Part 5

20.7K 259 1
                                    

Peter POV

'Selamat pagi' ujarku pada Ashley ketika ia bangun

Dia sedikit terkejut lalu membuang muka

'Aku senang bisa melihat wajahmu di apartemenku' ujarku sambil tersenyum. Dia membuang muka lagi.

'Hey, kau masih marah?'

'Menurutmu bagaimana? Dan mengapa aku bisa disini?' ujarnya sambil keluar dari kamar

Aku mengikuti dia dari belakang. Lalu ia berencana pergi. Aku menahan tangannya

'Aku menculikmu karena aku rindu padamu. Kumohon, jangan pergi. Aku minta maaf'

Dia terdiam menatapku

'Itu hanya masalah sepele, sayang' lanjutku. Dia menutup matanya lalu menarik nafasnya dalam-dalam dan menghembuskannya.

'Baik, aku maafkan' ujarnya

'Aku mencintaimu,' ujarku lalu mencium bibirnya. Ia membalas ciumanku.

'Aku juga' ujarnya setelah melepas bibirnya dari bibirku

'Kau lapar?' tanyaku

'Yeah, sedikit'

'Kau cepat-cepat mandi. Aku sudah menyiapkan bajumu di kamar mandi. Setelah itu kita akan makan di luar'

'Baiklah, terimakasih. Kau sudah mandi?'

'Sudah. Tetapi jika kau mau aku ikut...' kalimatku tergantung dan pura pura melepas kaosku

Dia memberikan tatapan geli padaku dan langsung masuk ke kamar mandi. Aku tertawa melihat ulahnya.

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------

'Cepat habiskan makananmu. Kita akan pergi setelah ini' ujarku pada Ashley

'Oh ya? Kemana?' ujarnya. Dia terlihat senang.

'Habiskan makananmu terlebih dahulu'

'Apa itu tempat yang mengasyikan?'

'Hmmm, ya. Menurutku begitu'

'Benarkah?'

'Ya, sayang'

Lalu ia memakan suapan terakhirnya. Ah, akhirnya.

'Habiskan minumannya'

Ia menurut. Lalu ia berdiri dan menarik tanganku

'Ayo ke tempat yang tadi kau bilang mengasyikan itu!'

Dia menggemaskan seperti anak kecil. Lalu aku membawanya ke mobilku. Di perjalanan, kami menceritakan hal-hal menarik satu sama lain akhir-akhir ini. Lalu ketika aku memberikan gilirannya untuk berbicara, tiba-tiba ia terdiam.

'Ashley?'

Ia menatap lurus ke jalan.

'Ashley? Hey, Nona Pulham?' aku melambai-lambaikan tangan di depan wajahnya.

'Pete, aku bingung. Seingatku aku berada di bar bersama Amie tadi malam'

'Ah, benarkah? Aku yakin itu mimpi'

'Tapi itu seperti sungguhan! Aku ingat rasa minuman yang diberikan Amie semalam'

'Kau hanya bermimpi. Hey lihat, kita sudah sampai' Beruntung, tujuan kami sudah di depan mata. Agar Ashley tidak bertanya-tanya tentang semalam.

'Mall? Menurutku--yah, biasa saja'

'Kau tidak ingin membeli sesuatu untuk merayakan kedatangan orangtuamu?' ujarku. Aku berterimakasih pada Amie karena mengingatkanku akan hal ini.

Second ChanceWhere stories live. Discover now