003: Perkara Foto

503 76 20
                                    

Loey Tweet:

Loey Tweet:

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pasta Tweet (Privasi):

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Pasta Tweet (Privasi):

Pasta terkekeh kecil mengingat foto itu, foto yang Pasta ambil lewat handphone Loey

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pasta terkekeh kecil mengingat foto itu, foto yang Pasta ambil lewat handphone Loey. Pasta juga sudah menebak jika salah satu dari foto itu akan Loey posting, entah itu lewat platform Instagram, WhatsApp, Twitter atau di mana pun itu.

Pasta menopang dagunya dengan sebelah tangannya, memperhatikan foto dirinya dan Loey yang tersimpan rapih di atas meja belajarnya.

Loey itu ganteng, keren, tubuhnya tinggi, dan mempunyai bakat di bidang seni. Hanya saja kekurangannya menurut Pasta itu satu, Loey menyebalkan. Serta mempunyai tingkat kepedean yang tinggi. Sudah begitu suka sekali menggoda para gadis cantik.

Bicara tentang Loey, cowok itu kini sedang berkumpul bersama teman-teman segengnya. Jangan tanya ketuanya siapa, tentu saja tidak lain dan tidak bukan adalah Loey.

Perkara foto Pasta yang sempat Loey posting di akun Twitternya membuat teman-teman Loey mengejek cowok itu habis-habisan.

"Kalo Pasta gak lo tembak juga, mending buat gue deh. Gemesin juga anaknya, cantik banget lagi." Kata Bayu, cowok itu memasang wajah tengilnya pada Loey. Sengaja, Bayu dan teman-teman memang senang sekali melihat Loey kesal.

"Emang, gue dari kemarin mau ngedeketin Pasta tapi lo halangin mulu." Sambung Sony. Berhasil membuat Loey menolehkan kepalanya dan menatap Sony marah. "Jangan deketin Pasta!" Katanya penuh peringatan.

Respon Loey mengundang tawa dari para anggota Ores lainnya. Loey terlalu berlebihan, mengekang Pasta agar tidak berdekatan dengan laki-laki manapun kecuali dirinya. Tapi kebanyakan dari mereka memaklumi itu, artinya Loey benar-benar menjaga Pasta.

"Makanya, tembak Pasta sekarang." Kata Cotton.

"Mati atuh A, kalau di tembak mah. Kasian Pastanya, udah gak bisa menikmati hidup lagi." Sahut Lion dengan polosnya.

Para pemuda yang ada di sana, termasuk Loey hanya dapat membuang wajah. Tidak akan menang jika melayani kepolosan Lion yang menyebalkan.

***

Loey melangkahkan kakinya memasuki rumah Pasta. Well, Loey merasa senang setiap kali di tugaskan untuk menemani Pasta karena Ayah dari gadis itu ada perjalanan dinas ke beberapa ibu kota.
Kedatangannya di sambut oleh aroma masakan dari arah dapur.

Loey bersedekap dada, sudut bibirnya terangkat membentuk senyuman. Memperhatikan Pasta dari belakang yang sedang memasak. Loey menebak jika Pasta sedang memasak nasi goreng. Kebetulan sekali, Loey belum makan siang. "Ekhem," dehemnya mengintruksi kegiatan Pasta.

Gadis itu tampak terkejut, dia menatap Loey kesal. "Ngagetin!" Loey tertawa, mendekat ke arah Pasta yang kembali melanjutkan memasaknya. Loey berdiri tepat di belakang Pasta, cowok itu mengintip dari tubuh kecil Pasta, membuat posisi mereka sangat dekat. "Wah, enak nih kayaknya."

Pasta berdecak, "Gak nerima tumpangan makan." Katanya di buat judes. Loey terkekeh merespon.

Detik berikutnya, darah Pasta terasa berdesir ketika dua tangan besar melilit pinggang kecilnya, disusul dengan kepala seseorang yang tepat berada di samping wajahnya sehingga Pasta bisa merasak hembusan nafas orang itu yang tidak lain adalah Loey.

Loey mengangga dagunya pada bahu Pasta. "Gue belum makan siang. Tadi abis dari tongkrongan gue langsung ke sini, Baba lo telepon gue tadi katanya lo sendirian di rumah." Kata Loey dengan intonasi rendah, Pasta merinding.

"I-iya... gue bercanda tadi." Pasta mencicit, menolehkan sedikit kepalanya menghadap Loey yang juga sedang menatapnya. Hidung mancung mereka bersentuhan. Loey tersenyum kecil, menggesekan hidungnya pada hidung Pasta dengan gemas.

Setelahnya Loey melepaskan pelukan itu dan memberi jarak. "Awas, nanti nasi gorengnya tutung." Kata Loey begitu Pasta terlihat membatu di tempat.

Cowok itu tertawa puas, respon Pasta sesuai harapannya.

.

.

Tbc

Ini mereka sadar ga sih klo mereka itu cuman temenan?

Satu kata buat Loey!

- Joeyanna AdelleCall her JoeyLoey's lil sister

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

- Joeyanna Adelle
Call her Joey
Loey's lil sister

Pasta EffectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang