put your hearts up

122 3 2
                                    

*olive p.o.v*

"edward, allry, james cepatlah" ya tuhan aku sampai lupa kalau sekarang aku dan yang lainnya akan menjemput sindy

"aku yang menyetir" sambar james  "tidak biar aku sajah, kau belum cukup mahir" edward mengusir james dari duduknya dan, mengambil alih kemudi, dan kami cepat-cepat menuju bandara

-----------------------------------------------

*sindy p.o.v*

"lama sekali mereka datangnya, aku sudah sampai ini, dan smsku tak ada 1 pun yang dibalas oleh olive" aku terus melirik jam tanganku dengan rasa gelisah 'apa mereka akan telat'

"sindy, sedang apa kau disitu ayo kita berangkat, jemputan kita sebentar lagi datang" mamahku mengajakku untuk pergi dari sinih

"tunggu sebentar mah, olive dan temannya akan datang" aku terus memandangi jalan-jalanan yang ada disekelilingku agar mereka datang dengan tepat waktunya meskipun, dengan hati yang cukup resah

"kemana kau olive lama sekali" aku menggigit bibir bawahku merasa gereget atas perlakuannya itu yang membuat hatiku resah dan takut 'apa kau lupa' tidak mungkin 'apa mereka sengaja tidak menjemputku' jangan berfikir aneh sindy jangan 

"sindy cepatlah" ajak mamahku 

ku harap kau tak lupa denganku olive

ku harap kau tiba datang menjemputku dan meneriaki namaku

ku harap kau tepat waktu

ku harap itu olive, ku harap

------------------------------------------------

*olive p.o.v*

"kau cari kesanah ya" aku dan yang lainnya sudah berada di dalam bendara ini, mencari sosok sahabatku yang baru datang dari negara asalku

"aku cari kesanah kau ke arah sebaliknya" aku memerintahkan allry mencari kearah barat, aku menyuruh mereka berpencar untuk mencari keberadaan sindy, jelas saja aku sudah menceritakan bagai mana wajah sindy aku berikan mereka foto masing-masing

"sindy ayolah kau dimana" kataku terengah-engah disaat mencarinya, aku kawatir jika tak berhasil menemukannya

"sindy, aku sudah sampai, ayolah angkat teleponku" aku kawatir padamu hatiku mulai resah

aku takut jika ia marah

aku takut jika ia memusuhiku

aku takut jika kita tak bersatu lagi

aku takut jika ia membenciku

"sudah ketemu" tanya edward setibanya bersamaku dan di susul oleh yang lainnya

"sudah menemukannya" aku menggeleng cepat

"lalu bagai mana" aku teriam akan pertanyaannya itu sembari mengigit bawah bibirku yang merasa bersalah

"coba kau hubungi" ujar allry "sudah" jawabku seadanya, menggenggam ponselku erat, ya sangat eratnya "lalu" edward bertanya "tidak ada response darinya" jawabku pasrah sesekali memalingkan wajahku ke layar  ponselku, berharap ia membalas smsku atau menghubungiku kembali, aku merasa bersalah sindy maafkan aku, aku tadi tak sempat membalas sms'mu

"kalau begitu, ayo kita pergi dari sinih" ajak james

---------------------------------------------

*sindy p.o.v*

"hufffttt kesal" keluhku pelan

"kau kenapa" tanya mamahku saat kami berada dalam mobil jemputan

Dream Come TrueWhere stories live. Discover now