Before you go [BL]

Part 19

Pagi yang cerah di hari libur sangat menyenangkan bagi para mahasiswa karna bisa bangun kesiangan.

Berbeda dengan nanon yang bangun dengan perasaan tubuh seakan tulang - tulangnya remuk.

" Nghh..shh .. . "

" Kenapa sayang ? " 

" Ini sakit banget paw "

" Maaf in paw yang sudah kasar "

Pawat membantu nanon duduk.

" Akh...shh . . .sakit paw aku ga bisa duduk . .akh . . "

Mata pawat merah berkaca - kaca .

" Maaf in paw " Pawat hampir menangis melihat keadaan nanon.

" Hoihh paw jangan menangis itu jelek..ahaha . .. " Ledek nanon.

Pawat menggendong nanon masuk kedalam kamar mandi dan memandikan nanon.

" Aku bisa sendiri paw "

" Diam aja biar paw bantu "

Setelah selesai mandi pawat memakaikan nanon piyama .

" Sayang ga usah pakai celana ya biar ga perih "

" Hm " Nanon merasa sedikit malu.

Setelah selesai memakaikan piyama nanon pawat berlalu pergi ke dapur mengambil bubur dan susu untuk nanon.

" Sayang makan dulu na "

" Bubur ? " Nanon menaikkan alisnya.

" Iya biar sakitnya ilang "

Pawat perlahan menyuapi nanon sampai selesai.

" Paw tidak latihan ? "

" Besok aja , paw ga mau ninggalin non "

" Hm " 

Nanon pun tersenyum dan tersipu mendengar perkataan pawat yang terlihat sangat mengkhawatirkannya.

Pawat dan  nanon menghabiskan waktu berdua di condo.pawat sudah minta izin kepada gulf untuk tidak latihan karna nanon sedang tidak enak badan.

" Paw kalau ntr kompetisinya menang hadiahnya apaan ? "

" Katanya sih beasiswa ke amerika "

" Hah? "

" Jangan cemas itu masih ada pilihan lain kok "

" Hmm "

" Lagian paw ga akan ninggalin non kok tenang aja "

Nanon pun memeluk pawat mendengar perkataan pawat yang tidak akan meninggalkan nya.

" Semoga pawat menang ya "

" Non udah sering ngulang kalimat itu dari kemaren loh "

" Hmm "

" Makasih ya sayang "

Pawat dan nanon sangat menyayangi satu sama lain.kehidupan mereka sangat terlihat nyaman karna menghargai dan saling mendukung satu sama lain.

" Paw jangan berubah ya "

Nanon menoleh menatap lekat manik mata pawat di saat mengatakan itu.

" Iya sayang , tenang aja "

" Kenapa sih ngomongnya agak aneh ? paw khawatir lo " Ujar pawat.

" Hmm...aneh gimana paw ? "

" Ya aneh aja gitu "

" Aku hanya tidak mau paw pergi "

" Apa karna hadiah kompetisi ? "

" Ngak kok "

" Hmm ya sudah , ingat baik - baik ya nanon sayang paw tidak akan meninggalkan nanon dalam keadaan apapun "

" Aku pegang janjinya "

Pawat mencium kening nanon dan mengeratkan pelukannya.

Pawat merasa bingung akhir - akhir ini nanon suka mengatakan hal yang terdengar aneh walau sebenarnya masuk akal tapi prasaan pawat jadi tidak nyaman.

Pawat sama sekali tidak berniat meninggalkan nanon walau nanti kompetisinya menang pawat tidak akan mengambil hadiah beasiswa ke amerika.

Karna yang pawat inginkan hanya mendali dan rasa senang kalau menang.

Pawat bukan pemburu hadiah.pawat hanya senang melakukan kompetisi debat layaknya orang - orang yang senang kalau melakukan hobinya.

Jika seseorang melakukan hal yang dia sukai pasti dia tidak akan mengharapkan hadiah.

Kesenanganlah yang paling utama dalam melakukan hobi kalau masalah hadiah itu adalah bonus.

.

.

.

Jangan Lupa Vote dan Komen na