Mobil Sasori berhenti didepan gerbang sekolah Sakura. Sasori melepas seatbelt yang melekat pada tubuhnya, ia mencondongkan tubuhnya dan menepuk lembut rambut adik merah muda yang berada disampingnya. "Siap?" tanya Sasori
Sakura mengangguk, "Jangan menangis lagi, kau sudah jelek dan semakin jelek." Ejek Sasori.
Sakura menepis sebal tangan Sasori diatas kepalanya, "Sudah, aku masuk dulu." Ucap Sakura sambil membuka pintu mobil disampingnya.
Setelah keluar dari mobil itu, Sakura menutup kembali pintu mobil dan melambaikan tangan pada kakak satu-satunya.
Ia membalikan tubuhnya dan berjalan masuk ke arah sekolah.
Setelah beberapa langkah, ia menghela nafas. "Akan ku selesaikan hari ini." Gumam Sakura dengan mantap.
Kemudian Sakura melanjutkan langkahnya kembali.
Pundaknya terasa dirangkul oleh sebuah tangan, "Morning, Forehead." Sapa Ino
Sakura tersenyum melihat sahabatnya, "Morning, Pig."
"Ayo bersemangat dipagi cerah ini, lupakan semuanya." Ucap Ino pada sahabat pinknya. Ino memang mengetahui perihal Itachi yang mencium Sakura, hingga mengatakan Sakura hanyalah gadis kecil.
Ino adalah tempat berkeluh kesah bagi Sakura. Begitupun sebaliknya.
Keduanya melangkahkan kaki dengan gembira untuk memasuki halaman sekolah.
***
Waktu telah menunjukkan jam istirahat.
Siswa-siswi perhamburan untuk menuju kantin, taman, dan beberapa tempat lainnya.
Sakura saat ini berada tepat di kelas 3-1. Kelas Sasuke.
Ia melihat keempat pemuda itu masih ada di dalam kelas, sedang berbincang.
"Sutt, Gaara-senpai." Panggil Sakura
Namun Gaara dan tiga pemuda lainnya tidak mendengar suara Sakura yang cukup kecil.
Seorang kakak kelas cantik dengan nametag Fumi di dadanya menepuk pundak Sakura dari belakang. "Kau Haruno Sakura?" tanya gadis itu.
"Ah, iya senpai." Jawab Sakura sopan.
"Ada yang bisa kubantu?" tanya gadis itu lagi.
Sakura mengangguk senang, "Bisakah tolong panggilkan Gaara-senpai?"
Fumi menanggukan kepalanya, "Hoy, Gaara. Ada yang mencarimu." Ucap Fumi dengan suara lantang yang sontak membuat keempat pemuda itu menoleh.
"Siapa?" tanya Gaara yang belum beranjak dari kursinya.
"Haruno."
Gaara segera bangkit dari kursinya dan berjalan menemui Sakura. Sedangkan Sasuke memberikan ekspresi muka ketidaksukaannya.
"Sakura? ada apa?" tanya Gaara
Sakura tidak menjawab pertanyaan Gaara, ia menarik tangan Gaara menuju tempat yang lebih sepi.
Atap.
Setibanya di atap, Gaara dan Sakura duduk disebuah kursi yang biasa Gaara dan kawan-kawan tempati.
Pandangan Gaara masih terfokus pada tangan Sakura yang memegang tangannya. Sakura yang menyadari hal tersebut segera melepaskan tangan miliknya. "Gomen, Senpai."
Gaara hanya tersenyum sebagai balasan, "Jadi, apa yang ingin kau bicarakan hingga membawa ku kesini? Sudah ada jawaban?" tanya Gaara
Sakura sedikit gugup, "Senpai, sebelumnya aku minta maaf karena membutuhkan waktu lama untuk menjawab pertanyaanmu. Tapi, aku sungguh tidak bisa menerimamu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Serendipity [SasuSaku]
FanfictionKepindahan Sakura ke Kota kelahirannya membuat banyak hal terjadi. Setelah 4 tahun lamanya, ia kembali dan banyak hal yang terjadi setelahnya. Ditempat ini Sakura mencari jati dirinya. Menghadapi kehidupan remaja seperti yang lainnya. Rasa sakit...