11. ayo musnahin Kelvin.

4 0 0
                                        

Pagi ini jam 8.30 Alena udah duduk di kursi besi pinggir lapangan basket sambil memangku buku yang dia baca, sumpah demi apa dia deg deg an banget, hari ini dia lomba olimpiade, dan takut hasilnya gak sesuai sama eksptasi orang lain yang terlalu tinggi.

"Al, satu jam lagi kita masuk ruangan aula", Alena mengangguk waktu Kelvin tiba-tiba datang dan duduk di samping dia.

"Kita harus yakin, Al. Kalo kita bisa menang", Alena sudah tidak yakin duluan, dia hanya menyungging senyum kecil, "iya, Vin."

"Al. Gue mau ngomong sama Lo", Alena benar-benar tidak mau debat sepagi ini sama Elvano. "udah deh, El. Ini masih pagi, gue lagi males ribut sama Lo"

Elvano melihat kelvin dengan tajam, "Vin. Bisa gak, Lo gak suru Alena buat belajar terus kaya gini", Elvano langsung ngambil buku yang Alena pangku dan dia kasih Kelvin dengan kasar.

"Elvano.", Niat Elvano membantu Alena malah salah. El gak tau kalo hari ini ada lomba olimpiade, jadi Alena harus belajar, siswa kaya El memang gak ngurusin hal gituan.

"Udah lah, Al. Bilang aja ke Kelvin, kalo lo cape harus di paksa terus buat belajar sama dia.", Alena mendengus sebal.

"El dengerin gue dulu-"

"Elvano, selamat pagi....", Alena berhenti bicara waktu ada cewek yang sok akrab ke Elvano, ternyata itu  Zaskia. Cewek hits seangkatannya Elvano yang memang udah suka sama el sejak lama.

Elvano sedikit mendorong pelan Zaskia yang nempel-nempel ke badannya. "Ngapain si Lo?",

"El. Lo lupa hari ini band kita ada jadwal buat latihan?", Elvano benar-benar lupa.

"Gue lupa"

"Yaudah ayok sekarang kita ke ruang band bareng", Alena gak suka banget liat Zaskia nempel-nempel sama Elvano. Dia langsung pergi dari tempat itu.

Kelvin mengikuti langkah Alena. "all.., tunggu.", Disitu El diem saja dan heran, kok Alena kaya cemburu gitu.

"Zas, Lo ngapain si megang-megang tangan gue?!"

"Ya biar cewek itu cemburu, El."

"Sinting Lo!"

**

Alena keluar aula dengan perasaan kacau!. Dia udah gagal. Dia gagal bawa kemenangan buat sekolahnya, di final tadi skors sama. Dan di pertanyaan terakhir Kelvin kasih pertanyaan itu ke Alena. Tapi Alena gagal, jawaban dia salah, dan membuat tim nya kalah di babak final.

Ara tau Alena ngerasa bersalah banget. Dia gak liat Kelvin, aturan kan Alena keluar bareng kelvin "Al. Gak harus menang, yang penting Lo udah berusaha",

"Iya, Ra. Gue cuma kesel, kenapa harus gue yang di pilih, padahal di kelas kita banyak yang lebih pinter dari gue", denger ucapan Alena, Ara lupa kalo. "ini semua karna Kelvin. Dia yang maksa pak tono buat milih Lo, al. Padahal pilihan pak tono itu Agnes"

"Al!. Lo gimana si. Gue percayain pertanyaan terakhir ke Lo, supaya Lo bisa jawab yang bener. Tapi kenapa salah gini, hah!", Alena dan Ara di buat kaget, atas kemarahan Kelvin yang tiba-tiba keluar dari aula.

"Ternyata salah ya gue!. Gue salah kasih olimpiade ini ke Lo!", Alena gak ngerti sama omongan kelvin, yang tiba-tiba marah gini ke dia. "Gue gak minta sama sekali Lo masukin ke olimpiade sains!. Ini semua karna Lo yang minta ke pak Toni!." Alena menyentak balik Kelvin.

Kelvin terdiam. Dia sangat emosi!, Kenapa Alena bisa tau. Dia pun tertawa jahat. "Lo nyesel?! Hah. Mikir Al!. Kalo gue gak kasih olimpiade ini ke Lo. Lo gak akan di nilai siswa yang baik dan pinter!-"

"Gue gak butuh itu semua, Vin!. Gue gak butuh!. Dan gue nyesel harus ikut lomba olimpiade kaya gini. Kalo ujungnya Lo nyalahin gue!." Ara gak bisa diem aja, dia lihat mata Alena memerah.

BAD BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang