Merelakannya(END)

1.8K 54 16
                                    

5 haripun telah berlalu,hari pertunangan Mas Aji akan dilaksanakan Hari ini, Hari yang bahagia bagi pasangan itu tapi menyedihkan buatku, aku melepaskan semua rasa sedihku lalu bersiap siap akan kerumah Mas Aji yang alamatnya dia sudah kirimkan padaku ,aku mengajak Fariz yang akan menemaniku pergi ke kota nya Mas Aji yang jaraknya bisa memakan kurang lebih 1 Jam 30 menit itu

Fariz mencoba menghiburku dengan candaan kecil dan itu membuatku lebih baik dan akupun siap berangkat dengan menggunakan kemeja batik,setelah semua sudah siap kamipun berangkat

~~~~

Setelah perjalanan yang cukup lama kamipun sampai di alamat yang telah dikirimkan oleh Mas Aji,disana terdapat tenda dan nampak juga keramaian, acaranya akan segera dimulai, aku memilih untuk duduk di kursi tamu di depan rumah saja untuk mendengarkan, fariz mengajakku masuk tapi aku menolak

Aku takut akan membuat kacau suasana bahagia kedua keluarga tersebut, dan kemudian acarapun dimulai ,teriakan bahagia menggema dari dalam rumah mempelai wanita tersebut akupun yang mendengarnya dari luar merasa bahagia tanpa terasa air mataku pun jatuh,

"Seseorang pasti akan menemukan kebahagiaannya "

Saat acara pun selesai fariz keluar dri rumah mempelai wanita nya lalu mengajakku untuk balik, fariz jga mengatakan padaku bahwa Mas Aji tadi menanyakanku dan Fariz pun berkata aku berada di depan, saat aku mengenakan helm dan akan naik ke motor nya fariz, Mas Aji kemudian datang dengan Calon istrinya itu

"Eh kok udah mau pulang aja,ini adek angkat Mas Aji kan ,Mas Aji sudah banyak cerita tentang kamu,mksih udah jagain Mas Aji disana " kata ibu Mas Aji yang datang bersama Mas Aji dengan Calon istrinya

"Eeh iya sama sama bu,Mas Aji juga orangnya baik banget disana bu " kataku

"Ayo masuk nak kita ngobrol didalem " ucapnya

"ohh nggk usah bu ini saya juga mau balik cepet soalnya mau masuk kuliah siang ini, nanti saya datang di acara pernikahannya Mas Aji bulan depan " ucapku

"Abang baik" ya, saya mau ijin balik dulu " tambahku pada Mas Aji

Dia hanya mengangguk tanpa berbicara

Aku dan fariz kemudian berangkat untuk pulang ke kota ku ,di tengah jalan tangisku pecah menjadi jadinya, tapi aku menahannya yang menyebabkan aku sesenggukan, kemudian fariz berhenti di sebuah mall dan mengajakku bermain disana,

Kami kemudian berkeliling dsana,tapi pikiranku masih tertuju pada Mas Aji

~~~~

1 bulan berlalu tibalah saatnya pernikahan Mas Aji akan dilaksanakan, aku sedang berdiri di depan kaca berusaha menguatkan diriku,terlintas kenangan kami berdua ,akupun hanya menghela nafas panjang ,fariz masih akan bersamaku untuk pergi ke Acara Mas Aji, dan saat semuanya telah siap kamipun berangkat

Saat sampai disana kami pun melihat keramaian orang yang sedang berada di acara tersebut, nampak juga ada beberapa tentara disana yang akan melakukan acara pedang pora.saat kami sudah duduk di kursi tamu upacara pedang pora tersebut pun dimulai nampak kedua mempelai berjalan di atas tikar merah dan tentara lain menyambutnya ke tengah dengan pedang yang menjulang

seluruh rangkaian acara Pun telah dilaksanakan, mulai dari Upacara pedang pora hingga ijab kabul.semua tamu merasa sangat bahagia tak terkecuali denganku yang sedang berbahagia karena Mas Aji saat ini sedang di depanku bersanding di pelaminan, aku berusaha untuk tetap bahagia walaupun itu sakit.

Saat semua acara selesai satu persatu tamu undangan pun sudah mulai pulang,aku dan fariz kemudian meminta izin untuk berpamitan dengan orang tua Mas Aji, saat akan menuju ke motor Fariz disana ada Mas Aji yang menunggu,

Dia kemudian memelukku dengan erat serta berlinang air mata begitupula denganku

"Adek jaga diri baik baik ya disana, jaga kesehatan, fariz jaga dia ya" ucapnya menangis tertahan

"Abang juga ya sayangi istri abang,jaga dia baik" nanti kami akan sering jenguk abang disini " ucapku

Dia pun mengangguk dan melepaskan kami berdua untuk pulang,

"Semua akan berakhir bahagia"

Saat dalam perjalanan pulang aku tak banyak berbicara hanya mengingat kenangan kami berdua, dan saat itulah Fariz kemudian menghiburku dengan candaannya dan akupun langsung tertawa lepas bersamanya, kami mengingat candaan" kami sebelum kami pindah Ke Kota Ini untuk melaksanakan Kuliah

"Berharap Suatu Saat Nanti, Kau dan aku kan Bertemu Lagi, Sperti Yang kau ucapkan, Sbelum kau tinggalkan Aku~Tak ingin Usai-keisya levronka🎶"

~~~~
End

Terima kasih untuk reader yang setia menunggu dan mendukung cerita ini dari awal hingga akhir, mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan. Dan ya cerita ini secara official TAMAT / TUNTAS

Ada saran cerita lagi?sampai jumpa di kesempatan lain kali

SERSAN KUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang