Jennie cukup terkejut ketika melihat Wonwoo sudah berada di ruang tamu. Laki-laki itu bahkan sudah rapi pagi-pagi begini bila dibandingkan dengan dirinya yang baru saja bangun dan turun ke dapur untuk mengisi perutnya yang kosong. "Pagi, Wonwoo. Kok kamu sudah di sini aja? Mau ngapain?
Mendengar suara Jennie yang menyapa, Wonwoo segera berdiri. "Pagi juga, Jennie. Bukannya kamu minta dianter ke kampus? Tante Taeyeon semalam minta tolong ke aku buat nganter kamu ke kampus seminggu ini."
Kening Jennie mengerut. "Mami kok enggak ada ngomong ke aku, ya? Biasanya aku bareng Papi. Wait, aku cross check dulu ke Mami."
Wonwoo hanya mengangguk. Ia tidak mengerti kenapa Jennie tidak tahu akan permintaan ibunya sendiri? Kembali duduk dan melihat setiap lukisan adalah pilihan terbaiknha saat ini.
Di dapur, Jennie tengah melipat kedua tangan di dada. Menatap kesal ke arah Taeyeon. "Mami kok tiba-tiba minta tolong ke Wonwoo buat nganter Jennie? Biasanya kan Jennie bareng Papi kalau mobil Jennie di bengkel."
"Papi kamu seminggu ini harus berangkat pagi. Dibanding kamu harus naik taksi, Mami lebih percaya kamu dianter sama Wonwoo," jawab Taeyeon dengan santai. Ia terlalu sibuk dengan roti dan selai coklat untuk anak perempuannya yang baru saja bangun dan Wonwoo.
"Tapi, Mami enggak ada bilang ke Jennie kalau Wonwoo yang mau nganter," kesalnya. "Itu juga Mami kenapa enggak nemenin Wonwoo di depan, malah sibuk ngolesin selai ke roti. Ada tamu itu, Mami!"
Taeyeon hanya melirik sekilas. "Mami udah nawarin buat ke ruang makan aja, tapi katanya dia mau di ruang tamu aja. Kebetulan anak perempuan Mami belum bangun dan pasti akan ke dapur tanpa mencuci muka dan sikat gigi terlebih dahulu. Perut kosong adalah prioritas seorang Jennie, anak perempuan Papi Jiyong dan Mami Taeyeon," kata Taeyeon dengan sedikit sindiran.
"Udah sana kamu mandi dan siap-siap. Malu sama Wonwoo udah ganteng, rapi, wangi lagi. Lah, ini anak gadis belum mandi udah nyari makan. Sikat gigi aja belum. Haduh, malu Mami," lanjut Taeyeon mengabaikan Jennie menggerutu dan langsung berlari menuju kamar.
Wonwoo yang berada di ruang tamu lantas mengalihkan atensinya dari lukisan ke arah suara orang berlari. Dilihatnya Jennie tengah berlari menuju tangga. "Hati-hati, Jennie. Jangan lari-lari di tangga. Bahaya," peringatnya.
"Thanks, tapi aku biasa lari-lari di atas tangga kalau sudah telat begini," kata Jennie dengan nada suara yang meyakinkan.
Wonwoo melihat jam tangan rolex yang sudah terpasang di lengan kanan. "Ini kan masih jam 7. Tante bilang kelas Jennie jam 9, sementara dari rumah ke kampus cuman 30-45 menit. Apa Jennie kalau dandan itu kayak Mama, seabad lamanya?"
Published March 6th, 2022
KAMU SEDANG MEMBACA
Abang Warnet (Jennie Wonwoo)
FanfictionBerawal dari printer Jennie yang rusak dan harus ke warnet. Jennie bertemu dengan Wonwoo, penjaga warnet ganteng yang mencuri perhatiannya. Note: short story per chapter. Less than 1k word, only 300-500 word per each