you're the best

119 4 2
                                    

*one direction p.o.v*

(zayn and lucy)

(zayn)

"dasar bodoh aku tidak ingin melakukannya" kataku pada gadis dihadapanku, akupun tak tau dari mana aku bisa jadi sedekat ini dengannya, dekat satu sama lain, tapi itu membuatku nyaman

"kau harus, kau pasti bisa" katanya yang sedang memegang skateboard miliknya itu

"tidak aku trauma pada benda itu, aku janji pada diriku sendiri tidak akan melakukannya lagi" jelasku sembari menatap wajahnya yang pasrah itu mengajariku, ya benar dari situlah aku mula dekat dengannya, tapi sayangnya aku masih bersikap kasar padanya bagai mana tidak ia sifatnya berbeda dari gadis biasanya, dia tomboy terlihat dari cara berpakaian, merapihkan rambutnya, memakai alat make up, sifatnya seperti bukan pereman saja dan bahkan banyak lagi 

"kau harus mengalahkan ketakutanmu itu" katanya yang menarik kasar tanganku serta menaikanku pada benda ini

"kau siap" ia memulai memberi aba-aba agar aku berhati-hati pada benda ini dan ya aku tetap saja tidak bisa buktinya tidak berhasil

"bbrrrraaaakkk" aku menabrak gudang rumahnya dan ya aku terjatuh

"sudah ku bilang ini tidak akan berhasil" kataku yang membersihkan badanku karena debu dibajuku

"hhhuuuuuffffttt" ia bernafas berat "baiklah ayo kita bersepedah saja" ia berlari membelakangiku dan ya aku tersenyum lebar karena aku juga tidak begitu ahli memainkannya, di video clip ku saja waktu membuat video single kami yang berjudul 'one thing' aku disuruh menaiki sepedah sekuat tenagaku yang ku bisa, tapi nyatanya aku belum mahir, sebenarnya aku bisa tapi tak begitu lancar

"kenapa ayo" ajaknya "tidak kau saja yang naik aku akan jalan kaki" kataku sembari mengibaskan tanganku

"kau tak  bisa juga menaikinya" ia menatapku pasrah, dengan bibirnya yang menjengkelkan itu "hhhuuuufftttt" ia bernafas berat lagi, yang kewalahan mengatasiku "ya sudah kau mengendarai mobilku saja kita aka ketengah kota" katanya yang sibuk membenahi peralatannya dan membawa skateboard miliknya, aku tersenyum lebar padanya lagi

"ada apa lagi" sepertinya dia tak tau apa kenemahanku, sampai-sampainya berfikir aku bisa semuanya, ia berbalik kearahku memasan wajah lemasnya itu "kau ini, kenapa memperlakukanku dengan anehnya" kataku memelas

"lalu apa masalahnya" ia membanting tangannya kebawah, dan aku menyeringai getirnya yang menunjukan aku juga tidak bisa

"apa, kau tidak bisa juga menyetir" tanyanya lagi dengan tatapan anehnya itu terlihat dari matanya yang malas meladeniku

"iya" aku mengangguk "lalu kau bisa apa sih, ini tidak bisa, itu tidak bisa" ia berjalan menuju mobilnya dan membuka bagasi mobilnya itu tanpa meliriku

"ya sudah aku yang menyetir" ia mendorongku agak kasarnya

sesampainya didalam

"maafkan aku" kataku desala ia sedang mengemudi "ya sudah, tak usah dipermasalahkan"

-----------------------------------------

"kita tidak jadi kekota" tanyaku, ia membelokan arah berlawanan "tidak kota tidak bagus, kita ke taman dekat sungai saja" jelasnya "ooowwwhhh" kataku mengangguk

sesampainya ditempat tujuan

"kau bawa ini" ia melemparkan backpack padaku

"kita akan kemana" tanyaku diperjalanan, yang tak tau ia akan membawa kami kemana

"kita akan melewati jembatan yang ada disanah, kau harus berhati-hati melewatinya jika tidak kau akan jatuh dan, jika kau bisa berenang pasti kau akan selamat jika tidak aku tidak tau bagai mana nasibmu nanti" katanya menjelskan semuanya padaku menunjuk kearah jambatan itu, aku tidak suka tempat ini apalagi aku disuruh-suruh oleh gadis seperti dia untuk mengikuti semua ucapannya, dan ya yang dia maksud pasti adalah sungai aku benci air, air tidak bersahabat denganku dia mencengkramku sewaktu aku kecil aku ingat sekali sewaktu kecil ibuku mengajakku berenang saat itu aku tak bisa dan apa katanya barusan 'jika kau bisa berenang pasti kau akan selamat jika tidak aku tidak tau bagai mana nasibmu nanti' 

Dream Come TrueWhere stories live. Discover now