[Chanrosè | AU | Lokal, romance]
Pasta itu bikin mabok, efek sosok Pasta Roselle mampu menjungkir balikan dunia Loey si cowok narsis dengan kepercayaan dirinya yang sungguh tinggi.
Selama acara pentas seni berlangsung, teman-teman Loey tak hentinya memberi Loey saran yang sebenarnya membuat Loey risih. Mereka menyuruhnya untuk membatalkan janji bersama Winy dan menyusul Pasta untuk menjelaskan masalah yang baru saja terjadi diantara Loey dan Pasta.
Namun, Loey menolak saran itu mentah-mentah dan tetap pada pendiriaannya untuk menepati janjinya dengan Winy. Bukan apa-apa, hanya saja Loey merasa tak enak hati.
Dan setelah menepati janji makan siang bersama, Loey akan langsung pergi ke rumah Pasta. Tentu Loey sudah merencanakannya dan akan merayu pacarnya dengan berbagai macam jajanan kesukaan pacarnya itu.
Loey sudah mengatur semuanya dan kini Loey terlihat duduk berdua di pojok restoran bersama Winy. Tak ada pilihan lain yang mengharuskan Loey duduk dipojokan seperti ini, karena hampir seluruh kursi sudah penuh dan yang tersisa hanya bagian ujung saja.
Loey tersenyum kecil menanggapi cerita Winy tentang pengalaman panggungnya. Mereka mengobrol ringan mengiringi acara makan siang itu. Jika dilihat lebih lama, Winy ini memiliki kemiripan dengan pacarnya.
Ya sama-sama menggemaskan, begitu.
"Btw, gue cukup heran." Ujar Winy.
Loey menyerngit bingung, "heran kenapa?"
Winy mengulum senyum, "ya heran aja. Rasanya tuh kalau makan bareng lo gue gak perlu ribet mikirin berat badan gue nantinya kalau gue makan banyak. Biasanya gue makan sedikit, dan gue bener-bener ngejaga pola makan gue. Tapi kalau sama lo gue gak perlu mikirin hal itu." Jawabnya yang membuat Loey terkekeh.
"Ya udah, kalau gitu gue sering-sering nemenin lo makan biar lo gak perlu diet lagi." Balas Loey dengan senyuman.
Lantas pipi mulus dan chubby Winy di warnai oleh rona merah muda. Jantung Winy berdetak cepat mendapatkan senyuman manis dan tulus Loey untuknya, Winy pun tak sanggup untuk menahan rasa malu hingga kini Loey menertawakan tingkahnya.
"Hahaha... Win, pipi lo merah tuh." Ejeknya sembari mencolek pipi Winy.
Wajah Winy semakin merah padam, Winy merengek kesal dan memukul lengan Loey. Loey tertawa, Winy juga tertawa. Mereka terlihat seperti pasangan yang sedang asik memadu kasih.
Saking asiknya, Loey telah melupakan seseorang yang sekarang sedang dalam suasana hati yang buruk.
Pasta mengayunkan ayunan yang di tumpanginya dengan tidak semangat. Matanya tak lepas dari layar ponsel yang menyala, yang tak kunjung memunculkan nama seseorang di dalamnya.
Seseorang yang Pasta tunggu kehadirannya dan kabarnya.
Sejak kejadian beberapa jam lalu, tepatnya saat Pasta memilih pergi dari kampus Loey, pacarnya itu tidak mengejarnya.
Jangankan mengejar, ada pesan teks dari Loey saja tidak ada. Biasanya saat mereka berteman dulu, jika Pasta marah begini Loey pasti langsung menspam chatnya dan meneleponnya berkali-kali.
Tapi ini tidak ada. Satu pun tidak ada panggilan, serta chat dari Loey.
Pasta menatap sedih ponselnya. Ini belum satu minggu mereka berpacaran, tapi Pasta sudah merasa demikian. "Loey kemana ya?" gumamnya, selain merasa sedih dan kesal Pasta juga merasakan khawatir, takut sesuatu yang buruk terjadi pada Loey.
Suara notifikasi terdengar, pun dengan ponsel yang Pasta pegang turut bergetar. Dalam gerakan cepat Pasta memeriksa ponselnya.
Sial.
Pasta menghembuskan nafasnya kesal ketika tahu siapa yang telah mengiriminya pesan, yang jelas itu bukan Loey. Sebuah nomor asing yang tak dikenal.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dahi Pasta mengkerut bingung, jantungnya terasa berhenti berdetak ketika ia membaca pesan dari nomor tak dikenal itu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Di sisi lain...
Sekumpulan pemuda tampan yang pada dasarnya adalah kumpulan pemuda nakal dan suka membuat onar itu sedang asik dengan game di ponsel masing-masing.
Mereka berperang secara online dan aduk cekcok. Berbeda dengan yang lainnya, ada satu diantara mereka yang memilih diam- memperhatikan apa yang teman-temannya lakukan.
Dia Jeffreen.
Atau biasa dipanggil Jeff.
Jeff diam termenung, seolah sedang memikirkan sesuatu yang berat. Sesuatu yang pada dasarnya bukanlah urusannya, namun Jeff tetap dibuat kepikiran karena itu.
Sejak kembalinya Jeff dari restoran beberapa menit yang lalu, Jeff mendadak seperti orang yang sedang kerasukan setan gagu. Namun untungnya tak ada yang menyadari itu.
Lalu Jeff kembali pada ponselnya, memperhatikan balasan dari gadis idamannya, siapa lagi jika bukan Pasta Roselle.
Hanya balasan singkat yang ia dapat, namun memunculkan senyum tipis Jeff. Ia rasa, tak ada salahnya memberitahu gadis pujaannya tentang satu fakta yang pasti menyakiti hati gadis itu.
Jeff hanya ingin Pasta tahu, jika Loey tak sebaik yang Pasta kira. Itu saja.
"Sorry, Loey. Tapi kali ini, biarin gue ikut campur." Gumamnya tersenyum misterius.
.
.
Tbc
HAII, I'M COMEBACK! sori sori nih ya gys, aku tuh udah jarang bgt update. Abis gimana ya, kurikulum merdeka tuh bikin otakku jadi beku ga bisa mikir. Boro2 mikirin plot ff, mikirin pelajaran aja udh pasrah bgt.
Oke skip, aku cuman berharap masih ada yg mau baca ceritaku, dan aku harap ceritaku masih nyambung. Sekali lagi, aku minta maaf, semoga suka, bye!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.