8. elvano kecelakaan?

13 0 0
                                        

Tiga hari sudah berlalu, dan tiga hari juga Alena gak liat Elvano, entah kemana dia sekarang, yang jelas Alena senang, tapi sedikit sepi. Biasanya dia gangguin Alena terus, sekarang justru Alena risih karena Kelvin selalu ngikutin dia terus di sekolah.

Tapi? Kok bisa ya Alena gak ketemu Elvano di sekolah, memang dia gak sekolah, apa elvano bolos selama tiga hari?. Alena lagi mikirin El sekarang di roof top kamarnya.

Perasaan bersalah mulai Dateng Ke diri dia. "Ck. Apa gue kebangetan ya sama Elvano"

Alena mau liat besok, kalo besok dia gak ada di sekolah, gadis itu bakal cari tahu El kemana.

**

Udah jam dua belas siang, Alena gak tenang banget, waktu istirahat pertama dia gak liat Elvano, sekarang istirahat kedua gak liat lagi Elvano kemana.

Dan malah dia sekarang liat geng Abareoz lagi bercandaan di depan kelas Elvano. Tapi gak ada pria yang dia cari.  "Bim, Elvano kemana ya, gue liat empat hari ini dia gak keliatan di sekolah", ke empat temannya bertatap mata.

Tumben Alena tanyain El. Kata El, Alena gak peduli lagi sama Elvano.

"Lah, memang Lo gak tau kalo Elvano kecelakaan-",

Deg!

Alena berasa jantung nya berhenti, kenapa sesakit ini denger El kecelakaan. Kapan? Dan dimana?. Apa...

"Lo serius, bim.", Nada panik terdengar di telinga ke empat sohib si El.

"Ngapain juga kita bercanda", Alena bingung, kenapa Andre sinis banget sama Dia. "Iya. Lagian Lo ngapain masih peduli sama, El. Bukannya Lo nyuruh El buat gak ganggu hidup Lo kan?", Ucapan Rizki membuat Alena terdiam. Ini salah dia. Kenapa dia baru tau kabar ini.

"Elvano dimana sekarang?", Alena gak menggubris ucapan si Rizki.

"Dirumahnya. Dia udah balik dari rumah sakit."

"Gue boleh minta alamat rumahnya?"

**

"Aden..., Ada yang nyariin tu, menih manis pisan, pacar nya Aden ya?", Tebakan bi ocha buat El yang lagi mainin gitar tua di atas kasur kamarnya penasaran. "Suru masuk aja bi-"

Kan, Elvano kaget, dia gak nyangka Alena Dateng kerumahnya. Ini bener gak mimpi?. Kok tumben.

"Haii..."

"Bibi tinggal dulu ya...", El langsung melihat ke arah bi ocha. "Bi, jangan lupa minumnya, kasian atuh pacar El gak di kasih minum"

"Siap Aden.."

"Lo kenapa, El?", Alena duduk di kursi samping tempat tidur El. "Gak papa, emang gue kenapa?", Alena kesal, kenapa si El. Lagi sakit masih aja bisa ngeles. Padahal keliatan banget bahu tangannya di perban.

"Gak usah bilang gak papa, itu tangan Lo di perban", Elvano langsung liat ke bahunya yang terkena goresan aspal sampai robek dan di jait.

"Nih, gue bawain roti buat Lo", widih, Alena perhatian juga, karena roti ini dari cewek yang di taksir El. Jadi langsung El buka. "Tau aja lagi laper,"

"Mau?, Bagi dua", Alena menggelengkan kepala. "gak usah malu, atau mau gue suapin?", Ini dia sikap usil yang Alena kangen, yang Alena cari empat hari ini.

"Aturan Lo yang di suapin--"

"Nah. Itu tau, nih", Alena bingung ngapain roti itu di kasih ke dia, jangan bilang, "suapin gue" tebakan yang pas Alena.

"Biar Lo ada gunanya dikit, Al. Disini", Alena mengambil roti dengan terpaksa, buat Elvano tertawa usil. "Udah gue tebak." Gerutu Alena.

Satu, dua, suapan masuk ke mulut Elvano. "Enaknya di suapin sama pacar sendiri",

BAD BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang