Liburan musim panas telah usai, menandakan para siswa-siswi Academy, Junior, maupun Senior High School harus kembali menunaikan kewajiban mereka sebagai seorang pelajar.
"kaa-san, bagaimana penampilanku?" tanya Sakura yang saat ini mengenakan seragam khas Kyoto High School, yaitu seragam dengan rok berwarna hitam diatas dilutut yang dipadukan dengan kemeja putih dan dasi hitam serta jas hitam sebagai pelengkap.
Rambutnya yang berwarna pink panjang terlihat mencolok ketika dipadukan dengan seragam tersebut.
"ah manisnya anak kaa-san" puji Mebuki sambil merapihkan sedikit rambut Sakura.
Sakura tersenyum senang mendengar pujian Ibunya. Kemudian ia mengambil sebuah roti yang diolesi selai stroberi lalu digigitnya dengan lahap dan dilanjutkan dengan meminum segelas susu dingin.
"kau miskin? Seperti tidak diberi makan saja." Ucap Sasori santai melihat nafsu makan sang adik.
Sakura menarik nafas panjang dan berusaha mengatur dirinya agar tidak emosi dengan cemooh sang kakak yang dapat merubah mood nya.
"calmdown saku, jangan dengarkan manusia setan itu" gumam Sakura.
Sasori terkekeh melihat respon adiknya. "Sudah kan? Ayo berangkat adikku tersayang."
"kau yang mengantarku?" tanya Sakura.
"kau pikir siapa yang akan mengantarmu, kau bahkan belum bisa mobil" ledek Sasori.
Sakura mendengus sebal.
"maksudku kau tidak akan berangkat kuliah?" tanya Sakura.
Sasori mengangkat bahu acuh tanpa menjawab pertanyaan Sakura dan segera keluar rumah untuk menyiapkan kendaraannya.
Sakura mengikuti kakaknya, namun sebelum itu ia berpamitan dulu pada ibunya.
***
Keheningan terjadi dalam mobil itu..
Mobil berwarna merah yang dikendari Sasori. Mobil itu memang bukanlah mobil mahal, hanya mobil standar saja.
Nissan Kicks.
Keluarga Haruno memang tidaklah sekaya keluarga Uchiha yang entah darimana harta itu, seperti sudah kaya sejak lahir.
"Nii-san, kenapa tidak sasuke yang mengantarku? Bukankah kita satu sekolah?" tanya Sakura memecah keheningan dalam mobil.
"cih, kau mengharapkan bocah itu ketimbang nii-sanmu." Ketus Sasori
Sakura terkekeh mendengarnya. 'dasar brother complex'.
"Bukan begitu, tapi jika Sasuke yang mengantarku itu akan lebih efektif dan efisien. Karena searah dan satu tujuan" jelas Sakura.
"Dia sudah berangkat duluan, tadinya juga aku menyuruhnya mengantarmu. Tapi kau tau dia sudah kelas 3, ada kelas tambahan. Jadi dia berangkat lebih pagi"
"Dan hey, untuk apa aku menjelaskan ini padamu baka" lanjut Sasori.
Lagi-lagi Sakura terkekeh melihat tingkah kakaknya.
"sekali bodoh tetap bodoh" celetuk Sakura.
Sasori mendelik mendengar hinaan adiknya yang sangat kurang ajar namun dia sayangi.
Mereka sudah cukup lama menempuh perjalanan, sekitar 30 menit tanpa macet.
"Nii-san boleh aku bertanya lagi?" tanya Sakura
"Simpan saja pertanyaanmu nanti, dan sekarang kau turun. Temui kepala sekolah" perintah Sasori.
Sakura menggembungkan pipinya kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Serendipity [SasuSaku]
FanfictionKepindahan Sakura ke Kota kelahirannya membuat banyak hal terjadi. Setelah 4 tahun lamanya, ia kembali dan banyak hal yang terjadi setelahnya. Ditempat ini Sakura mencari jati dirinya. Menghadapi kehidupan remaja seperti yang lainnya. Rasa sakit...