Kabar Baik/Buruk

1.4K 47 1
                                    


2 Hari Telah berlalu aku tengah berbenah mengemasi barang barang bawaanku selama di Rumah Sakit, Fariz datang membantuku walaupun kutau dia sedang sibuk hari ini, pagi tadi dokter masuk ke ruangan perawatanku untuk mengecek kondisi ku setelah memastikan kondisi ku sudah baikan beliau pun memberikan ijin kepadaku untuk pulang

Aku sangat gembira, disatu sisi aku sudah bisa kuliah lagi,dan di sisi lain aku juga rindu dengan kamar empuk ku (dasar tukang rebahan) .setelah membayar Administrasi aku pun menelfon ibuku untuk memberitahunya bahwa aku sudah bisa pulang, dan meyakinkan nya untuk tetap tenang

Walaupun aku sudah bisa pulang hari ini, aku dianjurkan dokter agar melakukan kontrol kesehatan paling tidak sebulan sekali di Rumah sakit ini, tak lupa juga beliau memberikan resep obat yang harus ku ambil di apotek serta memperingatiku untuk menjaga pola dan waktu makan ku

Saat sedang berjalan ke parkiran sambil membopong tas,kucoba cek whatsapp dari Mas Aji, Ya masih centang satu alias belum di read, saat itulah aku sudah mulai kurang rasa kepada Mas Aji. Sedih , kecewa & marah bercampur aduk, aku sudah mulai melupakan Mas Aji dan mencoba fokus kepada kesehatanku

~~~~

Sudah seminggu semenjak aku dirawat di rumah sakit dan keadaanku semakin hari sudah membaik tak lupa fariz mengingatkan ku tentang anjuran dokter dan besok nya aku sudah bisa masuk kampus. Bosan juga setiap hari hanya rebahan di kamar aku menelfon fariz untuk mengajaknya jalan jalan

"Riz,jalan yuk bosen di kamar mulu gw" kataku

"Jalan kemana nih kita? Ada tempat baru gak? " Tanya nya

"Pergi ke town square aja yuk pasti rame bnget " saranku

"Boleh lah gw juga belum pernah kesana, sekalian healing kita nugas mulu tiap hari "

"Ok,bentar gw siap" dlu " kataku

Setelah bersiap siap kamipun langsung berangkat ke tempat tujuan, saat sedang dalam perjalanan fariz tiba" menanyakan hubunganku dengan Mas Aji

"Dy, gimana hubungan lo ama Pakten(bapak tentara) itu"

"Duh napa harus bahas ginian sih" gerutuku kesal

"Seminggu ini lu ga dikasih kabar? Kasian juga pacaran ama abdi negara, mereka terikat kewajiban dan Tugas,makanya lain kali kalo mau nyari pacar pilih yang om" pengangguran aja" fariz meledekku disertai tawanya

Dari perkataan fariz itu aku mulai tidak berharap lebih kepada Mas Aji karna aku tahu tugas dri TNI itu sulit apalagi saat berpacaran.bukan,apalagi saat mreka dituntut untuk menikah , apa yang harus kulakukan jika hal itu sampai terjadi dan aku terlalu berharap kepada Mas Aji? Yang ada nanti aku terlalu sakit ketika hal itu terjadi. Jadi mulai saat ini aku menanamkan rasa ikhlas saat itu semua terjadi takutnya aku tidak bisa menerima hal itu.

Disepanjang jalan kami melepas penat dengan saling melempar candaan entah itu sindiran maupun hal receh, tak lama kemudian sampai lah kami di tempat Yang dituju, mataku takjub melihat ramainya kerumunan orang disana, ada yg sedanh bermain di play ground juga ada yg sedang asyik berfoto ria di setiap sudut. kami pun menghabiskan waktu disitu sampai sore hari

Fariz kemudian mengantarkanku pulang kerumahku tak lupa kuucapkan banyak terima kasih kepadanya, dia hanya tersenyum saat aku baru saja merebahkan badanku ,aku kemudian membuka ponsel ku, Apa ini? Sekitar kurang lebih 20 panggilan tak terjawab baik itu di whatsapp,kulihat nama pengirimnya ,

Ooh itu Mas Aji!!!

~~~~

Apa ini?

Jangan lupa beri vote untuk cerita ini😇mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan, beri saran atau komentar agar author lebih semangat lagi untuk melanjutkan cerita ini

SERSAN KUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang