CH⁴³

5.9K 397 22
                                    

Jangan lupa tekan ⭐ ya!

.

.

.

Tilulit tilulit

Taehyung mengangkat ponsel nya dengan cepat saat melihat nama sekretaris Jungkook.

"Ada kabar?!" tanya Taehyung tidak sabaran.

"Baru saja kami mendapat kode dari alat darurat milik Boss Jungkook, Tuan."

"BENARKAH?!" teriak Taehyung semangat.

"Ne! Boss berada di kawasan hutan Busan Tuan. Di sekitar peternakan anjing ilegal."

"Baik. Berikan aku lokasi GPS Jungkook sekarang." Taehyung memutuskan panggilan nya.

Namjoon segera menjalankan mobilnya saat melihat GPS Jungkook di mobil.

Taehyung berdoa di dalam hati semoga istri dan calon anak mereka baik-baik saja. Demi Tuhan! Dia tidak akan melepaskan Hansol. Dia akan membunuhnya.

Taehyung mendial nomor bawahan nya.

"Cepat temukan istriku. Aku akan mengirimkan lokasinya. Kerahkan semua bawahanku. Dan jangan lupa bawa Hansol ke hadapanku." perintah Taehyung to the point ke bawahan nya.

Taehyung memejamkan matanya lelah. Setidak nya dia tahu kalau istrinya masih hidup. Dadanya terasa sesak tiba-tiba.

Bahu tegap Taehyung bergetar. Air matanya turun membasahi pipi tirusnya. Isakan pilu mulai memenuhi mobil yang mereka tumpangi.

Taehyung menutup wajahnya sambil menunduk. Terisak dengan hebat.

Jimin dan Namjoon melihat Taehyung iba. Ini pertama kali bagi mereka melihat sosok Taehyung yang biasanya kuat menjadi sangat rapuh.

Jimin menepuk punggung Taehyung dengan pelan. Ia merasa sakit mendengar tangisan pilu sahabatnya.

"Hiks.. istriku masih h-hidup." lirih Taehyung dengan bergetar.

"Aku tidak.. hiks- ingin kehilangan nya." tubuh Taehyung semakin bergetar.

Air mata Jimin dan Namjoon ikut menetes seakan bisa merasakan sakit yang Taehyung rasakan.

"Dia orang yang kuat." Namjoon mengelus kepala Taehyung sayang.

.

.

.

"JEON JUNGKOOK!" teriak Hansol.

Jungkook menoleh kebelakang kemudian menghela napas saat Hansol tidak melihatnya. Dia berlari kecil sembari menyeret kakinya yang terluka parah. Jangan lupakan darah yang masih mengalir di pergelangan tangan nya.

Jungkook terus berlari pelan menjauhi rumah itu. Dia tidak melihat Hansol di belakang nya. Jungkook mengusap peluh di pelipisnya. Perut nya sangat lapar dan juga kepala nya berdenyut sakit. Dia tidak boleh pingsan saat ini.

Jika hal itu terjadi maka usahanya kabur sia-sia. Jungkook mengistirahat kan tubuhnya di bawah pohon besar. Dia melihat sekeliling. Hanya pepohonan yang ia lihat. Tidak ada jalan raya sama sekali. Dia dimana sebenarnya?! Apa dia di luar negeri?!

"Ashh.. sakit sekali~" ringis Jungkook saat merasakan perih di telapak kaki dan pergelangan tangan nya.

Jungkook merobek kemeja bagian bawahnya ia gunakan untuk mengikat luka sobekan di telapak kakinya dan di pergelangan tangan nya. Jungkook mulai melanjutkan perjalanan nya. Setidak nya dia harus berada jauh dari jangkauan Hansol.

ONYX I (Taekook/Vkook) By : FujoHere8Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang