"Kebetulan warnet lagi rame. Kamu enggak apa-apa pake laptop dulu?"Tawaran yang diberikan oleh Wonwoo ketika pertama kali itu masih teringat jelas hingga sekarang dan Jennie hanya bisa duduk diam di depan laptop ketika tahu pemilik laptop itu adalah penjaga warnet yang bernama Wonwoo.
Jika saja Jennie tidak ingat nama yang tertera ketika log in mungkin ia akan mengira laptop mahal tersebut milik pemilik warnet ini. Tetapi siapa sangka, nama 'Jeon Wonwoo' beserta foto laki-laki itu muncul di layar. Hanya ada satu akun, tidak ada akun lainnya.
Walaupun Jennie tidak paham mengenai spesifikasi laptop, tapi ia diam-diam mencarinya di google menlalui ponsel miliknya. Betapa terkejutnya setelah melihat harga laptop yang bahkan hampir 3 kali harga laptop miliknya. Bagaimana bisa penjaga warnet punya laptop semahal ini?
"Ada yang mau bantu?" Wonwoo menawarkan diri ketika melihat Jennie hanya diam saja. Tidak bergerak dan hanya memandang laptop miliknya.
"Eh, enggak usah," tolak Jennie yang sedikit panik mengambil flashdisk miliknya. Karena saking paniknya, Jennie tidak sengaja menjatuhkan flashdisk-nya.
Jennie memundurkan kursinya untuk mengambil flashdisk. Begitu pun Wonwoo yang hendak membantu hingga tangan keduanya bertemu.
Wonwoo diam. Jennie pun diam. Keduanya hanya saling melijat satu sama lain.
"Maaf." Wonwoo dengan cepat menarik tangannya dan segera meletakkan flashdisk milik Jennie di samping laptop miliknya.
"I-iya. E-enggak apa-apa," balas Jennie sedikit gugup. Ia tidak tahu kenapa muncul rasa gugup ketika arah pandangnya bertemu dengan Wonwoo.
Jangan suka. Jangan suka. Haduh. Bisa diamuk Papi kalau suka sama penjaga warnet.
June 21st, 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Abang Warnet (Jennie Wonwoo)
Fiksi PenggemarBerawal dari printer Jennie yang rusak dan harus ke warnet. Jennie bertemu dengan Wonwoo, penjaga warnet ganteng yang mencuri perhatiannya. Note: short story per chapter. Less than 1k word, only 300-500 word per each