💚💜 Jangan Lupa Vote 💚💜
.
.
.
.
Typo bertebaran 🙏🙏
.
.
.
.
.
"Jungkook, lama tidak bertemu, tidakah kau merindukanku? Aku sungguh sangat merindukanmu" Ucap namja tampan dengan senyuman begitu tampan terlukis di wajahnya. Jungkook yang masih terkejut akhirnya tersenyum dan langsung melompat mengalungkan lenganya ke leher dan memeluk erat namja tampan itu. Sang namja yang sudah hafal langsung reflek menangkap kelinci yang melompat ke arahnya dan terkekeh gemas lalu balas memeluk sang pujaan hati, mereka berpelukan cukup lama mencurahkan segala perasaan mereka masing-masing.Namja tampan itu menggendong jungkook masuk menutup pintu dan mendudukan dirinya di sofa dengan jungkook di pangkuannya dan masih memeluk erat namja tampan itu, terdengar sedikit isakan kecil dari bibir jungkook dan air mata meleleh dari mata cantiknya membuat namja tampan itu sedikit terkejut.
"Hay, apakah kau menangis?" Tanya sang namja, jungkook menggeleng membuat sang namja tampan itu terkekeh
"Tapi sepertinya aku mendengar suara isakan apa itu hantu yang kudengar?" Godanya dan berakhir dengan sebuah pukulan dipunggunya dan membuat namja tampan itu tertawa.
"Baiklah baiklah maaf kan aku ne" Rayu sang namja dan mencoba menegakkan badan jungkook agar bisa menatap wajah cantiknya. Dia menggusap pipi chubby jungkook menghapus air mata yang masih mengalir.
"Kau bahkan terlihat sangat cantik meski sedang menangis" Ucap sang namja lalu mengecup singkat bibir jungkook.
"Kau, aku benci padamu" Ucap jungkook masih terus menangis dan memukul dada bidang namja di hadapannya.
"Kau , kau jahat, mengapa kau pergi sendiri meninggalkanku 😭😭, harusnya kau mengajakku 😭😭, kau bodoh, aku benci padamu" Teriak jungkook sambil terisak dan terus memukul. Namja tampan itu mencoba menghentikannya lalu memeluk namja manis itu dan mencoba menenangkannya merapalkan kata maaf di telinga jungkook.
"Maafkan aku sungguh, maaf maafkan aku jungkook, aku memang jahat karena meninggalkanmu, tapi jangan membenciku aku mohon aku tidak bisa hidup jika kau membenciku" Namja tampan itu terus memohon dengan penuh penyesalan membuat jungkook sedikit tenang dan berhenti menangis. Dia melepas pelukannya menatap namja tampan yang pernah sangat dia cintai sepenuh hatinya.
"Jangan menangis itu tidak baik untuk kesehatannya, dia akan merasakan kesedihanmu" Ucap namja itu pandangannya turun ke arah perut jungkook yang sudah membesar, jungkook mengikuti arah pandangan namja itu menatap perutnya, perasaan bersalah. Jungkook masih menunduk tidak berani mengangkat wajahnya ketakutan dan rasa bersalah membuatnya tak berani menatap wajah tampan namja di hadapannya, Mengetahui itu membuat namja itu tersenyum mengangkat dagu jungkook membuat wajah mereka saling berhadapan dan dengan terpaksa jungkook menatapnya. Namja itu bisa melihat pancaran kesedihan dan bersalah dari mata bambinya,dan tersenyum membelai lembut pipi jungkook.
"Itu semua bukan salahmu, kau tidak perlu menyalahkan dirimu sendiri" Ucapnya lembut
"Tentu saja semua ini salahmu Kiim Mingyu, jika kau tidak meninggalkanku ini tidak akan pernah terjadi" Cicit jungkook pelan sambil memanyunkan bibirnya.
"Maafkan aku, apa dia putranya?" Tanya mingyu membuat jungkook mengangkat sebelah alisnya bingung.
"Maksudmu?" Tanya jungkook
"Ya anak di dalam perutmu apakah dia anak Kim Taehyung?" Tanya mingyu lagi. Jungkook mengerjapkan matanya terkejut bagaimana mingyu bisa tau, tidak ada yang tau tentang kehamilannya selain enwoo, jungkook terdiam cukup lama.
"Maafkan aku" Jawab jungkook lirih
"Mengapa kau terus minta maaf?" Tanya mingyu lembut
"Aku...., aku seperti berkhianat padamu" Jawab jungkook sangat pelan
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Assistant
FanfictionNamja manis yg ingin hidup mandiri mencoba hal baru dengan bekerja sebagai Asisten pribadi seorang namja super tampan dan sangat dingin. #6 ff 24/7/22 #1 yoonmin 31/8/22 #1 boyromance 31/8/22 #1 tk 03/10/22 #1 vkook 14/11/22 #1 tks 15/11/22 #1 kth...