*olive p,o,v*
"olive, cepat bangun nanti kau terlambat lagi, mama tidak mau kau mengelu saat kau pulang nanti" yaa yaa, suara mamahku sudah mulai terdengar seperti alarem saja tapi yang satu ini tidak perlu menggunakan baterai, aku menutup wajahku dengan batal kesayanganku
"olive, sudah jam berapa ini, kapan kau akan berangkatnya jika kau masih saja berbaring ditempat mu itu" aduh mamah tolong dong jangan mengoceh terus menerus "mamah akan" aduh aku sudah tidak tahan lagi "iya, iya aku sudah bangun" sambarku, aku tak mau mendengar ancaman mamahku itu, aku bangun dengan masih menutup kedua mataku
"cepat sanah mandi, lalu turun ke bawah dan pergi untuk sarapan" bla bla bla mamah selalu saja bertindak seperti itu, andai saja mamahku itu memiliki baterai akan ku cabut baterainya itu (jahat sekali)
aku dan mamahku masih tinggal di indonesia untuk beberapa bulan lagi, tahun depan aku dan keluargaku kan tinggal di london, ahh tidak menyangka aku akan menginjakan kakiku di sanah dan bertemu dengan idolaku, tapi mamahku bilang aku tidak boleh kemana-mana untuk beberapa waktu nanti jika aku sudah ada disanah
"Baby you light up my world like nobody else, The way that you flip your hair gets me overwhelmed, but when you smile at the ground it aint hard to tell, You don't know, Oh Oh
You don't know you're beautiful"
"olive cepat mandi dan turun kebawah" aduh mah kau ini menganggu saja
"baik ma, sebentar lagi, aku sedang ganti baju" jawabku singkat
"If only you saw what I can see, you'll understand why I want you so desperately, right now I'm looking at you and I can't believe, you don't know, Oh oh, you don't know you're beautiful
Oh oh, that what makes you beautiful"
"jangan bernyanyi yang tidak jelas, cepat turun kebawah"
" 'bla bla bla selalu saja seperti itu' aku mengoceh tak karuan ' tuhan bantu aku" aku menarik nafas panjang dan "baik mama, aku turun kebawah sekarang"
aku turun dan bergabung bersama yang lainnya bersama kedua sodara kandungku, aku mempunyai 1 kaka laki-laki dan 1 kaka perempuanku yang paling tua disinih kaka ku yang satu ini namanya kamaline dan kak alex, aku anak terakhir dan menjadi bahan suruhan, dikerjai, dan yang lain lain bagi mereka, memang dunia sangat kejam
"lahatlah bu, siapa yang sedang turun sekarang" kata kak alex sembari menaikan ujung bibirnya itu ke atas
"yap, yang mengaku dirinya sebagai directioner yang sejati dan bla bla bla" kata kak kamaline soraya mengoleskan selai ke rotin miliknya itu
"jangan begitu, kalian tidak boleh mengejek adik kalian yang satu ini" kata ibuku, lalu akupun duduk di korsi yang tersedia
"haha, teruslah bermimpi olive" ejek kak alex "kau bermimpi akan bertemu mereka bukan, kita taruhan jika kau benar akan bertemu mereka dan berhasil mendapatkan tanda tangannya atau foto bersamanya aku akan menjadi pembantumu selama 1 bulan dan jika kau yang kalah kau yang sebaliknya kau setuju" kata kak kamaline sambil menyodorkan tubuhnya itu lebih dekat dengan wajahku
"aku tak tertarik kak" jawabku tak bersemangat "benarkah, dan satu hal lagi, semua jajan bulananku bagai mana" ahh tawarannya sangat menarik sesungguhnya aku ingin tapi
"baik, tapi setibanya kita di london bagai mana" tawarku "ok, tapi waktumu hanya 1 minggu saja, bagai mana setuju"
"setuju" tanpa berpikir panjang aku menjawab tawarannya dan membereskan alat belajarku dan pergi kesekolah
~skip~
sekolah
dikilas hari ini ramai dan seperti biasanya banyak sebagian siswi wanitanya bergosip tak jelas, maklum namanya saja 'wanita'' sangat disayangkan sekali
"haii lihat, gadis directioner sudah datang" kata gadis disamping yang memakai bando kelincinya itu
"haha iya benar, dia tidak putus asa dan masih mengejar mimpinya itu" jawab gadis sampingnya lagi, 'abaikan saja olive abaikan'
"dan mengaku kalau dia akan dapat bertemu mereka secara langsung" ejek gadis di depan gadis yang memakai bando kelinci itu
"hhuuuufffttttt" sudahlah tak apa, memang banyak cibiran yang tak suka dengan kpribadianku ini, katanya aku tidak bergaulah, tak asiklah, apalah, tapi sebenarnya jika mereka mengenlalku dengan baik aku tidak seperti itu sebenarnya
"kkrrrriiiinnnggg-kkrrriiinnnggg" pertanda memasuki kelas sebentar lagi akan dimulai
"hello olive" sapa sindy 'lama sekali kau datangnya aku sempat putus asa kalau kau tak masuk sekolah" kataku sembari memanyunkan bibirku
"hehe maafkan aku, aku terjebak macet ya seperti kau tau juga bukan, tenanglah aku sudah ada disampingmu" dia adalah temanku teman terbaikku sejak aku masuk disekolah ini akan jadi apa jika tidak ada dia disini, dia baik dan selalu menjagaku dari para anak laki-laki yang jahil itu, aku tak tega meninggalkan dia disinih nantinya, aku tidak akan tinggal disinih lagi untuk beberapa tahun kedepannya pasti aku akan merindukan dia, sangat
"sudah ayo kita masuk"
~skip~
istirahat
"kau mau memilih yang mana" tanya sindy
"ayam bakar saja dan air mineral" jawabku "baiklah, akan ku pesankan" dan ia berlalulah dihadapanku, akupun memilih tempat yang akan aku duduki bersama sindy
"permisi directioner, maaf ini tempat kami dan kami sudah dari tadi menempati tempat ini" kata wanita ini, sembil menyilangkan tangannya didada tak lupa juga dengan ocehannya yang 'pedas' ah sial aku bertemu dengan kelompok gadis ini lagi yang menurutnya 'mereka itu cantik' huuu dasar swifties yang aneh, akupun mengalah dan menuju tempat yang berada di ujung dan duduk disinih
"maaf menunggu lama" akhirnya sekian aku menunggu sindy datang juga "ya, ya sudahlah tak apa" jawabku seadanya
"kau kenapa? lapar? atau bagai mana?" tanya sindy dengan pertanyaan yang aneh-anehnya itu
"tidak aku sedak tidak mut saja" jawabku malas "gara-gara mereka" sindy cepat sembari menunjuk kumpulan gadis itu "yap, bisa dibilang seperti itu" kataku
"haha, mereka mungkin sirik denganmu" ia duduk dihadapanku dibarengi oleh tawanya itu
"mungkin, ya sudah lah tak usah dipikirkan, mari kita makan saja" ujarku sembari mengambil peralatan makan yang tersedia
YOU ARE READING
Dream Come True
FanficIni berceritakan tentang diriku sendiri, dimana aku menyukai dan mencintai idolaku sendiri "ini hanya cerita" aku adalah seorang directioner, berumur 17 tahun yang masih mengejar mimpinya menjadi seorang yang sukses dan bla bla bla, aku bermimpi dan...