Amie POV
Kulihat seorang wanita seumuranku duduk di taman. Rambut coklatnya menutupi seluruh wajahnya. Aku berjalan ke arahnya. Mendekat. Sampai akhirnya aku menyadari bahwa itu Ashley.
'Ashley?' ujarku sambil menyelipkan rambutnya ke telinganya. Dia terlihat seperti habis menangis. Matanya menatap mataku. Sorot matanya menunjukkan kekecewaan dan kesedihan.
'Ada apa, Ashley?'
'Kau tega'
'Aku tidak mengerti apa maksudmu'
'Aku sangat membencimu'
'Aku tidak tahu apa maksudmu'
Dia menamparku.
Tiba-tiba aku terbangun. Mimpi. Mimpi yang sangat buruk. Ashley, aku minta maaf. Aku memang bukan teman yang baik. Aku sangat berbeda jika aku berhadapan denganmu dan jika aku berada di belakangmu. Ah, aku hampir lupa. Hari ini orangtua Ashley datang. Itu artinya, aku bisa bertemu dengan Ashley. Aku langsung mandi lalu menghangatkan makanan kemarin dan langsung melahapnya. Lalu aku mengemudikan rumahku ke rumah Ashley. Sesampainya di sana, aku tidak melihat mobil Peter ataupun mobil orangtua Ashley. Aku mencoba menghubungi Ashley.
'Amie?'
'Ashley, kau dimana? Kau tidak ingin bertemu dengan orangtuamu?'
'Aku sedang di jalan bersama mereka dan Peter. Aku habis menjemput mereka dari bandara. Kira-kira 5 menit lagi kami sampai.'
'Baiklah, sampai nanti.'
Telepon terputus. Aku menyalakan radio dengan volume yang keras. Baru sekitar 3 lagu diputarkan, mobil Peter sudah berada di belakang mobilku. Aku langsung mematikannya dan turun dari mobil. Kulihat Bibi Cassandra dan Paman Robert sedang berjalan ke arah pintu. Bibi Seketika itu juga mereka melihat ke arahku.
'Halo, Bibi. Hai, Paman. Bagaimana kabar kalian?' ujarku
'Halo, Amie. Kami baik-baik saja.' ujar Paman Robert sambil tersenyum
Tiba-tiba Bibi Cassandra menarikku ke dalam dan menuju dapur.
'Amie, apa Peter Flint pria baik-baik?' tanyanya
'Ya. Dia sangat menjaga dan mencintai Ashley.'
'Jika ada sesuatu yang mencurigakan darinya, kumohon beritahu aku. Aku tidak mau Ashley sampai diapa-apakan olehnya. Sesungguhnya, aku tidak terlalu percaya pada pria itu.'
'Pasti. Kami--Ashley, Peter, dan aku sudah berteman cukup lama. Jadi kami tahu karakter masing-masing. Bibi tidak perlu khawatir.'
'Begitukah?' ujarnya. Aku mengangguk. Dia bernafas lega. 'Baiklah. Seharusnya aku tidak perlu menilai oranglain secepat itu.'
Aku tersenyum dan mengajak Bibi Cass ke ruang tamu. Paman Robert sedang asyik mengobrol dengan Peter. Peter duduk sambil menggenggam tangan Ashley di sebelahnya. Mereka pasangan yang sangat serasi.
'Peter, aku ingin mengajakmu makan malam di rumahku. Dan jika kau mau, kau bisa menginap di rumah kami. Tetapi, tentu, tidak sekamar dengan putriku.'
Peter mengangguk dan tersenyum.
'Ah ya, semenjak aku tidak di rumah, apa yang kalian lakukan?' tanya Paman Robert
'Kami bersenang-senang bersama seperti pergi ke mall. 2 minggu sekali kami pergi ke pantai, dan melakukan hal-hal menyenangkan lainnya.'
'Wow. Kuharap kau bisa menjaga Ashley dengan baik. Tunjukkan padanya cintamu benar-benar tulus.'
'Ya. Pasti. Karena aku sangat mencintai putrimu.' ujarnya lalu mendekatkan bibirnya perlahan ke arah Ashley dan menciumnya.
YOU ARE READING
Second Chance
RomanceKebingungan. Itu yang sedang dirasakan Amie. Apakah ia harus menerima penawaran yang diberikan Peter? Apa yang terjadi dengan persahabatan mereka jika Ashley tahu Amie telah menjualnya demi uang? This story includes scenes of violence and sex.