Setelah kurang lebih dua bulan Sakura berada di tempat ini. Ia mulai paham, bahwa kehidupan remaja di lingkungannya itu termasuk cukup liar.
Bagaimana tidak, di sekolah pun ia sering melihat pasangan kekasih berciuman, ah atau bukan kekasih. Entahlah Sakura tak peduli.
Ia tak menyangka akan secepat itu melihat kehidupan remaja yang sebenarnya, bahkan sahabat dekatnya pun pernah melakukan adegan seperti itu di UKS sekolah.
Crazy.
Tak jarang, sakura memergoki kakaknya dan Itachi sedang menonton tayangan dewasa, dan Sakura mulai berpikir untuk tidak perlu mencampuri urusan seperti itu.
Namun yang membuatnya curiga adalah, saat ini kakaknya sering pulang dengan keadaan cukup mabuk. Beruntung, Ibunya sudah seminggu ini berada di Tokyo karena mendampingi Ayahnya untuk suatu keperluan.
Malam ini ia bertekad untuk mengikuti apa yang dilakukan kakaknya dalam artian membuntuti kakaknya, dengan bantuan sahabatnya yang berpengalaman tentu saja.
Sasuke, bukan.
Tentu saja bukan Sasuke, sudah pasti lelaki itu akan mengadu pada Sasori dengan alasan itu urusan lelaki.
Sakura bosan dengan alasan itu.
Yamanaka Ino, sahabat Sakura yang cukup berpengalaman dalam bidang hal yang negatif seperti itu. Ino yang notabene nya gadis yang cukup liar dan sesekali mabuk, berhubungan, dan lainnya sudah pasti mengetahui banyak hal.
Dan setelah berdiskui dengan Ino, ia mengatakan dengan yakin bahwa kakaknya pergi ke club.
Sakura sedikit tidak percaya, meskipun kakaknya terkadang meminum alkohol. Namun ia tidak mungkin berani mendatangi tempat seperti itu. Bisa-bisa ibunya marah.
"Hey, sakura. Kapan kita akan berangkat" tanya Ino sambil memainkan ponselnya di atas kasur Sakura.
Sakura tidak menjawab, ia fokus mengitip melalui pintunya.
"tidak ada suara Sasori, apakah ia sudah berangkat?" gumam Sakura.
"Ayo kita berangkat sekarang."
Ino bangun dari posisinya, ia melihat Sakura dari atas sampai bawah. Ino mendengus melihat penampilan Sakura.
Sakura masih menggunakan kaos bergambar kucing dengan celana pendek diatas lutut.
Norak.
"kau tidak usah khawatir sakura, sekarang lebih baik kau ubah penampilan mu sebelum kita mendatangi club itu" ucap Ino.
"nanti kita ketinggalan Saso-nii Ino."
" tidak akan, aku yakin dia akan mendatangi club itu. Hanya club itu yang paling sering dikunjungi anak muda." Ucap Ino sambil memilih baju yang ia bawa dalam paperbag.
"Pakai" titah Ino sambil memberikan Sakura gaun berwarna merah maroon.
Sakura melotot melihat gaun itu. Panjangnya sepaha, terlihat terbuka dan memperlihatkan pundaknya
Demi Tuhan, apakah sahabatnya ini sudah gila.
Setelah melalui sedikit perdebatan dan Ino memberikan alasan yang masuk akal, Sakura dengan terpaksa menggunakan gaun tersebut.
Sedangkan Ino sendiri menggunakan gaun berwarna ungu yang bahkan terlihat sangat terbuka, dan menampilan sedikit payudaranya.
Mereka pun segera pergi ke club.
Naik apa? Tentu saja mobil milik Ino.
Lagi-lagi Sakura menggeleng tak percaya, sahabat kecilnya adalah gadis liar yang mengetahui banyak hal diluar sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Serendipity [SasuSaku]
FanfictionKepindahan Sakura ke Kota kelahirannya membuat banyak hal terjadi. Setelah 4 tahun lamanya, ia kembali dan banyak hal yang terjadi setelahnya. Ditempat ini Sakura mencari jati dirinya. Menghadapi kehidupan remaja seperti yang lainnya. Rasa sakit...