Baikan

1.3K 43 4
                                    


Sesampainya di rumah Mas Aji aku langsung berpura pura akan memesan ojek online untuk membawaku pulang kerumahku,iseng" buat ngerjain tentara yang satu ini ,saat aku akan memesannya tiba" Mas Aji langsung merebut ponsel dari genggamanku kemudian berlalu masuk kerumah ,sontak aku marah" Gk jelas ke Mas Aji (ya pura" marahan)

Saat kucoba untuk merebut kembali ponsel ku dari saku celana nya Mas Aji dia pun menghindar lagi,dengan marah akupun keluar dari rumahnya berniat untuk Jalan kaki saja lumayan jalan kaki yang jaraknya kurang lebih 1-2 km kan, aku sudah berada di jalanan dan ku berbalik badan kerumah Mas Aji, kok dia gk ngikutin aku sih! ,

"Oke fine gw bakal jalan kaki aja" gumamku dengan marah

Saat sudah setengah perjalanan dari rumahnya Mas Aji tiba tiba ada motor yang samperin aku dari samping dia pun membunyikan klakson, akupun tak menghiraukannya karena tahu itu adalan Mas Aji,

"Ayo sini ikut abang " bujuknya dingin

"Gk, males mau pulang kerumah tiduran " jawabku dengan nada malas

"Ayolah adek kamu kenapa sih,gara gara abang bentak kamu tadi ya? Ya udah maafin abang, ayok sini abang bawa kamu jalan" " bujuknya kali ini dengan merendah

Dengan terpaksa karena sudah lelah jalan kaki juga (yaelah belum juga nyampe 1 km udh capek aja,Lemah!)
Akupun naik ke motornya Mas Aji,tanpa basa basi diapun menjalankan motornya, akupun kemudian berfikir kasian juga ya Mas Aji pulang dari piketnya bukannya istirahat malah Jalan" buat ngebujuk aku

Tanpa sadar akupun memeluk tubuh Mas Aji dengan penuh kasih sayang

"Kenapa kamu,udh gak marah lagi ya " tanya nya akrab

"Ih yaudah dilepas lagi nih" celotehku jengkel sambil melepas pelukanku

Tiba tiba tangan kirinya meraih tanganku dan memposisikan nya di badannya itu,tidak ada sepatah katapun keluar diantara kami,aku hanya menikmati hangatnya tubuh Mas Aji

~~~~

Tak sadar ternyata kami sudah sampai di pasar malam di kotaku itu, akupun turun dari motor dan mataku takjub melihat gemerlapan lampu di pasar malam tersebut, aku tak ingin kehilangan momentum tersebut, aku ingin mempotretnya, tunggu ponselku masih di pegang oleh Mas Aji, langsung saja aku memintanya, namun dia menolak untuk memberikannya

Tangannya menunjuk pipi kirinya dia,mengisyaratkan aku untuk menciumnya,tanpa banyak basa basi akupun langsung menciumi pipi kiri Mas Aji,kemudian dia memberikan ponselku itu dan dibalas senyum nya

"Hmk,bau rokok kakek" aah kwkwk" akupun berlari kecil sambil tertawa lepas

Mas Aji hanya melihatku sambil menggelengkan kepalanya disertai ketawa kecil nya itu,tapi ada satu yang janggal, ya seperti senyumnya itu tidak ikhlas,atau ada yg disembunyikan ,kenapa?

~~~~
Ada apa?

Jangan lupa kasih vote untuk cerita ini 😇 Beri komentar dan saran agar author bisa semangat untuk melanjutkan cerita ini,mohon maaf apabila salah penulisan

SERSAN KUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang