kembali lagi dengan saya wkwk, kangen gak? gak? jahat banget hiks...
Happy reading 💚
-----------------------------------------
Matahari sudah naik dan memancarkan sinarnya,namun tak bisa membangunkan dua manusia adam yabg yang tengah tertidur dengan tenang ( capek kali ya wkwk 🌚)
Pukul 06.30 jam yang berada dinakas berbunyi hingga membangunkan pria jangkung yg tengah tertidur " Jam berapa sekarang?" Tanya Jisung lalu melihat jam yang ada di nakas dekat tempat tidur mereka berdua.
Jisung tak kunjung bangun, ia masih menatap wajah cantik seseorang yang sudah sah menjadi istrinya itu, wajah cantik yang tengah tidur dengan damai. Jisung tak hanya memandang wajah cantik itu,namun juga sesekali mencubit, menggigit pipi ataupun hidung Chenle, saat sedang asyik memainkan jari-jarinya pada wajah Chenle, fokus Jisung terarah pada bibir Cherry milik Chenle. Jisung mendekatkan wajahnya pada wajah Chenle dan.....
Chup
Jisung mencium bibir itu, melumatnya sedikit dengan lembut lalu tersenyum. Sepertinya bibir itu akan menjadi candunya mulai saat ini, saat sedang memandang Chenle, Jisung mendengar lenguhan dari si manis.
"eungh"
"Morning baby" ucap Jisung
Chenle mengerjapkan matanya guna mengumpulkan kesadarannya."Morning juga kakak" Jawab Chenle setelah kesadarannya sudah terkumpul lalu hendak mengucek matanya namun ditahan dengan Jisung.
" Jangan di kucek matanya baby" ucap Jisung pada Chenle
" eumm " angguk Chenle
Jisung sendiri merasa gemas dengan tingkah lucu dari istri mungil nya ini.
" gemes banget sih istrinya saya ini" ucap Jisung seraya mengacak-acak surai Chenle, Chenle sendiri mengerucut kan bibirnya
"kenapa bibirnya gitu? mau di cium?" Ucap Jisung sambil tersenyum genit
" AAAAA NDA MAU!" teriak Chenle langsung kabur ke arah kamar mandi lalu disusul oleh Jisung [ mari berpikir positive adick adick☺️ ]
Sekitar 2 jam Jisung dan Chenle sudah selesai mandi. mandi 2 jam? yakin hanya mandi? entahlah hanya mereka yang tau [ aku tau aku diam - author]
" sayang jangan ngmbek dong" bujuk Jisung
" Tidaa mau huh!" Jawab Chenle ketus
"maaf dong dek" ucap Jisung lagi
" tidak!" ketus Chenle
gmna ga kesel coba, Jisung tadi katanya mau ikut mandi bersama namun Chenle melarangnya karna takut di anu-anu , namun Jisung menyakinkan Chenle hanya untuk mandi dan akhirnya Chenle mengizinkan. Tapi bukan Jisung namanya kalau ga sange, melihat paha mulus Chenle saja sudah terpancing, berakhirlah melakukan ritual dulu baru mandi ( yang tau diem!)
'emang susah ya punya suami sange ke - author
' hu'um, lele di anu mulu - Chenle
' ututu bayi - author
' back cerita thor - Jisung
' buset iya-iya - authorOke back pawangnya dah marah
" masa mau marah terus?" Ucap Jisung yang masih berusaha membujuk Chenle
" ya kakak sih! siapa suruh sange hah? padahal yang tadi malem masih sakit:(" jawab Chenle
"kakak terpancing juga karena badan adek" jawab Jisung santai, jadi Jisung menyalahkan dirinya gitu?
" jadi kakak nyalahin lele gitu?" Tanya Chenle pada Jisung dg nada kesal, Jisung jdi panik sendiri
"e eh ga gitu sayang, anu...eum" ujar Jisung.
"Apa! Iya kan?"ucap Chenle marah.
"E eh gak sayang" ucap Jisung lagi
"tau ah ngambek sama kakak!" Jawab Chenle lalu pergi meninggalkan Jisung sendirian.
Jisung yang ditinggal sendirian langsung menyusul Chenle ke bawah. Di taman sudah ada Chenle yang bersedekap dada dan mengerucutkan bibirnya. menggemaskan batin Jisung
"sayang?"panggil Jisung lembut
"APA!?"jawab Chenle marah
"Masih marah sama kakak?"tanya Jisung lagi
"iyalah! pke nanya lagi!"jawab Chenle langsung memalingkan wajahnya ke sebelah kiri
Jisung menghela nafas, lalu Jisung perlahan menggenggam tangan Chenle lembut lalu berkata...
"coba lihat sini, kakak mau ngomong" ucap Jisung. Mau tidak mau Chenle akhirnya menatap wajah Jisung, Jisung tersenyum hangat padanya
"Maafin kakak ya? maaf tadi kakak kebablasan terus sampe buat lele ngambek, kakak ga tay kalau akhirnya lele ngambek gini, tau gitu tadi kakak tahan aja biar istri kakak ga marah. Maafin kakak ya sayang" ucap Jisung dengan lembut seraya menggenggam tangan Chenle dan tersenyum hangat.
Chenle yang diperlakukan seperti itu rasanya ingin menangis saja. Jisung begitu sabar dengan sikapnya, mata Chenle berkaca-kaca ingin menangis, dengan cepat Chenle langsung memeluk tubuh si dominan dengan sangat erat. Jisung tersenyum lalu membalas pelukan Chenle
( Info yang kaya Jisung dong!)
"Hikss...kakak maaf" ucap Chenle yang masih berada di pelukan Jisung
"Eh kok nangis? cup cup cup" ucap Jisung menenangkan Chenle
"eung maaf "ujar Chenle
"ssstt sudah tidak apa-apa "ucap Jisung lalu menggendong Chenle
" cup cup jangan nangis lagi ya bayi " ucao Jisung sembari terkekeh
"issh lele bukan bayi ya! lele itu sudah besar!" Bela Chenle
"sudah besar? benarkah? tapi kok gemes gini hm? minta gendong lagi" kekeh Jisung
"lele nda gemes ya!, tadi kan kakak yang gendong lele huh!" bela Chenle
"iya-iya lele nda gemes, lele udah besar" ucap Jisung ngalah, dari pada ntr malah ngambek yakan
" hu'um " Chenle
Chenle masih berada di gendongan Jisung. Lihatlah ini yang katanya tadi sudah besar? oke Jisung berasa lagi ngurus bayi. Sedari tadi Chenle tidak mau turun dari gendongan Jisung padahal Jisung ingin pergi bekerja, tapi istri manisnya tak membiarkan Jisung pergi.
-----------------------------------------
T.b.c
Maaf ya baru up, sibuk banget wkwk, Semoga suka.
KAMU SEDANG MEMBACA
BABY BOY [ JICHEN ]
Teen Fictionbagaimana nasib Chenle selanjutnya yang telah dijual oleh ayahnya kepada seorang Mafia? Kalau ga suka bisa skip