chapter 19

2.1K 176 19
                                    

Holaa para pens ku eakk canda. Kangen sama gueh tidaak? kangen lah masa kagak. Yok lanjok yok





*

*

*

*

*


Sepeninggalan Vanya tadi. Kini Chenle menatap Jisung dengan marah dan penuh pertanyaan.

" siapa tadi ha?" tanya Chenle to the point.

" Temen sayang " jawab Jisung gugup

" Temen apa temen kak?" Tanya Chenle lagi lalu berjalan ke arah sofa dan mendudukkan badannya ke sofa itu.

" Beneran temen kok le!!" Jawab Jisung lagi, sungguh ia sangat gugup sekarang. Mengapa wanita sialan itu datang kemari sih batin Jisung

" jawab jujur or lele tanya ke mama?" ketus Chenle serta ancamnya

" Oke oke kakak jujur" final Jisung pada akhirnya.

" so?" tanya Chenle dengan santai.

" Jadi dia itu Vanya adiwangsa, putri bungsu dari keluarga adiwangsa. Vanya adalah cinta pertama saya dulu sebelum saya bertemu dengan mu, saya sudah benar benar jatuh ke pesonanya hingga membuat saya memberanikan diri untuk menyatakan cinta padanya. Namun, dia tak menerima saya karna saya kurang tampan menurutnya dan setelah dia mengatakan itu, saya sakit hati lalu pergi jauh darinya. 1 minggu setelah saya pergi, saya mendapatkan kabar bahwa vanya berpacaran dengan teman saya. Saya marah, kecewa, campur aduk. Setelah mendengar itu saya memilih untuk pergi meninggalkan Vanya....." Jisung menghela nafas sebelum melanjutkan ceritanya. Chenle mendengarkan dengan seksama, anjay seksama:).

3 tahun sudah saya meninggalkan Vanya dan saya berhasil melupakannya, dan saat itu juga Tuhan mengirimkan seseorang yang begitu berarti bagi saya, kehidupan saya, dunia saya, dan separuh hati saya. Tuhan mengirimkan kamu sebagai obat untuk luka saya dan menjadi pendamping hidup saya. Saya tidak mengerti mengapa ia kembali lagi tapi perlu kamu tau Chenle. Saya tidak akan pernah ada niatan untuk menyakiti apalagi meninggalkan kamu. Saya akan melindungi kamu semampu saya, biarkan takdir yang memisahkan kita berdua " ucap Jisung panjang lebar lalu membelai lembut rambut Chenle

Chenle yang mendengar perkataan Jisung seketika menangis. Ia tak pernah merasakan rasanya di cintai, disayangi bahkan di lindungi. Ternyata begini rasanya dicintai, sangat nyaman. Chenle sangat senang juga terharu

" Hey kenapa menangis hm?" Tanya Jisung lalu mendekap tubuh sang istri ke pelukannya.

" hikss...kakak" panggil Chenle yang masih sesegukan.

" Kenapa? " Tanya balik Chenle.

" Terimakasih, terima sudah mau menerima Chenle. Terimakasih sudah mencintai Chenle, terimakasih sudah menyayangi Chenle. Terimakasih untuk semuanya kak" ucap Chenle di sela-sela tangisnya

Jisung mendengar perkataan itu tiba-tiba hatinya menghangat. Tangan Jisung terangkat untuk membelai pipi Chenle.

" Iya sayang, sudah jangan menangis nanti jelek loh" goda Jisung agar Chenle nya berhenti menangis

Sontak Chenle mengangkat wajahnya, apa-apaan tadi? Jisung mengatai Chenle jelek gitu?

" E-eh gak gitu sayang, maksud kakak nanti kalau kamu nangis cantiknya berkurang" ucap Jisung cepat agar istri manisnya tak salah paham

" Heum " jawab Chenle.

" Sudah jangan menangis" ucap Jisung

" Eung.." ucap Chenle

" Ingin sesuatu? " Tanya Jisung yang seakan peka dengan tatapan mata Chenle

" Hu'um" jawab Chenle

" Ingin apa? " Tanya Jisung

" Gendonggg " ucap Chenle sembari merentangkan tangannya.

Jisung terkekeh melihat tingkah si manis. Lantas Jisung mengangkat tubuh ringan sang istri. Chenle yang digendong merasa kegirangan.

" Mau kemana? " Tanya Jisung

" Seperti ini sajaa" ucap Chenle

" Haha baiklah" ucap Jisung

Mari tinggalkan mereka berdua yang sedang berbagi kasih sayang satu sama lain.

Aku kuat, aku kuat, aku kuat - author

Gueh imrik - author





*


"


*



*


Dah segitu aja ya gaess, tangan author nya agy cakitt. Byeee , jangan lupa coment and vote!!

BABY BOY [ JICHEN ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang