Langkah kaki berjalan tidak menentu. Hanya nuansa serba putih sepanjang mata memandang. Tidak ada seorang pun yang bisa ditemui Wonwoo hanya untuk bertanya di mana dirinya saat ini. Langit dan lantai sejauh mata memandang hanya berwarna putih dan seakan tidak ada ujungnya.
"Di mana ini?"
Tanpa adanya rasa lelah, Wonwoo masih berjalan tak menentu arah. Tidak ada seorang pun, bahkan tidak ada suara selain suara miliknya sendiri. Ia seakan tengah diasingkan oleh semuanya.
"Ke mana semua orang? Papa? Mama? Jennie kalian di ma—Jennie? Siapa Jennie?" Wonwoo terdiam ketika sebuah nama yang terasa tidak asing, tapi tidak mengenali seseorang yang memiliki nama Jennie.
Tidak ada satu pun ingatan Wonwoo yang terlintas mengenai pemilik nama Jennie. Ia berusaha keras mencari siapa dan bagaimana bentuk wajah dari pemilik nama itu, tapi tetap tidak berhasil. "Siapa Jennie?"
Wonwoo terus berjalan dengan pikirannya yang masih mencari seseorang bernama Jennie hingga telinganya menangkap sebuah suara tangisan. Suara yang tidak asing seperti yang ia rasakan dengan seseorang bernama Jennie. Di sana, sosok anak kecil tengah terduduk dalam tangis. Wonwoo mendekat dan bertanya, "Dek. Apa kamu tersesat?" Sejujurnya Wonwoo ingin membantu, tapi satu hal yang ia sadari, ia juga tersesat di sebuah ruangan tanap ujung ini.
"Wonu?"
"Kamu kenal Kakak?" Tanya Wonwoo balik. Ia sama sekali tidak ingat dengan anak perempuan yang kini memandangi dirinya dalam diam. Tidak ada satu orang pun yang mengetahui panggulan semasa kecilnya, kecuali keluarganya.
Kenapa wajah anak perempuan ini tidak asing? batin Wonwoo
"Kamu lupa sama aku? Aku Jennie, pacar kamu."
Wonwoo menatap tidak percaya. Tidak mungkin di usianya yang sekarang memiliki kekasih berusia anak sekolah dasar.
Tanpa diduga, anak perempuan bernama Jennie dan mengaku sebagai kekasihnya memegang kedua bahu Wonwoo dengan merasa dan kembali mengguncang tubuh kurusnya. "Ini aku Jennie. Pacar kamu."
Wonwoo masih berusaha mencerna semuanya. Keanehan tempatnya berada dan sosok anak perempuan bernama Jennie. Namun, semua mulai menjadi gelap ketika anak perempuan itu berteriak.
"Bangun Wonwoo. Bangun."
***
7 November 2024
KAMU SEDANG MEMBACA
Abang Warnet (Jennie Wonwoo)
FanficBerawal dari printer Jennie yang rusak dan harus ke warnet. Jennie bertemu dengan Wonwoo, penjaga warnet ganteng yang mencuri perhatiannya. Note: short story per chapter. Less than 1k word, only 300-500 word per each