20. Flashback - Kita Pacaran

233 39 10
                                    

"Bunga sudah. Cokelat sudah. Yang terakhir hanya menghias ruang kelas." Wonwoo terlihat memeriksa satu per satu barang-barang yang telah ia persiapkan sejak dua minggu lalu. "Sebentar. Balon hurufnya mana?"

Wonwoo terlihat mencari barang yang seharusnya sudah ia beli sejak dua hari lalu. Namun, ia tidak menyangka luoa meletakan di mana balon-balon huruf tersebut. Di meja belajar tidak ada, di dalam tas pun tidak ada, hingga tempat tidur yang sudah rapi juya menjadi korban sampai berantakan.

"Sial. Sebentar lagi sudah harus berangakat ke sekolah," kata Wonwoo yang kembali merapikan barang-barang yang diperlukan olehnya. Melihat sekilat ke arah kamar dan bergegas untuk pergi. "Nanti saja pas pulang baru dirapikan," katanya.

Selama perjalanan menuju sekolah, Wonwoo memikirkan cara lain untuk mengganti balon-balon itu. Satu pikiran terlintas ketika pandangannya tidak sengaja melihat sebuah toko alat tulis yang masih tutup, "Ah! Di loker masih ada kertas karton sisa ujian seni budaya minggu lalu."

Sesampainya di sekolah yang masih terlihat gelap, bahkan mentari pun belum menyapa dengan cahaya pagi yang hangat, Wonwoo bergegas menuju ruang kelasnya. "Waktu yang tepat adalah sekarang. Tidak ada pelajaran sampai seminggu setelah ujian tengah semester. Jika dia tahu yang menyiapkan ini semua adalah aku sendiri, pasti Jennie akan berpikir bahwa aku merupakan laki-laki serius dan romantis!"

Wonwoo telah memikirkan dengan sangat matang setelah melewati masa-masa pendekatan yang hampir dua bulan lamanya dan melihat lampu hijau dari Jennie babwa ini sudah waktunya untuk mengutarakan perasaannya. Semua bersifat rahasia dan tidak ada yang tahu mengenai rencananya. Tentu tidak ada satu temannya pun yang tahu. Wonwoo benar-benar menyiapkan semua ini dengan hasil jerih payahnya.

"Waktunya tinggal setengah jam lagi. Seharusnya dengan balon-balon itu bisa lebih cepat selesai, tapi karena harus memotong setiap karton hingga membentuk kalimat, 'Jennie. Will you be my girlfriend for the first and the last?'. Semua ini harus selesai tepat waktu."

Tanpa pikir panjang, Wonwoo segera mempersiapkan semuanya. Ia tidak perlu merapikan setiap meja karena sudah dilakukan kemarin sore. Winwoon mulai memasang hiasan dan bahkan mulai menggunting satu per satu hingga pada akhirnya sebuah ide terlintas, "Kenapa tidak ketulis saja pakai spidol?" tanyanya pada diri sendiri.

Waktu hampir menunjukkan pukul 6 dan sudah waktunya Jennie datang sesuai dengan permintaannya kemarin. Wonwoo terlihat gugup. Bibirnya mulai berlatih setiap kalimat yang sudah ia susun sejak beberapa hari lalu. "Jennie. Maukah kamu menjadi kekasihku?" ucapnya berulany kali hingga suara pintu terbuka.

"JENNIE KIM. MAUKAH KAMU MENIKAH DENGANKU?" Wonwoo berteriak dengan lantang karena rasa gugup dan tidak sadar dengan apa yang baru saja diucapkannya. Pandangan yang terhalang oleh bukey bunga membuatnya tidak dapat melihat reakso terkejut dari Jennie.

Kedua mata Wonwoo berkedip ketika sadar dengan apa yang diucapkannya. Kenapa aku jadi melamarnya? Kami masih dibangku Sekolah Menengah Pertama?!

Jennie mendekat dengan masih terkejut saat membuka pintu kelas dan mendengar Wonwoo tiba-tiba saja melamarnya dengan berteriak. Teriakan laki-laki itu juga salah satu yang membuatnya masih terkejut. Pandangannya teralihkan saat melihat sebuah tulisan di dinding 'Jennie. Will you be my girlfriend for the first and the last?'.

"Jadi, aku harus menjawab untuk menjadi kekasih atau istrimu, Wonwoo?" Jennie bertanya dengan menahan tawanya. Ada ketidakseimbangan antara tulisan dan lisan dari Wonwoo, tapi bagi Jennie tulisan itu seakan mengartikan bahwa keduanya mengartikan bawah Wonwoo tengah melamarnya dibandingkan sebuah ajakan menjadi sepasang kekasih.

Melihat Wonwoo kebingungan, senyum cerah terlihat di wajah Jennie. "Mari kita berkencan dan menikah 10 tahun kemudian. Aku menjadi yang pertama dan terakhir untukmu, begitupun dengan kamu juga"

** to be continue **

April 7th, 2024

Abang Warnet (Jennie Wonwoo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang