"Apa kamu merasa risih dengan teman-temanku tadi?" Jennie menatap ke arah Wonwoo ketika laki-laki itu baru saja duduk di kursi kemudi. Harap-harap cemas karena Jennie merasa teman-temannya seperti terlihat SKSD (Sok Kenal dan Sok Dekat) kepada Wonwoo. Belum pernah ia melihat mereka langsung akrab seperti hari ini kepada Wonwoo bila melihat yang sebelum-sebelumnya. Tidak ada kata SKSD bagi mereka berenam ketika ada laki-laki lain yang mendekati Jennie dan kenapa hanya kepada Wonwoo mereka bersikap seperti itu?
"Tidak. Aku merasa senang karena aku bisa memperbanyak teman. Apalagi, tidak ada satu pun teman-teman masa kecilku di sini yang mengingatku. Aku pun tidak ingat apakah memiliki teman atau tidak," jawab Wonwoo. "Terima kasih karena sudah mengundangku untuk berkumpul bersamamu dan teman-temanmu, Jennie."
Kedua sudut bibir Jennie terangkat membentuk sebuah senyuman. Jawaban dan sebuah ucapan terima kasih yang Wonwoo berikan entah kenapa membuat Jennie merasa senang. Seakan ia telah membantu laki-laki yang duduk di sebalahnya untuk mendapatkan sebuah teman.
"Selagi mereka dan kamu senang, tidak masalah," ucap Jennie.
"Kita pulang?" tanya Wonwoo kemudian yang langsung dijawab oleh Jennie. "Kalau aku boleh tahu, bagaimana kamu bertemu dengan mereka?" Wonwoo kembali bertanya ketika melajukan mobil miliknya.
Jennie terlihat berpikir sebelum menjawab. "Pertama Jisoo, Rosé dan Lisa, mereka dengan tiba-tiba datang ke mejaku dan mengaka berteman. Awalnya aku tidak mengerti, kenapa mereka bertiga bisa saling kenal padahal berada di kelas yang berbeda."
"Lalu?" tanya. Wonwoo penasaran.
"Mereka hanya berkata kalau mereka sudah kenal sejak di sekolah sebelumnya," jawab Jennie. "Mereka mengatakan kalau hanya kami berempat yang berasal dari sekolah yang sama dan mengajakku berteman. Dan, entah mengapa aku dan mereka cepat mengakrabkan diri."
Wonwoo mengangguk paham, "Itu adalah arti dari pertemanan yang sesungguhnya. Kamu kenal dengan mereka hingga saat ini itu adalah salah satu bukti dari arti pertemanan kalian. Bagaimana dengan Joshua, Mingyu dan Minghao? Apakah mereka dikenalkan oleh mereka sebagai pacar?"
"100 untukmu. Awalnya aku merasa canggung karena aku berada di antara mereka seorang diri, tapi mereka sama sekali tidak melkukan kegiatan seperti pacaran saat kami bersama," jawab Jennie.
"Karena mereka menghargaimu," kata Wonwoo yang membuat Jennie melihat ke arahnya. "Seperti yang aku bilang, pertemananmu bersama mereka bukanlah sebuah kebohongan," lanjutnya dengan tersenyum.
Wonwoo menatap ke arah jalan. "Kalau boleh jujur, aku iri melihatmu mempunyai teman seperti mereka."
"Hei. Kalau kamu lupa, mereka memintamu untuk ikut berkumpul bersama mereka saat kami sedang bersama," kata Jennie kini Wonwoo melihat ke arahnya. "Jangan i—"
TIIIIIN!
June 20th, 2023
KAMU SEDANG MEMBACA
Abang Warnet (Jennie Wonwoo)
FanfictionBerawal dari printer Jennie yang rusak dan harus ke warnet. Jennie bertemu dengan Wonwoo, penjaga warnet ganteng yang mencuri perhatiannya. Note: short story per chapter. Less than 1k word, only 300-500 word per each