Loey membenci ketika Pasta sudah mendiamkannya. Dunia terasa hampa, hari-harinya akan terasa begitu berat tanpa keceriaan sang pacar.

Pasta berdecak kesal.

Sial.

Loey telah berhasil meruntuhkan pertahanannya. Padahal ini belum seberapa, tapi kenapa Loey bisa membuatnya luluh hanya karena suara putus asa itu. Hati Pasta terbentuk secara lembut, dia mudah tersentuh. Dan ketika Loey menjelaskan semuanya dengan suara bergetar penuh penyesalan dan putus asa, cowok itu berhasil mendobrak hati Pasta.

"Maaf diterima," Pasta mendorong tubuh Loey hingga pelukannya terlepas.

Mendengar itu Loey menatap Pasta berbinar, "Tapi aku masih kesel sama kamu. Mending, sekarang kamu pulang, aku lagi gak mood liat wajah kamu." Kata Pasta berjalan melewati Loey.

Senyum tertahan di wajah Loey terlihat, Loey membuntuti Pasta yang masuk ke dalam rumah. "Jadi kamu udah maafin aku?"

Pasta menghendikan bahunya acuh sambil tetap berjalan. "Gak ada pengulangan!" Jawab Pasta dan segera menutup pintu kamarnya, memberi sinyal pada Loey agar cowok itu segera pergi.

Meski mendapatkan usiran dari pacarnya, Loey merasa senang karena setidaknya, usahanya melunakan hati gadisnya berhasil. Loey tersenyum lebar, sesuatu sudah Loey rencanakan. Yang pasti akan membuat Pasta menempel padanya seharian, Loey yakin itu.

"Makasih sayang, aku pulang dulu. Aku janji gak akan ngulangin kesalahan itu lagi, aku sayang kamu!" Ujar Loey didepan pintu kamar Pasta.

Sementara Pasta sendiri tersenyum singkat mendengar itu. Tapi serius, saat ini Pasta sedang tidak ingin melihat wajah tampan itu karena rasa kesal dan kecewa masih ada untuk saat ini, tapi Pasta yakin itu tidak akan lama. Karena semenjak berpacaran dengan Loey, Pasta mendadak menjadi bucin.

.

.

Tbc

Emg ya, yg namanya bucin tuh mau segimana marah juga ttp aja baikan.

Pasta EffectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang