Pulang Bareng

8.4K 776 143
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

Bell tanda berakhirnya semua kegiatan di sekolah telah terdering. Para guru yang masih mengajar harus rela mengakhiri kelas mereka. Sementara murid-murid justru bersorak senang di dalam hati, bahkan ada yang secara terang-terangan.

Termasuk di kelas 2 IPA. Sudah berisik tidak jelas, walau masih ada wali kelas yang berusaha untuk berpamitan dengan sopan. Tapi, tidak mendapat perhatian dari para muridnya, yang berakhir sang guru hanya bisa pasrah, kemudian berlalu pergi.

Padahal biasanya kelas IPA itu termasuk kelas yang disiplin dan tenang, tapi sepertinya tidak berlaku untuk kelas 2 ini. Mungkin karena murid yang berada di kelas itu kelakuanya hampir minus semua.

"Banyak bacot bener itu guru. Pengen gue cubit bibirnya pake obeng."

Salah satu murid minus ahlak di kelas tersebut adalah Lee Jeno, yang sekarang tengah menggerutu tidak jelas sembari memasukkan semua barang-barang miliknya ke tas ransel.

"Kalau mau pergi ya, pergi aja, sih! Ribet amat pake basa-basi segala," gerutu Jeno lagi.

"Yaelah, Jen, itu mulut nyerocos mulu kaya petasan anak SD aja," sahut Jaemin.

"Apa lo, jamet?! Kita masih kemusuhan, ya!" kata Jeno. Dia masih kesal perihal kejadian beberapa belas menit lalu. Ituloh, yang bibir dibuat tidak perjaka lagi oleh Haechan.

Menurut Jeno, kejadian tersebut terjadi gara-gara Jaemin. Karena pemuda itu mengizinkan Lee Haechan duduk di sampingnya. Coba saja kalau tidak, bibirnya sampai sekarang masih suci.

Memikiran soal bibir, rasanya Jeno ingin menangis. Dia tidak puas hanya dengan menjambak rambut si oknum yang sudah berani melecehkan bibirnya di hadapan banyak orang.

Lihat saja nanti, Jeno akan memberi hukuman lain pada Lee Haechan.

"Jutek amat mukanya. Kenapa sih, Beb?"

Jeno melotot saat lagi-lagi Haechan mendadak sudah duduk santai di sampingnya.

Nah, sekarang ke mana Na Jamet Jaemin pergi? Saturnus atau Uranus?

Oke. Ternyata sudah berdiri di ambang pintu kelas sembari memeletkan lidah mengejek.

Jeno melotot sinis, Jaemin juga. Tidak ada yang mau mengalah.

Awas saja nanti.

"Gue di samping elo, Beb. Kenapa ngeliatnya ke sana, sih?" ujar Haechan yang sejak tadi tidak melepaskan tatapan matanya dari Jeno.

"Bab beb bab beb! Lo kira gue bebek?!" Jeno menyahut sinis setelah urusan perang mata dengan Jaemin berakhir seri.

"Bebih maksudnya," ujar Haechan sembari menyisir rambutnya dengan jemari tangan pemuda itu.

Dalam beberapa detik Jeno terpesona. Karena sungguh! Lee Haechan terlihat keren sekali ketika melakukan adegan tersebut. Pantas saja banyak yang naksir.

Mr.Sucks(Hyuckno) END ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang