Cuaca cerah menyelimuti Kota Kyoto. Daerah yang menjadi bukti sejarah dari lahir hingga usia menuju remaja bagi gadis itu. Hingga keadaan mengharuskan ia beserta keluarganya untuk pindah ke Ibu Kota Jepang, Tokyo yang menjadi salah satu destinasi favorit bagi seluruh umat manusia di dunia.
Gadis dengan penampilan sederhana menggunakan celana hitam pendek setengah paha sehingga memperlihatkan kaki jenjangnya yang mulus, dipadukan dengan kaos crop berwarna pink cerah.
Dengan santai, Ia membuka kaca jendela mobil dan bersenandung riang bersamaan dengan musik yang diputar.
Sesekali Ia bertindak gila, dalam artian menari dengan brutal sesuai musik. " Sakura " panggil lelaki yang berada disebelahnya sambil menyetir.
Sakura
Nama gadis itu.
" Kau seperti kera liar jika menari " ucap sang kakak santai sambil melihat tingkah adiknya.
Sakura mendelik mendengar ucapan Kakaknya yang terbilang kurang ajar namun sudah terbiasa dengan hinaan-hinaan tersebut.
" kera liar "
Sakura tak membalas hinaan kakanya dengan hinaan juga, melainkan Ia membalas dengan pukulan keras.
" Kaa-san lihatlah Sakura! Aku sedang menyetir. "
" Sasori, Sakura. Berhentilah bersikap seperti anak kecil! " Sang Ibu berkata dengan nada tegas sekaligus lelah menghadapi dua anak yang terlahir dari darah dagingnya sendiri.
Seperti Anjing dan Kucing. Itulah peribahasa yang tepat untuk menjelaskan keadaan dua bersaudara Haruno.
Ah, ya. Mari kita berkenalan terlebih dahulu.
Haruno Sasori, 20 tahun. Memiliki tampang yang terbilang tampan, ralat. Sangat tampan. Dengan surai merah, wajahnya yang terlihat tidak menua bahkan dapat disebut babyface. Saat ini ia menempuh kuliah di Kyoto University. Ia memang berpisah dengan Sakura dan keluarganya sejak memasuki kuliah, karena niatnya yang memang ingin menempuh di Kyoto University.
Haruno Mebuki, 44 tahun. Meskipun sudah usia dengan kepala empat, wajahnya tetap cantik dan terbilang awet muda. Ia menikah dengan suaminya Kizashi Haruno. Saat ini Suaminya memang tidak bersama dengan Sakura, Sasori, dan Mebuki karena urusan pekerjaan dan akan menyusul.
Haruno Sakura, 17 Tahun. Ah tidak, 16 tahun menuju 17 tahun. Si bungsu Haruno ini memiliki paras cantik dengan surai merah muda yang saat ini sudah sepanjang punggunya. Tanpa poni, jidatnya yang terbilang lebar dapat terekspos jelas. Namun, tidak mengurangi daya tarik dalam dirinya.
Mobil yang dikendarai Sasori berhenti tepat di pekarangan rumah yang terlihat besar dan nyaman untuk dihuni.
Dengan segera ketiganya turun, dan bergegas mengeluarkan barang-barang yang ada dalam mobil.
" Kau mengurus rumah ini dengan baik nak " puji Mebuki pada Sasori.
Sasori menepuk dadanya pertanda bangga dengan apa yang dilakukannya, sedangkan Sakura menatapnya dengan malas.
" Sasuke, Itachi. Cepat sini, tetangga kita sudah sampai! " teriakan seorang wanita dewasa terdengar jelas di telinga Sakura.
Wanita dewasa itu, Mikoto Uchiha. Istri dari Fugaku Uchiha. Mereka sudah bertetangga sejak Sakura belum lahir. Mikoto mendekat dan segera memeluk Sasori, Sakura, dan Mebuki secara bergantian.
Setelah itu tampak dua pemuda tampan. Pemuda yang tampak lebih tua segera berlari dan memeluk Sakura dengan erat.
" Itachi-nii " pekik Sakura senang dan membalas pelukan si sulung Uchiha. Sementara sasori tak perlu melakukan itu semua, karena Ia setiap harinya tinggal disini, untuk apa pula Ia melakukan pelukan menjijikan seperti itu.
' ah rasanya seperti gay ' itulah yang ada dalam benak Sasori.
" Sasuke " sapa Sakura senang.
" Hn "
Keduanya terdiam.
Namun tiba-tiba tersenyum dan langsung memeluk satu sama lain, menandakan betapa rindunya dua sejoli yang berumur tak jauh ini.
Sasuke Uchiha yang baru saja berumur 18 Tahun beberapa hari yang lalu, sedangkan Itachi berumur 21 Tahun, tak jauh berbeda dengan Sasori.
Para Ibu segera berbincang banyak hal tanpa mengindahkan anak-anaknya.
" waw, you look so beautiful " puji Itachi pada Sakura.
Sakura tampak sedikit malu sambil merapihkan rambutnya ketelinga.
" cantik seperti kera liar " tambah Sasori.
Sakura sekali lagi mendelik pada Sasori.
" kubantu " ucap Sasuke yang melihat Sakura sedang mencoba mengeluarkan koper-kopernya dari dalam mobil.
" arigatou, Sasuke "
" okey Sakura, welcome back! " sambut Itachi.
Semuanya hanya tertawa geli mendengar sambutan sulung Uchiha itu.
***
Sakura memasuki kamarnya yang sudah lama tidak Ia gunakan.
' tidak ada yang berubah ' gumam nya
Kamarnya masih terlihat sama sejak beberapa tahun yang lalu. Dengan cat berwarna pink muda-putih. Ia menatap sekeliling kamarnya, sampai tatapannya berhenti pada figura yang berisikan foto dirinya saat berumur 10 Tahun.
Di sebelah foto dirinya, terdapat foto dirinya bersama sang kaka. Dan terdapat satu foto lagi, Ia mengambil foto tersebut dan mengelusnya perlahan.
Foto yang berisikan empat orang anak, ah mungkin tidak sepenuhnya anak. Karena saat itu Sasori dan Itachi sudah genap berusia 16 Tahun. Foto empat tahun yang lalu, ketika ia masih terlihat seperti gadis kecil yang tampak menggemaskan. Foto itu diambil ketika musim panas sedang berlangsung.
Dalam foto tersebut, dirinya berada ditengah-tengah sementara disisi kanan dan kirinya tampak Sasuke, Sasori, dan Itachi yang saling merangkul satu sama lain.
Sakura mengingat sebentar peristiwa ketika foto tersebut diambil.
Mereka berempat sedang bermain di pantai yang sangat indah, dengan baju renang yang sangat ketat menutupi tubuh Sakura.
' bagaimana jika aku menggunakannya saat ini didepan mereka, rasanya malu sekali ' batin Sakura.
Bibir kecilnya terangkat, menandakan betapa menyenangkan bernostalgia masa kecilnya.
" Sakura, cepat turun! " suara Sasori yang keras menganggu nostalgia Sakura. Namun, dengan segera Sakura turun ke lantai bawah.
***
" Cobalah, ini kue buatan baa-san " Mikoto menawari Sakura kue kering yang tampak menggiurkan.
" enak baa-san, ternyata keahlian baa-san dalam memasak bertambah " Sakura membalas dengan nada candaan sekaligus pujian.
" tentu saja, maka dari itu baa-san akan menurunkan resep ini padamu " balas Mikoto sambil tersenyum bangga.
Sakura hanya mengangguk dan tersenyum sebagai balasan.
Baru satu buah kue yang ia makan, tiba-tiba Itachi menariknya untuk pergi keluar rumah. " Kaa-san, Mebuki baa-san, aku pinjam Sakura ya " izin Itachi kemudian menariknya tanpa persetujuan sang ibu maupun pemilik tubuh.
" hey mau kau bawa kem- " belum selesai Mikoto bertanya, Sakura dan Itachi sudah tak terlihat dari pandangannya.
" dasar anak itu, mereka semua curang. Memonopoli Sakura, aku kan juga rindu " ucap Mikoto pada Mebuki.
Sementara Mebuki hanya terkikik mendengar sahabatnya sekaligus tetangganya sejak lama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Serendipity [SasuSaku]
ФанфикKepindahan Sakura ke Kota kelahirannya membuat banyak hal terjadi. Setelah 4 tahun lamanya, ia kembali dan banyak hal yang terjadi setelahnya. Ditempat ini Sakura mencari jati dirinya. Menghadapi kehidupan remaja seperti yang lainnya. Rasa sakit...