*maaf kalau ga bagus ya
_____________________________
Cahaya matahari yang masuk lewat jendela kamar Jisung membuat Chenle terbangun dan masih belum sadar..
1 detik....
2 detikk...masih sama
3 detik.....udah ngumpul semua nyawanya
"Dady bangun"ucap Chenle seraya mengguncang guncang tubuhe Jisung tapi hasilnya nihil
"Dady bangun udah"ucap Chenle lagi, hingga 4 kali tak berhasil, dan terlintas ide yang mungkin berhasil membangunkan sang dominan
"DADY BANGUN, AYO BANGUN"teriak Chenle tepat di telinga Jisung, alhasil Jisung langsung bangun dari tidurnya
"Bangsat pusing!"umpat Jisung karena merasa kepalanya sangat pusing
"Hehe maaf Dady, habisnya Dady sih dibangunin gak bangun bangun"seru Chenle dan meminta maaf pada Jisung
"Iya gpp, yaudah kita cuci muka habis itu turun lalu pamit sama papa,mama!"ucap Jisung
"Emang kita gak dirumah Dady?"tanya Chenle
"Gak, semalem kita tidur dirumah orang tua Dady"jelas Jisung dan dibalas anggukan oleh Chenle
Mereka berdua sudah mencuci muka dan turun untuk sarapan, dan saat ini mereka semua sudah berada di meja makan
"Kalian makan dulu lalu boleh pulang!"ucap Ten
Dan akhirnya mereka ber empat makan bersama.
"Apa kau sudah pernah memasukinya Jisung?"tanya Jhonny dan itu sukses membuat semua orang yang ada disana terkejut
"Uhuk..uhukk..."batuk Jisung yang merasa kaget akan perkataan ayahnya
Sedangkan Ten sudah menatap tajam pada suaminya"YAK SEO JHONNY,JANGAN BICARA SEPERTI ITU ATAU PANCI DIDAPUR AKAN MELAYANG KEPADAMU!!"teriak Ten serta ancamnya
Sedangkan kedua dominan, Jisung dan Jhonny merasa ngeri akan ancaman Ten
"Memang yang dimaksud itu apa ma?"tanya Chenle yang tidak paham perkataan Jhonny. maklum anak yang polos
"Chenle sayang jangan dengerin papa Jhonny ya!,dia emang gitu kayak orang gila ga jelas"seru Ten dan menatap tajam ke arah Jhonny
"Suami sendiri dibilang gila!"protes Jhonny
"APA!"ucap Ten lagi
"N..nggak ga ada"ucap Jhonny ya karna takut tu panci melayang
Jhonny, Ten,Jisung dan Chenle telah selesai sarapan
"Mah, pah Jisung pamit pulang dulu ya"ucap Jisung seraya berpamitan pada orangtuanya
"Ya Jisung, ingat jangan lengah!!"ucap Jhonny
"Siap ayah!"jawab Jisung
"Ma, pa lele pulang dulu yaa"ucap Chenle
"Iya sayang hati-hati, kalau Jisung apa-apain kamu bilang sama mama biar mama cincang Jisung nya!"ucap Ten beserta ancamannya
Jisung yang mendengar itu langsung ketar ketir, kalau benar dia dicincang kan ga lucu
"Iya mah, dadahh"pamit Chenle
"Dah sayang"jawab Ten
.
.
.
Jisung dan Chenle telah sampai di mansion.
"Le, Dady ke kantor dulu ya, inget kalau ada apa-apa telfon Dady!"ucap Jisung
KAMU SEDANG MEMBACA
BABY BOY [ JICHEN ]
Teen Fictionbagaimana nasib Chenle selanjutnya yang telah dijual oleh ayahnya kepada seorang Mafia? Kalau ga suka bisa skip