Episode 3 : Misteri Mimpi dan Nasib Time Capsule
Misteri Mimpi
Seringkali mimpi itu seperti nyata. Syaraf-syaraf ini bukan seperti lagi namun memang merasakannya.
Mimpi-mimpi tentang teknologi di masa depan. Dan beberapa di antaranya sudah ditemukan dan dinikmati oleh manusia di era Revolusi Industri 4.0 ini.
Salah satu mimpi yang sudah terealisasi adalah mimpi dimana saat kerja kelompok di meja ruang tamu ada alat persegi panjang seperti papan kecil namun ternyata bisa berfungsi sebagai laptop dan layarnya bisa layar sentuh. Ya benar... tab...
"Salah satu mimpi yang membuat diri ini tegang dan mencekam adalah..."
Drrt... drrt...
Vibration is walking we could call that as a wave.
Tiba-tiba suara telpon berbunyi.
"Halo... Caca bagaimana kabar ?". Suara ibu memanggil dari hp.
"Iya baik bu... Bagaimana kabar ibu ?"
"Baik... nanti hari Sabtu pulang ya ? Ibu siapkan masakan kesukaan kamu"
"Iya bu... Caca pengen cepat pulang... sendirian di kosan dan sering mati lampu. Untung Ara kemarin nemani Caca karena lampu mati dan ada di lantai 2. Caca dengar suara derap kaki di tangga. Ara sudah ketiduran."
"Ok... hati-hati di jalan..."
"Baik bu..."
Hari Jumat pun berlalu. Ara pulang ke rumahnya Sabtu pagi itu. Caca juga pulang naik angkot.[10/9 05.00] Cahya : Maaf ya Ca... hari ini nggak bisa anterin kamu pulang... Ibuku kedatangan saudaranya...
[10/9 05.05] Caca : Iya... gapapa Cah... Aku ditemani Ara kok kemarin... (emoticon menangis)
[10/9 05.05] Cahya : Ca... kalau hipotesis Tantan sih ada namanya multiverse... bisa jadi itu dimensi semesta lain yang bersinggungan sama semesta kita...
[10/9 05.06] Caca : Cahyaa... jangan berusaha menghibur deh... Untung saja ada Ara... huhu
[10/9 05.07] Cahya : Ca... ini rahasia kita... jadi nanti kukabari kalau gank kami memang bisa menemukan alatnya...
[10/9 05.07] Caca : Iya... tolong jaga rahasia ini berhenti di gank kalian ya... karena aku jadi overthinking dan nggak bisa tidur...
[10/9 05.08] Cahya : Siap Ca... titidj ya...
[10/9 05.09] Caca : Thank you
Nasib Time Capsule"Pai... ini time capsulenya...". Cahya menunjukkan temuannya bersama Tantan setelah menggunakan intuisi Cahya untuk mendeteksi area sekitar markas mereka.
"Aku pernah lihat di internet sih. Tujuan time capsule ini memang untuk mengabadikan sesuatu yang bisa jadi rahasia untuk dapat dibuka atau ditemukan oleh orang di masa depan.
". Pai menanggapi Cahya."Kami sih kemarin takut untuk membukanya Pai. Karena kita nggak tahu apakah isinya berbahaya atau tidak", sahut Tantan.
"Agi, Ari, bagaimana pendapat kalian ?", tanya Pai kepada 2 anggota gank lainnya.
"Aku setuju saja sama Tantan ya. Kalau kita tanyakan ke Mr Alex saja. Daripada beresiko", sahut Ari.
"Bentar... menurutku aku setuju Pai tentang tujuan time capsule ini. Bisa jadi memang ini rahasia dan sengaja ditaruh di markas rahasia ini. Apakah mungkin dulu markas ini juga dipakai anak-anak seperti kita ? Apakah mereka mau dibuka oleh orang lain selain kita ?". Agi menyampaikan pendapatnya yang membuat suasana hening beberapa detik.
"Maaf menyela teman-teman... Kenapa tidak tanya Caca saja ?". Tiba-tiba Cahya merusak suasana hening mereka.
"Mas bro... uda kalau suka sama Caca bilang saja... Haha...". Agi menggoda Cahya.
"Sudah-sudah. fokus guys", sahut Pai.
"Eh, siap mas bos !". Cahya dan Agi menaruh tangan kanan di dahi memberikan tanda hormat.
"Tapi nih ya. Aku tahu maksud Cahya. Si Caca ini kan berulang kali dapat mimpi tentang teknologi masa depan nih. Kita juga kan penasaran. Siapa tahu kita bersama Tantan bisa menemukan teknologi itu." Pai mencoba memberikan semangat dan solusi untuk mengajak Caca mendiskusikan time capsule itu.
Keesokan harinya...
[12/9 05.00] Cahya : Ca... nanti kita ketemuan di kantin ya...
[12/9 05.01] Caca : Ok
A few moment later...
"Ca... kamu pernah mimpi ada alat penyimpan surat-surat atau pesan berharga atau rahasia yang dipendam di tanah dan tujuannya dibuka di masa depan?", tanya Cahya kepada Caca.
"Hmm... kok bisa siih??". Caca memegang kepalanya sambil sedikit kesal dan frustasi. "Iya... pernah".
"Ok... jadi apakah aman untuk dibuka ?"
"Kalau saranku tanya Mr Alex saja sih..."
"O ok... makasih Caca... "
"Sama-sama"
Cahya pun mengirimkan chat ke grup gank rahasia mereka
[12/9 12.00] Cahya : Guys... tanya Mr Alex saja... nggak berani ambil resiko kan...
[12/9 12.01] Pai : Ok beres nanti aku yang maju ke bapaknya
[12/9 12.01] Agi : Setuju
[12/9 12.02] Ari : Setuju (2)
[12/9 12.03] Tantan : Sip setuju (3)
[12/9 12.03] Cahya : Makasih masbro...
[12/9 12.04] Pai : Siap sama-sama
>> Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
DETECTIVE-C in Science Fiction Dream and Climate Change Mission
Bilim KurguEpisode 1