27. Keputusan

5.9K 415 9
                                    

💚💜 Jangan Lupa Vote 💚💜

.
.
.
.
.
.
.
.

Jungkook terbangun di pagi hari mengerjakan matanya, sesuatu yang berat melingkar di pinggangnya dan sesuatu yang keras masih bersarang nyaman di dalam lubangnya.

"Shit, bahkan dia tidak mengeluarkan nya dari semalam" Ucap jungkook kesal, dia memutar lehernya menatap namja yang ada dibelakanya masih tertidur lelap, wajahnya tampak sangat damai dan tampan. Jungkook mencoba melepaskan diri dari monster yang menyamar menjadi dewa tampan itu, memindahkan tangan besar itu dari pinggangnya, mencoba bergerak sepelan mungkin mengeluarkan benda keras itu dari lubang manisnya sangat perlahan dan pasti sampai tinggal ujung kepalanya yang tapi tiba-tiba namja tampan itu bergerak dan menariknya membuat benda tumpul berurat nan besar itu lagi-lagi masuk kedalam sarangnya memenuhinya dan mengenai titik manisnya.

"Aghhhhhhh, fuck" desahan lolos dari bibir jungkook karena hal itu. Ingin sekali namja manis itu mengambil kekasih tajamnya dan menyayat wajah tampan dan angkuh itu. Jungkook kembali mencoba melepaskan diri sampai akhirnya bisa terbebas dari jeratan monster buas yang masih terlelap. Mencoba berdiri dengan kedua kakinya meringis kesakitan.

"Sialan badanku seperti hancur, bahkan ini lebih menyakitkan dari pada babak belur karena misi, ohh pantatku, dia benar-benar seorang monster" Rintih namja manis itu yang masih mencoba berdiri menahan rasa sakit disekujur tubuhnya terutama di lubangnya yang dia yakin sudah lecet total.

Jungkook berjalan memunguti pakaiannya yang berceceran di lantai, dia keluar menuju kamarnya dan langsung menuju kamar mandi menyalakan shower dan berdiri dibawah pancuran air dingin yang terus membasahi tubuhnya, jungkook terduduk di lantai kamar mandi masih dibawah guyuran shower dingin terdiam cukup lama pikirannya masih mengingat kejadian semalam kemarah menyelimutinya, jungkook mulai berfikir tindakan apa yang harus dia lakukan, sampai akhirnya beranjak dan mandi membersihkan seluruh tubuhnya dari semua sisa semalam. Menatap cermin besar disana melihat bayangan dirinya yang sangat berantakan rambut hitamnya basah bibirnya bengkak dan beberapa lecet, leher putihnya penuh dengan bekas gigitan dan tanda ungu, begitu juga sepanjang dada, punggung sampai ke paha nya dipenuhi tanda ungu dan bekas gigitan yang begitu kontras diatas kulit putih mulusnya.

"Shitt, KIM TAEEHHYYUUUNG BRENGSEKKK" Geram jungkook saat melihat hasil karya bosnya yang terpampang di tubuhnya itu. Jungkook keluar kamar mandi mengeringkan tubuhnya dan mulai memakai pakaian favoritnya sebuah kaos oversize hitam dengan celana training abu-abu. Membuka lemarinya lalu mulai mengeluarkan seluruh isinya dan memindahkannya ke kopernya. Setelah selesai membereskan semua pakaiannya jungkook turun ke dapur dan membuat sarapan untuk tuannya yang masih terlelap, kembali kekamarnya mengambil selembar kertas dan mulai menulis pesan.

Aku mengundurkan diri, sebagai kompensasi karena pengunduran diriku yang mendadak, kau bisa mengambil seluruh gajiku dan tak perlu membayarku.

Salam

Jungkook

Setelah membaca ulang dan merasa cukup namja manis itu turun membawa kopernya meletakan surat dan sebuah ATM yang berisi seluruh gajinya selama bekerja dengan Tuan muda kim itu dibawah piring berisi sarapan yang sudah dia siapkan tadi. Jungkook menatap penthouse itu untuk terakhir kalinya meyakinkan hatinya bahwa keputusan yang dia ambil adalah yang terbaik untuknya dan tidak akan menyesalinya suatu hati nanti, menghelakan nafasnya menatap pintu ruangan di lantai dua pintu dimana ruangan bosnya masih terlelap, menyeret kopernya dan akhirnya melangkah pergi. Jungkook mengambil ponselnya menekan sebuah nomor dan mulai menelponnya.

"Halo"

"Woo jemput aku di depan gedung sekarang" Ucap jungkook

Perfect AssistantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang